Enam : Warisan Khas Nusantara

377 27 1
                                    


Semenjak kedatangannya di IBG seminggu yang lalu. Paman Gan benar-benar menjadi treding topic di ruang guru sampai sekarang. Terutama di kalangan guru wanita. Berbagai gossip tentangnya beredar tak terkendali dan sering kali tanpa sumber yang jelas.

Ada yang bilang bahwa pria tampan itu tumbuh dan besar di luar negeri. Karenan itu lah dia tidak pernah tersorot media. Pria itu adalah sosok di balik layar Malara Group. Tapi menjadikan adiknya dan suaminya sebagai figure Malara. Karea itulah Aaron Farzan Malara tidak pernah terlihat berseliweran di majalah finance meskipun hartanya tumpah ruah. Ada juga yang bilang bahwa dia sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak di luar negeri. Bahkan ada yang bilang bahwa dia dibuang ke luar negeri karena anak dari istri simpanan. Dan berbagai gossip itu semakin dibumbui disana-sini. Sehingga pembicaraan mereka tidak ada habisnya.

Tanpa memerdulikan pembicaraan seru itu, Aylin lebih memilih pergi ke hutan sekolah untuk makan siang seperti yang biasa dilakukan. Selain tidak ingin mendengar gossip tidak jelas yang berakhir seperti jalan cerita dalam sinetron. Aylin sendiri sebenarnya sudah lupa bagaimana persis nya wajah paman Gan itu.

Hal itu adalah salah satu kelemahan Aylin. Iya. Sedari kecil Aylin tidak bisa langsung mengingat wajah orang yang hanya sekali ditemuinya. Aylin tau paman Gan itu tampan. Itu lah yang diberi tau otaknya. Tapi hanya itu. Tampan. Tanpa ada gambaran wajah. Hanya kesan. Aylin tidak bisa mengingat bagaimana bentuk dan detail wajahnya pria itu.

Prosopagnosia tingkat awal. Itu lah kata mereka. Seperti mata minus yang bukan berarti tidak dapat melihat. Tapi hanya tidak jelas. Begitu pula Prosopagnosia yang dialami Aylin. Bukannya benar-benar 'Buta Wajah'. Aylin hanya kesulitan untuk mengingat wajah yang baru dilihatnya. Entahlah. Aylin tidak tau, apakah ini kutukan atau berkah.

Keputusan Aylin untuk makan di hutan sekolah ternyata adalah keputusan yang tepat. Karena begitu kaki Aylin melangkah memasuki hutan sekolah. Aylin langsung disuguhi kerumunan murid yang membentuk lingkaran di salah satu meja yang tersedia. Hanya ada dua pilihan kejadian yang mungkin terjadi jika murid-murid berkumpul melingkar seperti itu. Ada kejadia yang sedang berlangsung atau kejadian yang sudah terjadi. Entah itu pertengkaran, bully, atau kecelakaan. Satu hal yang pasti, kejadian itu bukan lah sesuatu yang baik. Karena itu Aylin bergegas mempercepat langkahnya mendekati kerumunan itu.

Berapa anak kaget mendepati Aylin mendekat. Tapi Aylin hanya memberi tanda pada mereka untuk diam dan memberinya jalan. Karena ingin tau apa yang sedang terjadi. Aylin tidak ingin memberi taukan kehadirannya pada murid yang menjadi pusat lingkaran.

Murid-murid Aylin menuruti tanda yang diberikan Aylin. Mereka menyingkir dai jalan Aylin tanpa menimbulkan kasak-kusuk. Karena itulah Aylin dengan mudah dapat merangsek ke bagian tengah lingkaran.

Gan dan Randi. Siapa lagi? Kedua anak itu berhadapan penuh emosi. Tanpa memerdulikan sekelilingnya. Keduanya siap meledak untuk saling pukul kapan pun. Terutama Gan. Tangan anak itu sudah mengepal. Matanya menyipit. Seakan ingin membidik bagian tubuh Randi untuk mendaratkan pukulannya.

"Kamu ini bukan siapa-siapa buat Diva." Wajah Randi memamerkan seringai menghina. "Diva bahkan nggak menggapmu teman. Kenapa kamu selalu ikut campur masalah kami?"

"Terserah Diva mau menganggapku apa." Kepalan tangan Gan terlihat semakin mengerat. Tinjunya siap menghantam kapan pun. "Tapi aku nggak akan tinggal diam jika kamu menyakitinya."

Jadi karena Diva. Lagi. Setelah menginap di rumahnya kemarin, Aylin sudah melihat Diva sudah kembali ceria. Meskipun pada akhirnya gadis itu tidak menceritakan apapun pada Aylin. Tapi pada akhirnya Aylin tau apa permasalahan yang sedang dihadapi Diva.

Setelah mendiskusikan masalah Diva pada Dhini. Sahabat Aylin itu bergerak cepat dengan mencari infomasi dari teman-teman dekat Diva. Dhini pun berhasil mendapat informasi tentang penyebab Diva melakukan cutting. Bahkan kali ini lebih parah dari sebelumnya. Salah satunya adalah karena Diva mendengar bahwa Randi selingkuh. Kemungkinan besar hal itu pula lah yang membuat Gan dan Randi kembali bersitegang.

BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang