yang namanya samar
seterusnya akan begitu
jika tidak di jernihkan.
“Lo disini aja ya? Daripada ngekost mending tinggal sama gue sama Ayah,lumayan ngehemat juga Wa.”“Aduh Ken, gue gak enak nih. Masa iya numpang. Lagi uang peninggalan nyokap juga cukup kok buat 3 tahun kedepan.”
“Wawa, percaya deh sama gue. Gapapa tinggal disini. Biar gue ada temennya.”
“Eng, gak deh Ken. Gue ngekost aja udahㅡ”
“Loh dek Wawa. Ayo masuk dulu Wa. Pakde tungguin dari tadi katanya Nanga kamu mau mampir kesini, ayo Wa masuk Wa.”
Perempuan berumur 15 tahun tersenyum kikuk seraya membawa koper yang ia dorong perlahan masuk ke dalam rumah oleh sang pemilik rumah.
Tok. Tok. Tok.
“Ken, plis. Buka pintunya. Gue jelasin semuanya biar ga abu-abu kayak gini.” Waktu terus menerus mengetuk pintu berwarna coklat muda dengan gantungan anti mimpi buruk disana.
Di dalam, sang pemilik kamar menulikan pendengaran. Indra pendengarannya ia sumpal menggunakan earphone yang tersambung pada ponsel nya dengan playlist dari salah satu boyband ternama korea yang baru saja comeback.
Waktu akhirnya menyerah. Ia perlahan pergi meninggalkan tempat ia berdiri lalu kembali ke kamarnya.
Ayah Kenangan kebetulan belum pulang. Dan sekolah hari ini diliburkan. Syukurlah, paling tidak setelah rumor di platfrom sekolah yang menyeret nama Waktu itu bisa meredam karena sekolah diliburkan.
Beberapa panggilan masuk yang ditolak dari tadi juga tidak berhenti Waktu terima, dari... Siapa lagi jikalau bukan Ruang Alvarendra.
Bukan bermaksud menghindar, hanya saja Waktu ingin menyelesaikan masalahnya dengan Kenangan dulu.
Ah iya, Waktu juga sudah lama berhenti menjaga kinimart. Han menawarkan kepadanya untuk fokus sekolah saja dan dia yang menjaga 24 jam. Awalnya Waktu jelas menolak, bagaimana mungkin Han seorang diri menjaga kinimart selama 24 jam nonstop. Tapi bukan Han jika ia tidak mempunyai jurus unik. Alias merekrut teman-teman mantan anak jalanannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang ¦ Huang Renjun ✔️
Teen FictionAU (Alternative Universe) Ft. Huang Renjun Kesalahan demi kesalahan di masa lalu mulai terkuak. Akibatnya kehidupan saat ini menjadi ajang balas dendam yang merenggut banyak jiwa. Mulai dari penculikan yang berujung kematian serta hilang nya ingata...