16. Rasa Yang Rusuh

66 16 6
                                    

Karena ku
dirimu
menjadi pilu.

“Semalem gue ke kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Semalem gue ke kini.”

“Jam berapa? Kok gue gatau.”

Waktu mengalihkan sedikit atensinya kepada Ruang yang sibuk dengan kamera pada genggaman.

“Lo ngehindar dari gue beberapa hari ini, lo marah?” Bukannya menjawab pertanyaan dari Waktu. Ruang justru balik bertanya.

“Nggak ada alasan.” Waktu mengambil langkah saat Ruang mendekat ke arahnya.

“Soal platform sekolah, gue gak tau. Kenapa bisa jadi berita aneh begitu. Gue juga kaget begitu tau apa yang mereka bahas Wa.”

“Yaudah sih, toh sekarang beritanya juga udah berangsur-angsur hilang.” Jawab Waktu seadanya.

Karena memang itu kan keadaan nya? Semua nya memang sudah berangsur hilang. Walau tegur sapa juga belum terjadi antara Waktu dan Kenangan.

“Tapi nama baik kita belum kembali Wa. Lo yakin gamau nuntasin masalah ini? Apa lo mau terus-terusin di DM gak jelas—”

“Nama baik gue btw, bukan nama baik kita.” sela Waktu.

Ruang membisu sesaat. “Ya, ya maksud gue itu.”

Waktu beranjak dari wastafel ke arah meja yang berisi beberapa sample foto. Mengambil beberapa sample foto dari beberapa teman se-ekstra.

“Lo liat deh foto ini.” Titah Waktu. Ruang mendekat, matanya mengambil atensi ke benda persegi tipis di antara jemari Waktu.

“Itu... Potret sekolah dari balkon?”

Waktu mengangguk. “Disini yang lo liat apa?” tanya Waktu.

Dahi Ruang beradu. Lalu ia mengambil sample foto tersebut dari tangan Waktu.

“Gelap. 99% gelap doang. Gak ada warna lain.”

“Yap! Kayak foto itu, nama baik serta bagaimana diri gue juga cuma gue yang bisa ngerti.”

Ruang kembali memicingkan alisnya. Menatap punggung wanita di depannya yang kembali meletakan sample foto tersebut.

“Maksudnya?”

“Lo emang bisa liat gimana gue sekarang. Tapi lo gak akan bisa liat diri gue sebenernya Ruang.”

“Terus hubungannya sama foto ini?” Ruang masih tidak mengerti apa maksud Waktu.

Waktu menghela napas kesal.

“Mau nama gue baik kek, jelek kek. Yang namanya orang pasti punya pikiran mereka sendiri, mereka punya sudut pandang mereka sendiri. Mereka cuma akan berpikir sesuai apa yang mereka liat. Mereka juga gak akan mau menghabiskan waktu lebih cuma buat sekedar menggali lebih dalam tentang seseorang yang menurut mereka gak penting atau kasar nya lagi. Gak mereka suka. Dengan kata lain, mereka yang gak suka sama gue begitu dapat berita negatif dari gue juga pasti langsung membenarkan berita tersebut, sejauh ini ngerti apa yang gue ucap?”

Ruang ¦ Huang Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang