Ruang segera berlari menyambar jaket serta kunci motornya. Tubuhnya seolah mati rasa dengan hujan yang menjatuhi tubuh dengan balutan pakaian miliknya. Setelah mengantar Kenangan ke alamat salah satu kerabat pemudi itu, Ruang segera bergegas menuju rumah sakit.“Sus, pasien Waktu Amerta Bahari di ruangan apa ya?”
Dengan rambut basah dan pakaian yang tak kalah basah, Ruang bertanya dengan tergesa pada suster yang berada di pusat informasi.
“Sebentar saya cek dulu,” setelah mengamati Ruang sepersekian detik, Suster itu memberikan jawaban nya. Ruang gelisah melihat ke kanan-kiri, satu tujuan nya saat ini, memastikan keadaan Waktu.
“Ruang!”
Belum sempat Suster memberikan jawaban, Ruang menengok ke arah jam 12. Ada Waktu yang berjalan dengan pakaian rumah sakit.
Tanpa menunda, Ruang berlari mendekat ke arah Waktu yang terdiam di depan lift.
“Wa, apa yang Lo rasain? Pusing? Habis jatuh? Atau—”
Dalam pelukan Ruang, Waktu menggeleng. “Engga, justru gue sembuh.”
Ruang mengelus punggung Waktu yang berbalut pakaian rumah sakit, memejamkan matanya sebentar, membiarkan dagu nya diatas bahu Waktu sejenak.
Waktu dapat merasakan hawa dingin dari pelukan Ruang. Saking buru-buru nya Ruang sampai lupa ia tengah basah kuyup saat ini.
“Lo dingin.”
Mata Ruang terbuka. Ia baru sadar, dengan segera Ruang melepas pelukan.
“Maaf, lupa hehe. Lo jadi dingin.”
Waktu diam. Mengamati wajah Ruang dengan seksama. Ada butiran air yang jatuh dari ujung rambutnya.
“Luka Lo jadi basah, sakit lagi 'kan?”
Ruang menggeleng. “Udah gak ada rasanya.”
Waktu tertawa, Ruang ikut tertawa.
“Ruang apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang ¦ Huang Renjun ✔️
Genç KurguAU (Alternative Universe) Ft. Huang Renjun Kesalahan demi kesalahan di masa lalu mulai terkuak. Akibatnya kehidupan saat ini menjadi ajang balas dendam yang merenggut banyak jiwa. Mulai dari penculikan yang berujung kematian serta hilang nya ingata...