Sudah beberapa bulan terakhir kinimart tidak melayani segala bentuk jual-beli. Pintunya tertutup rapat dengan tanda close yang menggantung di pintu.
Sudah beberapa bulan juga laki-laki berambut coklat muda itu kembali dengan kekecewaan karena mendapati tempat kerjanya dahulu masih sama seperti awal kali ia kemari.
“Wa, lo kemana?”
Laki-laki itu duduk di pinggir trotoar seraya menunduk lalu menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan kirinya.
“Lo ga perlu pergi Wa, yang seharusnya pergi itu gue. Wa gue mohon kembali,” batin laki-laki itu.
Tak berselang lama ponsel nya bergetar, ia merogoh saku jaketnya lalu melihat siapa yang menghubunginya.
“Iya halo?”
“Maksud lo apa!?”
“Jangan sentuh Wawa sedikitpun!”
“Oke gue kesana.”
“Iya gue tau, yang penting jangan sentuh Wawa sedikitpun, atau lo abis sama gue.”
“Oke.”
Panggilan pada ponselnya terputus, lalu dirinya segera bergegas lari kembali ke rumah untuk membawa apa yang diminta dari seseorang yang menelpon nya di rumah.
“Kalung dari Mama, gue harap gue masih nyimpen itu,” harapnya saat berada di dalam taksi.
“Kal, bantuin gue dong.”
Haekal yang sedang makan mie goreng dengan iklan salah satu artis korea di televisi hanya melirik sekilas.
“Lo gak bisa apa lacak keberadaan Wawa gitu, gue khawatir udah beberapa bulan dia ga ada kabar, bahkan ga masuk sekolah.”
Haekal masih belum menggubris, ia memilih mengisi perut nya dulu ketimbang membalas lawan bicaranya yang sedang tertunduk di sofa ruang tamu dengan televisi yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang ¦ Huang Renjun ✔️
Teen FictionAU (Alternative Universe) Ft. Huang Renjun Kesalahan demi kesalahan di masa lalu mulai terkuak. Akibatnya kehidupan saat ini menjadi ajang balas dendam yang merenggut banyak jiwa. Mulai dari penculikan yang berujung kematian serta hilang nya ingata...