Sudah Dua minggu Alesha di rawat namun dia tak kunjung sadar, para Anggota Keluarga selalu bergantian untuk menjaga dan merawatnya.
Azka bahkan tidak pernah absen, setiap hari Azka selalu menemani Alesha bahkan sampai larut malam, Papah Alesha yang melihat perjuangan Azka untuk menunggu pujaan hatinya sadar hanya bisa tersenyum dan berdo'a, semoga Mereka cepat disatukan dalam ikatan suci.
Sekarang saatnya Azka memasuki ruangan dan bergantian dengan Arka.
"Nitip adek gua bentar mau sholat dulu," pinta Arka pada Azka.
Setelah Arka keluar, Azka menggenggam tangan Alesha dengan tangan Azka yang berlapisi sarung tangan.
"Dear kapan kamu bangun?, kamu gak kasian sama Papah dan Mamah?," tanya Azka pada Alesha yang masih terbaring lemah. "Aku janji setelah kamu sadar dan pulih Aku langsung meminang kamu," ucap Azka yang masih setia memegang tangan Perempuan yang berada dihadapannya, tetesan air mata sudah mengalir dari mata Azka, tangan Alesha sedikit demi sedikit bergerak, Azka yang merasa ada pergerakan dari jari Alesha angsung menatap wajahnya.
"Sha Kamu udah sadar?," tanya Azka, Azka langsung memencet tombol untuk menghubungi Dokter, setelah Dokter datang dan memeriksa tangan Azka masih enggan untuk melepas tangan Alesha.
"Minum," ucap Aleshadengan suara parau, Azka dengan telaten membantunya untuk minum.
Tidak lama suara pintu memecah kehening diantara Meraka, datanglah satu persatu keluarga Alesha.
"Eh, itu tangannya kenapa pegang-pegang awas belum muhrim," ujar Arka yang menyadari Azka terus menggenggam tangan adiknnya.
Alesha hanya bisa tersenyum tipis, sedangkan Azka hanya bisa menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Setelah melewati masa kritisnya selama Dua minggu dan menjalani masa perawatan selama Satu minggu, Alesha dinyatakan bisa Pulang hari ini.
Sesuai kesepakatan Azka akan melamar Alesha, Papah sengaja tidak memberi tahu Alesha karena Papahnya yakin dia masih trauma dengan suatu hubungan yang terikat. Setelah satu minggu, Hari ini Papah berniat untuk memberitahu Alesha setelah makan bersama.
"Ka, Papah boleh bicara?," tanya Papah dan Alesha menganggukan kepalanya, "Beberapa bulan yang lalu ada Seorang Lelaki yang meminta Kamu, Papah tau apa yang kamu rasakan selama ini, Papah hanya ingin yang terbaik, Papah tidak menjodohkan kamu lagi, Lelaki itu sendiri yang datang ke Rumah dan dia adalah teman dari Sepupu kamu, bahkan para Sepupu kamu sudah mengetes Lelaki tersebut, apa dia pantas untuk kamu atau tidak," jelas Papah pada Alesha, setelah mendengar penjelasan dari Papah, dia langsung menyambar kunci mobilnya dan menemui para sepupunya di Basecamp alias Apartement Ka Toni.
"Aku pamit, Assalamu'alaikum," salam Alesha dan langsung berjalan kepintu utama.
"Papah belum selesai bicara!!," ucap Papah meneriaki Alesha.
"Aku akan jawab setelah pulang dari Apartment Ka Toni," ucapnya diambang pintu.
Sesampainya di Apartment, Alesha langsung membuka pintu Apartment secara kasar.
Brug...
"Anaknya cantik, Bapaknya jelek, Mamahnya bidadari," latah Ka Arka yang sedang membuat kopi di Dapur.
Alesha berjalan ke arah Ruang TV, dimana para Sepupunya berkumpul, dia langsung melepas sepatu.
"Kemarin lu abis ngetes siapa?," tanya Alesha to the point.
"Calon lu lah," jawab Toni santai.
"Gua ngetes ngaji," timbrung Arka dari arah Dapur, "Toni tes Psikolog, Iko ilmu agama dan akhirat, Arlan tes fisik dan bela diri, Ilmi tes keuangan," jelas Arka dan langsung ikut duduk disamping Adiknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/214504114-288-k966055.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
RomansAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...