1O. Lucu Dan Tutup Mata

98 16 2
                                    

Hari ini kelas diliburkan, karena sekolah digunakan untuk kepentingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini kelas diliburkan, karena sekolah digunakan untuk kepentingan. Adanya kesempatan, membuat Ruang memanfaatkan untuk menyamankan posisi kala alarm berbunyi.

Sekitar pukul sebelas siang, Ruang mengambil langkah malas menuju kamar mandi. Mencuci muka dan menggosok gigi hingga berpakaian rapi. Ada perihal yang harus dilengkapi, apalagi kalau bukan urusan fotografi.

🎶Bila yang tertulis untukku~🎶

Ruang mengangkat panggilan di ponselnya, menekan loudspeaker dan melemparkannya ke kasur lalu memakai jaket denimnya.

“Iya, gue udah siap kok.”

“Jangan sampai telat lagi.”

“Udah tenang aja, kalau lo masih ngomong gimana gue mau berangkat nya.”

“Xixixixixi, yaudah hati-hati dijalan. See you~”

See you~”

Percakapan diantara keduanya hilang. Ruang mengambil kunci sepeda motor dan juga tas kamera kesayangannya.

Mengeluarkan wening dari bagasi motor lalu membawanya ke tempat yang akan ia tuju.

Menuju ke tempat perkumpulan alias gedung serba guna milik pemerintah. Langkah Ruang terpaksa terhenti karena sebuah notifikasi yang ia terima. Buru-buru ia memutar langkah dan berlari secepat yang ia mampu untuk menuju ke tempat yang tak jauh dari ia berada sekarang.

Di gerbang keluar, Ruang berpapasan dengan Waktu. Waktu sempat mencekal lengan Ruang dan menghentikan langkah.

“Mau kemana?”

“Gue ada urusan penting, oh iya. Ini kamera beserta file yang udah gue edit, lo bawa sekalian ya. Gue pergi dulu.” setelah mengatakan itu, Ruang kembali bergegas pergi menyisakan Waktu dan beberapa siswa yang bersama Waktu.

Waktu dan kedua teman nya kembali melangkah, mencoba berpikir positif semoga tidak terjadi apa-apa pada Ruang. Tapi sayang, Waktu tidak semudah itu berhenti memikirkan. Waktu memberikan tas kamera milik Ruang pada kedua temannya dan mengikuti langkah Ruang yang sudah bisa di pastikan jauh berada di depan.

Waktu berlari sekuat tenaga mencoba mengimbangi lari Ruang yang ada jauh sekali di depan. Sampai sebuah sepeda motor nyaris menyerempetnya.

“Aduh Mbak, kalau nyebrang jangan sembarangan dong.”

“Maaf mas, maaf, maaf sekali lagi.”

Ruang ¦ Huang Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang