Keesokan harinya Alesha sudah harus flight ke Bali untuk bekerja bersama Akbar, dia akan banyak bertemu orang banyak kali ini.
"Bagaimana semuanya lancar ?," tanya seorang lelaki berkacamata hitam.
"Beres," ucap wanita itu dengan tegas.
Seminggu sudah Alesha di Bali, rencana Alesha berjalan dengan lancar dan terkendali, saat Akbar mengajak Alesha pulang bersama, Alesha sempat menolak karena dia bilang dia masih ada urusan dengan teman kerjanya sesama Pilot, Akbar tak mengambil pusing dia langsung take off menuju Jakarta, sebenarnya Alesha memang ada urusan tapi bukan urusan sesama Pilot tapi urusan membongkar hubungan Oliv wanita simpanan Akbar yang sedari awal sudah dicurigai.
Setelah meminta izin dan menjelaskan permasalahannya pada pihak Hotel, Alesha diizinkan masuk untuk mengambil kameranya dan Alesha meminta Soft copy CCTV di Lantai lima, awalnya Petugas tidak mengizinkan tapi ketika Alesha menyodorkan beberapa uang untuk para pengawas CCTV dia berhasil mendapatkan Soft copynya.
Rencana pertama sudah berjalan, tinggal rencana ke dua, setelah mendapatkan Soft copy, Alesha langsung Ke Bandara untuk Penerbangan pulang.
Sesampainya Di Bandara Soekarno Alesha tidak langsung pulang, melainkan pergi menuju Caffe.
"Rangga!," panggil Alesha pada Rangga yang sedang merekap beberapa laporan.
"Iya Miss," jawab Rangga dan langsung menghampiri Alesha dengan tangan yang membawa koper.
"Besok sekitar jam empat sore tolong Kamu persiapkan laptop dan menutup Caffe untuk sementara karena Saya sedang ada masalah dan besok saya akan menyelesaikan semuanya, dan mohon kamu membantu Saya dalam rencana ini," jelas Alesha, Rangga langsung mengangguk paham.
Rangga adalah lelaki yang membantu Alesha di Bali untuk mengungkap apakah seorang Akbar mempunyai simpanan wanita.
"Baik Miss," jawab Rangga dan Alesha langsung pergi untuk istirahat dan pulang menuju rumahnya, dijalan dia menghubungi pihak Keluarga Akbar untuk berkumpul di Caffe Amersyah dan Alesha akan berbicara pada Orang Tuanya setelah sampai di Rumah.
"Asalamu'allaikum," salam Alesha pada semua Anggota Rumah yang sudah menuggu kepulangannya.
"Wa'alaikumsallam," jawab mereka kompak, Alesha langsung bersalamin pada semua orang yang berada di Ruangan Keluarga.
"Semua oleh-oleh ada di koper kecil dan kalian berdua ambil di Kamar Kaka, Kaka ingin bicara dengan Mamah dan Papah," jelas Alesha pada Adik-adiknya, Halwa dan Kekey dengan cepat pergi ke Kamar, Alesha masih memijat pelipisnya yang terasa nyeri dan kepalanya yang pusing.
"Habis pulang liburan kayanya banyak masalah gitu Ka?," tanya Mamah yang melihat wajah Alesha yang sangat kelelahan.
"Akbar berbuat yang macam-macamkan keKamu?," tanya Papah mengintimidasi.
"Mamah sama Papah besok dateng yah ke Caffe, disana nanti ada yang mau Aku omongin dan keluarga Akbar juga Aku undang," jelas Alesha pada Mamah dan juga Papah, "Besok akan terjawab semuanya Pah, Aku akan ke Kamar dulu ingin istirahat," pamit Alesha pada Papah dan Mamah dan dibalas anggukan oleh keduanya.
Seperti rencana, sore ini Papah dan Mamahnya sudah berangkat ke Caffe, Alesha memang sengaja datang terlambat karena harus mengecek isi Soft copy CCTV, setelah mengeceknya dia langsung berangkat dengan motor kesayangannya, Alesha tidak memakai mobilnya karena pasti jam sore seperti ini akan sangat macet oleh karena itu dia memakai motor klx pemberian Papah.
Setelah sampai di Caffe, Alesha sudah bisa melihat semua orang sudah berkumpul dikursinya masing-masing.
"Asalamu'allaikum," salam Alesha pada semua orang dan menyalaminya satu persatu.
"Wa'alaikumsallam," jawab Mereka kompak.
"Maaf menunggu, semuanya sudah makan?," tanya Alesha dan dibalas anggukan oleh semua orang yang berada disana.
Memang Alesha tadi menelpon Mamahnya untuk makan terlebih dahulu dengan keluarga Akbar karena dia akan datang terlambat, maka dari itu Alesha menyuruh semuanya makan lebih dulu tanpa menunggunya.
"Sebelumnya maaf, Pah, Mah, Om, dan Tante, Alesha tidak bisa ngelanjutin perjodohan ini," ucap Alesha pada semua orang, Mereka yang mendengar ucapan Alesha membelakan mata tak percaya.
"Kamu apa-apaan Ka!!," tanya Papah sedikit emosi mendengar ucapan putrinya.
"Arif tahan emosi kamu," ujar Papah Akbar- Arya, mencoba menenangkan Papah Alesha
"Ka tolong jelaskan pada kami semua apa alasan kamu membatalkan perjodohan ini?," tanya Mamah, Alesha tidak menjawab melainkan mengambil laptop yang sudah disiapkan oleh Rangga dan memasukan flasdisk yang berisi Soft copy CCTV yang berada didepan pintu kamar Akbar. Semua orang melihat vidio itu dengan seksama, ketika vidio itu sudah memperlihatkan Akbar sedang berdua dengan Oliv dan merangkul Oliv sangat posesif, Alesha langsung menghentikan Vidio itu.
"Ini pasti rekayasa," bantah Akbar pada semua orang yang ada disana.
Papah dan Mamah Akbar masih mematung dan tidak percaya dengan vidio yang barusan saja diputar, Alesha masih mengutak-atik laptopnya lagi dan membuka rekaman yang Alesha simpan di lukisan kamar Akbar saat di Bali.
Di dalam itu terekam suara Oliv dan Akbar sedang berdebat kecil dan semua pembicaraan mereka terekam jelas di Vidio yang sedang berlangsung. *you know lah
Plak..., Satu tamparan mendarat dipipi kanan Akbar, raut wajah Papahnya terlihat akan meledakan emosi yang sedari tadi Papah Akbar tahan.
"Papah mengajarkanmu seperti ini Akbar hah?!!," tanya Papah Akbar emosi.
"Pah, tahan emosi ini tempat umum," kata Mamah Akbar- Hawa, mencoba menenagkan suaminya.
"Percuma Papah menyekolahi kamu tinggi-tinggi tapi kelakuan kamu seperti ini!!!," ucap Papah Akbar dan langsung menyeret paksa Akbar untuk pulang bersama.
Sekarang di Caffe hanya ada Papah, Mamah, dan Alesha.
"Kamu dapat dari mana rekaman itu?," tanya Papah pada Alesha yang sedang merapihkan file dilaptopnya, baru saja Alesha akan menjawab Mamah sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Papah lupa anak kitakan pernah menjadi Dektektif di negara orang dan sekarang dia sudah terlatih. Sudah menjadi Dektektif, CEO, Pilot, paket komplit, tapi belum komplit kalau belum nikah," Sindir Mamah pada Alesha.
"Sebelumnya Kamu mengecek semua itu dari awal sampai akhir ?," tanya Papah pada Alesha yang masih sibuk mengutak-ngatik Laptopnya.
"Iya" jawab Alesha singkat.
Papah langsung berdiri dan mendekat pada Alesha.
Satu...
Dua...
Tiga...
"Aw...aw, Pah apaan sih sakit," rintih Alesha ketika kupingnya dijewer, saat Papahnya langsung melepaskan tangan, Alesha mengelus kupingya yang terasa panas dan saat Papahnya lengah dia langsung berlari.
"Aku ada flight, dah," salam Alesha sambil mencium pipi Papah, dan Mamahnya.
"ALESHA FARAHAH!!!, urusan Kamu sama Papah belum selesai," teriak Papah ketika Alesha sudah sampai dipintu untuk keluar.
---
Kedewasaan terlihat darisikap bukan usia ataupun umur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
RomanceAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...