aku lupa
aku bukan
siapa-siapa.Sampai matahari pergi dari langit, kembali ke tempat semula. Pangunjung kinimart juga silih berganti, tetapi orang yang dinanti belum kunjung nampak memunculkan diri.
“Lo nggak mau pulang dulu?”
Waktu menggelengkan kepala. Mengerucutkan bibir. Menumpu dagu dengan telapak tangan kiri.
“Plis, jangan gemesin.”
“Sekalian aja Han, males bolak-balik.”
Han mengangguk. “Baju seragam mau ganti nggak?”
“Nggak deh, mau pake baju siapa juga. Kan gue gak bawa.”
Han kemudian mengambil langkah keluar kinimart. Mata Waktu mengekori langkah Han, lalu saat pintu tertutup ia mengendikan bahu tidak mau tau.
Saat asyik dengan game kucing perempuan di layar ponsel. Waktu dibuat terkejut karena benda yang ada di depannya, tepat diatas meja.
“Pake baju gue, keringet lo bau.” setelah berkata demikian, Han kembali keluar kinimart. Menyisakan Waktu yang mendengus kesal.
“Emang bau banget apa ya?” Waktu mencium kanan dan kiri ketiak nya bergantian lalu berekspresi menahan muntah.
Waktu yang baru saja turun dari sepeda motor milik Changbin dibuat terkejut karena wajah seseorang di depannya.
“Ish, lo apa sih? Ngagetin aja.” Waktu merapikan sebagian rambutnya yang berantakan akibat kaget. Lalu mendorong sekilas kepala pemuda di depannya itu.
“Lo darimana? Ga pake ijin main ngilang aja.” Pemuda yang mengagetkan Waktu tadi mengekor di belakang.
“Serah gue lah, emang apaan pake ijin-ijin segala.” tukas Waktu.
Duk!
“Sksksks, ngapain sih berhen—”
“Ruang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang ¦ Huang Renjun ✔️
Teen FictionAU (Alternative Universe) Ft. Huang Renjun Kesalahan demi kesalahan di masa lalu mulai terkuak. Akibatnya kehidupan saat ini menjadi ajang balas dendam yang merenggut banyak jiwa. Mulai dari penculikan yang berujung kematian serta hilang nya ingata...