Semenjak kepulangannya ke Indonesia Alesha semakin sibuk mengurus Caffe, belum lagi mengurus perpindahan kerjanya dan harus traning dari awal lagi.
Alesha tiba di Rumah tepat adzan shubuh berkumandan sehingga dia memutuskan untuk beristirahat setelah menunaikan shalat shubuh, namun dirinya memutuskan untuk tidak tidur dan memilih turun dari Kamarnya agar bisa sedikit menengkan pikirannya yang sedikit terasa panas karena masalah semalam.
"Kaka tau gak?," tanya Kekey pada Aleaha yang sedang meminum jus Alpukat dengan matanya yang sedang menikmati kehijauan tanaman yang berada di Taman belakang Rumahnya.
"Mana Kaka tau," jawab Alesha dan matanya masih fokus melihat tanaman.
"Iih...Kaka !!!," rengek Kekey, karena Alesha tidak begitu antusias mendengar topik yang akan Kekey ceritakan.
"Iya-iya apa?," tanyanya dan langsung fokus pada Kekey.
"Beberapa bulan yang lalu, saat Kaka tidak ada di Rumah, Ka Silvia dilamar sama dokter lulusan luar negri plus pondok," jawab Kekey dengan mata berbinar, namun ekspresi Alesha masih saja tetap datar.
"Terus?," tanya Alesha cuek sehingga Kekey jengah dengan sikap Kakanya yang semakin cuek.
"Tapi sama Papah gak diterima lebih tepatnya nunggu Kaka pulang dulu, dan tunggu Kaka dulu yang menikah dulu, baru Ka Silvia biar berturutan, ditambah lagi saat itu keadan Papah masih sangat kacau karena Kaka tak kunjung pulang sehingga Papah memutuskan untuk menunggu Kaka pulang lebiih dulu lalu membicarakan lamarannya," jelas Kekey karena Papah menolak lamaran tersebut karena pikirannya masih kacau saat Alesha belum juga kembali ke Rumah.
"Berarti acaranya tertunda cuma gara-gara Kaka?," tanya Alesha dan di jawab oleh anggukan.
Selesai mendapat jawaban dan penjelasan dari Kekey, Alesha langsung berbicara pada Papah.
"Pah, sudahlah biar Silvia saja dulu yang menikah," bujuk Alesha pada Papah yang sedang sibuk membaca koran.
Sedari tadi Alesha tak habis-habisnya merengek pada Papah, bayangkan saja sudah satu jam membujuk Papahnya dan hasilnya masih sama.
"Aku janji deh setelah Silvia menikah Aku akan cepat menyusul, apapun permintaan Papah akan Aku turuti," janji Alesha pada Papah dan membuat Papah langsung menutup korannya.
"Serius?," tanya Papah dengan penuh harap, Alesha mengangguk bertanda mengiyakan.
"Ok Papah akan mengundang Keluarga Rizki untuk membicarakan tentang lamarannya yang sempat Papah tolak, tapi kamu harus janji dengan permintaan Papah ini hanya satu yang pertama dan terakhir," jelas Papah.
"Ok, sepakat," jawab Alesha dan langsung bersaliman pada Papahnya.
Malamnya keluarga Rizki benar-benar datang membawa rombongan untuk melamar Silvia, Alesha yang melihat itu jadi teringat dengan Rayhan, Ketika malam itu, malam yang penuh kebahagian, malam yang ditunggu-tunggu, malam yang menyelanggarakan acara yang begitu spesial, perisiapan sudah tersusun rapih, undangan sudah disebarkan, tapi seketika rencana yang sudah dibuat hancur seketika, karena insiden Rayhan dan April, Alesha menghapus air matanya kasar, setelah acara berjalan lancar dan pernikahan Sifa akan di selengarakan Dua minggu, bayangkan Dua minggu!!, itu permintaan Papah karena Papah takut peristiwa yang di timpah Aku akan terulang kembali.
"Mah Aku besok sore ada flight untuk dua minggu kedepan," kata Alesha pada Mamah.
"Berarti Kaka nanti tidak akan hadir diacara Akad Aku?," tanya Silvua sedih saat Alesha memberi tahu bahwa dirinya mendapat jadwal flight yang rupanya sangat dekat dengan hari Pernikahannya.
"Baru juga Ka Silvua bahagia setelah dilamar, Kaka langsung membuatnya sedih," kata Salwa ikut menimbrung.
"Dengarkan dulu penjelasan Kaka jangan memotong ucapan orang!," jawab Alesha tegas dan melirik tajam adiknya satu persatu, "Besok Kaka flight sore jadi masih ada waktu, besok pagi, Kekey, Salwa, dan Mamah akan Kaka ajak kebutik teman Kaka, Silvia akan fiting baju dengan Rizki dan Papah akan menemaninya sekalian Papah fiting baju untuk Papah, Kaka akan usahakan datang ketika hari dimana Rizki akan mengucapkan ijab qobul dan kamu Salwa persiapkan baju Kaka setelah ijab qobul, perasaan Kaka sepertinya Kaka akan datang ketika sedang acara ijab qobul dilaksanakan, Kekey kamu nanti cegah salah satu perias agar tidak istirahat dulu, mengerti?," tanya Alesha setelah menjelaskan semuanya pada adik-adiknya.
"Berarti Kaka ketika ijab qobul masih memakai seragam kebanggan Kaka?," tanya Kekey pada dan semuamata menuju kearahnya
"Jika tidak, pasti Kaka tidak akan menyuruh Salwa menyiapka bajunya Kekey!!," ucap Alesha kesal karena otak Kekey yang lemot jika diajak bicara serius.
"Papah hanya akan meyerahkan semuanya pada kalian, usahakan semuanya benr-benar teliti dalam mengerjakanya," ucap Papah dan memasrahkan semuanya pada Anak-anaknya.
"Iya Papah tinggal duduk manis sama Mamah", ucap Alesha.
"Berarti besok kita berangkat dan sekarang kita bubar menuju kamar masing-masing, Papah cau!," perintah Mamah pada Papah, Papahpun hanya bisa mengikuti perintah istri tetcintanya, namun saat Mamah akan melangkah masuk ke Kamar, Mamah langsung menatap kita berempat dan membuat kita berempat menghentikan kegiatan ang sedang kita lakukan.
"Kekey jangan lupa matikan lampu di Ruangan keluarga, dan lepas kerudung jika hendak tidur, Salwa jangan lupa ganti pakainamu, Silvua jangan lupa tutup pintu kamarmu, dan kamu Kaka tertua," kata Mamah sambil menunjuk tanganya kearah Alesha, "Kunci semua pintu Rumah, dan matikan lampu tengah, Dapur, Ruang kerja papah, dan jangan menonton Drama korea ataupun baca novel langsung tidur!!," jelas Mamah memerintah anak-anaknya.
Alesha hanya bisa pasrah jika disuruh ini itu oleh Mamah, jika Alesha membantah sama saja dia durhaka pada Orang tua.
Besoknya Alesha dan sekeluarga sudah sibuk dibutik untuk memilih baju yang akan dipakai diacara Silvia nanti, setelah selesai memilih baju, sepatu, kerudung dan sebagainya mereka kembali ke Rumah untuk beristirahat.
Jodoh memang tidak ada yang mengetahui karena kita sebagai wanita hanya bisa menunggu dan lelaki akan memilih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
RomantizmAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...