3 tahun kemudian
Perempuan itu memasuki ruangan brefing dengan langkah cepat bahkan semua mata menatap pada Perempuan itu, Perempuan yang memakai balutan seragam putih, berdasi, dan memakai id card, tak lupa dengan pangkat dua yang terpang-pang jelas dibahu perempuan itu.
"Permisi, maaf saya terlambat tadi ada sedikit kendala," ucap seorang perempuan cantik sambil menghampiri rekan kerjanya yang sudah kumpul untuk brefing sebelum terbang.
"Tidak apa-apa Sha brefing baru ingin dimulai kamu belum telat," ujar Captain Riz yang baru saja membaca beberapa kendala cuaca yang akan dihadapi saat terban nanti.
Alesha sekarang sudah menjadi pilot wanita plus berhijab di Maskapai ternama dengan pangkat dua, memang setelah lulus dari Kedinasan Alesha langsung mendaftar kerja dan Alhamdullialah setelah melewati traning dan tes Alesha lulus dengan baik, dan dia sudah berhasil menjadi Pilot dan bekerja di Perusahaan impiannya.
"Kali ini kau beruntung," kata April berbisik pada Alesha yang baru saja duduk disamping April.
Aprilia adalah rekan kerjanya, Aprilia atau yang disapa dengan April seorang Pramugari.
"Seterah apa kata kamu yang terpenting Captain tidak memarahiku," jawab Alesha santai dan masih bisa tersenyum pada rekannya walaupun dia sempat sedikit panik karena telat datang.
Setelah selesai brefing dengan rute penerbang Jakarta-Bali, merekapun keluar bersamaan semua orang menatap mereka dengan tatapan kagum.
"Siap untuk Take off ?," tanya Captain Riz yang sudah siap untuk mengudara membelah langit yang sedikit gelap.
"Siap laksanakan!," jawab Alesha mantap sambil mengacungkan jempol pada Captain Riz.
Captain Riz ini adalah senior Alesha, tak disangka bahwa Captain Riz akan menjadi senior plus pembingbing Alesha dalam masa training dan menjadi partner terbang diudara.
Dengan menghabiskan waktu satu jam tiga puluh lima menit, akhirnya Alesha dan Captain Riz landing dengan mulus di Bandara Ngurah Rai-Bali perjalanan yang cukup menantang, bagaimana tidak menantang ketika tiga puluh menit akan landing tiba-tiba awan kabut menghalangi perjalan pesawat dan troubling, mungkin bagi Captain Riz itu sudah biasa tapi berbeda dengan Alesha yang belum banyak mempunyai pengalaman.
"Lain kali gak usah panik dibawa santai saja," ujar Captain pada Alesha yang sedang merapihkan beberapa laporan, memang tadi Alesha sempat panik tidak karuan namun Captain Riz memperingati Alesha agar tetap tenang.
"Baik Captain dan maaf jadi merepotkan," ucap Alesha meminta maaf pada Captain Riz.
"Tidak apa - apa saya mengerti karena kamu belum terlalu banyak pengalaman, saran saya lebih banyak lagi belajar," saran Captain Riz.
Setelah berbincang oleh Captain, Alesha langsung memasuki kamar hotel yang sudah disediakan oleh Perusahaan, setelah membersihkan badannya dan sholat Alesha langsung vidio call bersama Zaina, berbeda dengan rekan Alesha yang memilih jalan-jalan atau makan dipinggir pantai menikmati suasana yang ada.
"Asalamu'allaikum," sapa Alesha pada Zaina disebrang sana.
"Wa'alaikum sallam," jawab Zaina ambil merpihkan hijabnya.
"How are you?," tanya Alesha sambil memakan coklat favoritnya.
"Fine, cukup yah Sha Jangan mentang-mentang lu udah jadi pilot ngomong sama gua jadi ikutan pake bahasa asing masalahnya gua gak ngerti ini," pinta Zaina karena Alesha selalu refleks berbicara bahasa inggris jika selesai terbang.
"Hehe...maaf," ucapnya dan menampilkan deretan giginya.
"Gimana fitingnya?," tanya Alesha yang masih sibuk memakan coklanya, sedangkan Zaina dia sepertinya sedang sibuk mempersiapkan undangan pernikahanya.
"Alhamdullilah lancar ini gue lagi nyiapin undangan yang mau disebar besok," jawab Zaina sambil memlihatkan tumpukan uandangan yang sedikit berantakan.
Zaina sudah dilamar oleh Fauzan, kalian ingatkan Fauzan teman kelasku ketika di kedinasan, sekarang dia bekerja di salah satu Maskapai di Indonesia dan beberapa hari yang lalu Fauzan baru melamar Zaina dan pernikahannya akan di adakan sebulan lagi, ini semua hasil jerih payah Alesha yang sukses mencomblangkan Sahabat SMK-nya dengan Sahabat masa kuliahnya.
"Terus lu kapan nyusul?."
"Gak tau," jawab Alesha pendek lalu meminum jus yang dia pesan sebelum memasuki hotel.
"Aelah ada yang lagi bete, kenapa emang?," tanya Zaina kepo.
"Tadi gua hampir aja emergency landing," jawab Alesha lemas dan mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.
"Ujian itu, resiko jadi pilot gitukan," ujar Zaina, "Lu harus belajar lagi kalau begitu semangat yah cantiknya Aku."
"Hibur gue dong,", rengek Zaina sambil memajukan bibirnya.
"Gua mau ngehibur lu gimana orang gua lagi sibuk kaya begini, lu sering nyanyi di Caffe, mendingan nyanyi aja deh siapa tau bisa menghilangkan stress da kepanikan yang lu rasain beberapa jam yang lalu," jelas Zaina.
"Itu gua yang ngehibur lu somplak," ucap Alesha lalu membuang mukanya malas.
"Ayok dong, gua juga lagi stress ini, lagi kangen juga sama suara lu," rengek Zaina dan meminta Alesha bernyanyi untuk dirinya.
Pada Akhirnya Alesha langsung mengambil posisi untuk bernyanyi.
"Teruntuk calon imamku, entah sampai kapan kau datang untukku, kau adalah rahasia terbesar dalam hidupku," ucap Alesha, "Akanku persembahkan ini spesial untuk kamu yang akan menjadi imamku nanti dan seterusnya sampai akhir hayat," jelas Alesha.
"Aduuuh duuuhhh....," ucap Zaina gemas.
Tanpa Alesha ketahui, Zaina diam-diam merekam Alesha yang baru saja bernyanyi.
Ketika aku merindukan kamu, Aku hanya bisa menulisnya dalam buku, menitipkan rindu ini dengan alunan lagu kepada angin agar sampai pada dirimu, tapi apakah kau masih ingat dengan janji-janjimu(?)

KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
RomanceAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...