!!!
Buat yang ga bisa baca kekerasan dan hal lain nya yang berbau kriminal, bisa di skip. Jangan di paksa ya. Nanti bakal dijelasin lagi di chap yang lebih 'nyaman'
Ini ga ngefell sih asli, maapin🙏😭
!!!
Kembali kala itu.
Brakk!
“Ssshhh.”
Darah mengucur deras dari dahi serta kepala bagian belakang nya, nampak segar dan berwarna merah cerah. Belum lagi mata sebelah kiri nya yang lebam serta ujung bibir yang robek sehingga menimbulkan bercak darah disana.
Seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam berdiri tak jauh dari si korban. Menatap nya datar namun tak lepas barang sejengkal.
Si korban merintih dengan napas terengah. Rasanya napas sudah tak lagi bisa ia tarik. Terasa sangat berat, mungkin inilah saat bagi nya.
Laki-laki di hadapan nya menarik ujung bibir kiri nya ketika si korban berusaha bergerak walau hanya bergerak di tempat. Laki-laki itu tau, si korban sudah tidak dapat melawan lagi.
“Lo. Yang minta diri lo mati...” ucap nya penuh penekanan di setiap kata, laki-laki itu menambah langkah, semakin dekat dengan si korban yang meringis kesakitan tak berdaya.
“...Han Askara.”
Laki-laki itu mensejajarkan kepala nya dengan kepala korban. Menangkup rahang korban dengan telapak tangan kiri nya. Si korban meringis dalam diam, napas nya naik turun tak karuan, laki-laki itu semakin menangkup rahang korban. Seolah bentuk ringisan korban adalah hiburan bagi nya.
“Sakit ya Han? Fiuh...fiuh...fiuh...”
Laki-laki itu meniup pelan dahi korban yang masih di aliri darah segar. Naas korban semakin terengah.
“Lo tau? Gue beserta keluarga gua hancur karena—aish, gue benci ucap nama nya.
Lo tau? Apa yang gue rasain semenjak brengsek itu datang dalam keluarga gue?”“GUE KOSONG, HAHA BUKAN. BUKAN CUMA GUE, TAPI KELUARGA GUE HAN!!!”
Hening. Baik korban maupun laki-laki itu sama-sama membisu.
“Seperti yang pernah gue bilang ke lo. Orang yang bersalah akan dihukum, menggantikan si pendosa.”
Lagi. Ia menarik ujung bibir nya.
“Karna pendosa sudah hilang. Sekarang saat nya Lo, atau...”
“...adek lo?”
Mendengar kalimat terakhir, korban mendongakkan kepala dengan tenaga yang tersisa. Menatap nyalang ke arah laki-laki di hadapan nya seolah berkata. 'Gue! Gue aja, jangan sentuh yang lain nya!'
Sebuah tawa terdengar setelah beberapa saat keduanya saling menatap sengit.
“Ahh, jadi lo ngancam gue?”
Laki-laki itu berdiri. “Kalau emang bukan adek lo yang menggantikan si pendosa. Berarti lo aja, 'kan?”
Hening. Tidak ada pergerakan, tidak ada suara. Sampai laki-laki itu berjalan mengambil sebuah balok berbentuk persegi panjang, lalu...
Blakk!!
Sebuah balok berbentuk persegi panjang menghantam kepala milik korban. Detik itu juga, napas terengah-engah seolah telah lega sekaligus amarah terdengar memenuhi gedung kosong dengan banyak pilar disana. Balok itu ia jatuhkan dengan tubuhnya yang ikut jatuh terduduk di dekat si korban. Dapat laki-laki itu lihat, kepala si korban tergeletak lemah dengan darah yang mengucur deras dari kepala itu sendiri yang dapat di pastikan akan membentuk kubangan kecil di lantai gedung itu.
Ia memunculkan seringai. “Dia mati? Hhhh,” ucap nya dengan kubangan danau kecil di pelupuk mata.
Gila 'kan?
⊱┈──╌᯽╌──┈⊰✿⊱┈──╌᯽╌──┈⊰
Kala kau ingin membunuh seseorang.
Maka, terlebih dahulu kau membunuh dirimu.
Sampai kapanpun,dendam.
Tak akan bisa tertuntaskan.Semua orang terlahir suci.
Namun, dalam perjalanan hidup.
Pasti ada beberapa hal yang mengubah diri.
Apapun itu, tetaplah jadi baik.Saat kau merasa ada yang salah.
Kau berhak untuk bertanya.
Tapi tidak untuk membunuh.Saat kau sudah dewasa nanti.
Ingat satu pesan ibu.
Jangan sekali-kali.
Melakukan hal yang merugikan orang lain.Jangan sampai menyesali.
Apa yang telah kau lakui.⊱┈──╌᯽╌──┈⊰✿⊱┈──╌᯽╌──┈⊰
Hay, ini part udah lama aku tulis tapi maju mundur mau di publish. Akhirnya aku publish sekarang, kalau ada typo atau ada yang buat ga paham langsung tanya aja ya.
Jangan lupa jejak nya~
Barang kali lupa, itu dia Han Askara
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang ¦ Huang Renjun ✔️
JugendliteraturAU (Alternative Universe) Ft. Huang Renjun Kesalahan demi kesalahan di masa lalu mulai terkuak. Akibatnya kehidupan saat ini menjadi ajang balas dendam yang merenggut banyak jiwa. Mulai dari penculikan yang berujung kematian serta hilang nya ingata...