Part 2

904 46 0
                                    

Sesampainya di Sekolah aku langsung menuju ke Kelas sambil berseandung kecil, tiba-tiba ada segerombol cowok yang tak jelas gayanya yah dia adalah Geng Most wanted di Sekolahku diketuai oleh Rayhan Dirgantara.

"Permisi," ucapku sambil menundukan kepala.

"Eh Alesha, silakan-silakan," Jawab salah satu anggota.

Tiba-tiba segerombolan itu mensenggol-senggolkan badannya sampai badanku hampir saja tersungkur ke atas lantai, dan tak disangka salah satu orang dari mereka menarik pinggangku sampai tubuh aku dan dia sangat dekat, sebenarnya aku paling tidak suka disentuh dengan orang asing.

"Eh lu semua cowok tengik, ngapain sih rusuh banget gak bisa apa diem," ucapku seraya merapihkn seragamku, "Dan lo!," tunjukku pada salah satu lelaki bertubuh tegap, "Lo tuh punya tangan gatel banget sih, gak usah kegantengan!!!" ucapku.

"Seharusnya lu bersyukur Sha udah ditolongin sama Rayhan," ucap Iko

"Sayangnya gua gak butuh pertolongan dia," jawabku

"Masa mantan santri tapi kelakuan kaya begitu, pantes kaya gitu dibilang santri, huh?" tanya Rayhan sang ketua dan juga biang rusuh, Aku hanya melihatnyanya dengan tatapan tajam.

"Kalau lu mau jatuhin gua cukup gua aja gak usah bawa latar pendidikan," ucapku dengan tatapan serius pada Rayhan, "Satu lagi berani lu ngomong gitu ke gua lagi atau ketemen yang pernah satu Almamater sama gua, gua gak segan-segan bikin perhitungan ke lu," peringatku pada Rayhan agar dia tak berni bermacam-macam.

Tanpa sadar bahwa sedari tadi Rayhan bukannya ketakutan malah memperhatikanku, dan sesekali dia mencolek daguku, alhasil pipiku merah, merah bukan karena malu tapi karena aku menahan emosiku yang ingin meledak saat ini juga, dan teman-temannya mentertawaiku dengan puas.

"Udah ketawannya apa belum puas?" tanyaku.

"Kenapa gak suka lo?" tanya Rayhan.

'Bruk'

Satu pukulan melayang keperut Rayhan, sampai-sampai dia tersungkur ke lantai.

"Anjir kekuatannya coy," ucap salah satu anggota yang bernama Iko.

Teman-temannyapun langsung membantu Rayhan untuk berdiri, namun Rayhan menolaknya, Rayhanpun bangkit sesekali dia merunduh kesakitan.

"Segitu doank kekuatan lo?" tanya Rayhan.

'Plak'

Sekarang Aku menampar bagian pipi Rayhan, sampai-sampai bibirnya berdarah.

Jangan salah seorang cewek seperti Alesha jangan anggap tidak bisa bela diri, Alesha adalah mantan karate di Pondok bahkan dia pernah memenangi perlombaan walaupun hanya sampai gugus pertama, seharusnya dia bisa melanjutkannya tapi tidak bisa karena engsel kakinya bergeser sehingga dia tidak bisa mengikuti lomba & orangtuanya tidak pernah mengizinkan anaknya lagi mengikuti kegiatan semacam bela diri.

"Belum puas lo hah?!" tanyaku sambil melipat lengan bajuku, "Sini yang mana lagi?, Dengan senang hati tangan gua mengotori badan lo!" tanyaku sambil mengepal tangan dihadapan mereka.

"Wes-wes jago juga lo maennya, kapan-kapan kita duel bareng yak," Ajak Iko sambil merangkulku.

"Lepasin tangan lo, atau lu mau kaya temen brengsek lo ini?!"

"Damai cantik, damai"

"Lo gila yah mau bunuh gua lu?" tanya Rayhan sambil memegangi darah yang mengucur segar dibibirnya.

"Suruh siapa lu ketawa?" tanyaku sambil mengelus tanganku yang sedikit terasa sakit.

"Selow kali, gua cuma becanda," ucap Rayhan

Duo PenerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang