Dua hari Alesha tidak sadarkan diri, Azka masih setia disamping Alesha yang masih terbaring lemah, sampai-sampai jadwal flight Azka harus banyak tertunda demi menemani sang istri.
"Ugghh...," suara Alesha yang baru saja sadarkan diri.
"Sayang Kamu sudah sadar, syukurlah," ucap Azka sambil menekan tombol untuk memanggil Dokter
"Kamu siapa?," tanya Alesha tiba-tiba.
"Aku Azka suami Kamu," jawab Azka dengan tangan yang mengusap lembut helaian rambut Alesha.
"Suami?, Aku belum menikah, Aku kemarin baru saja pulang dari Amerika," ucap Alesha yang hanya mengingat bahwa dirinya baru saja pulang.
Azka sedikit bersyukur ingatan Alesha tidak terlalu banyak menghilang tapi yang membuat Azka sedih yaitu istrinya tidak mengetahui siapa Azka.
"Yasudah Aku pamit keluar," ucap Azka pada Alesha dan dibalas anggukan, tidak lama Dokter datang.
"Silvia!," panggil Alesha yang sangat terkejut dengan kedatangan adiknya.
"Hay Ka bagaimana keadaan Kaka, apa Kaka tidak ingat Lelaki yang baru saja keluar dari Kamar ini?," tanya Silvia pada Kakanya yang sudah mengubah posisinya menjadi duduk.
"Aku baik-baik saja tapi kepalaku sangat pusing, lelaki yang tadi sepertinya Kaka pernah melihatnya bahkan dia sering muncul dimimpi Kaka," ucap Alesha mengingat jelas bahwa Azka selalu hadir dalam mimpinya.
"Baguslah kalau begitu, dia adalah Suami Kaka mungkin cepat atau lambat Kaka akan ingat semuanya," jelas Silvis, Alesha anya bisa mengangguk karena dia menahan kepalanya yang terasa sakit, sedangkan diluar Kamar Azka menangis tersedu-sedu dibahu Mamihnya.
"Mih Alesha tidak ingat Aku hiks...hiks," sedari tadi Azka sangat frustasi, istri yang sangat dia cintai tidak mengenalnya.
"Sabarlah Az ini tidak akan lama," ucap Mamih Azka dengan tangan yang menepuk punggung Azka agar menyudahi tangisnya.
Sudah Dua minggu Alesha dan Azka tidak satu rumah, padahal Azka sudah membujuk istrinya tapi dia selalu berkata bahwa dirinya masih lajang dan belum menikah.
"Arghhhhh!!!...," teriak Azka frustasi di Rumahnya, Kamar, Ruang tamu, semua sudut Rumah berantakan, pecahan piring, pecahan vas bunga berserakan, tidak lama Mamih dan Papah Azka datang, betapa terkejutnya melihat keadaan Azka yang sangat hancur.
"Azzz!!!," teriak Mamih saat melihat Azka melempar semua vas yang berada diatas meja "Az, Kamu gak boleh begini Sayang, Kamu harus kuat," ucap Mamih yang langsung memeluk Azka.
"Harapan Azka hancur mih, kapan dia kembali", Mamih Azka tidak kuasa menahan tangisnya, Papah Azka langsung berhambur memeluk Azka.
'Nak cepatlah kembali, Anak Mamih sangat hancur,' ucap batin Mamih Azka.
Sedangkan dikediaman Alesha sedang berkumpul, semua orang satu persatu mencoba mengembalikan ingatannya dengan cara bercerita atau menunjukan foto-foto yang berada dialbum, terutama foto pernikahan Alesha.
Ting... Tong... (suara bel)
Aleshaengan malas bangun dan berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu, betapa kegetnya dia melihat dua orang Lelaki yang sangat gagah dan satu Wanita paruh baya yang sedang ada dihadapannya.
"Mommy, Daddy, Brother, I really miss you," ucap Alesha pada Mereka dan memeluknya satu persatu.
"Miss you to my sweety," balas Rodi saat Alesha memeluknya.
"Silakan masuk," ucap Alesha mempersilakan Mereka untuk masuk.
Merekapun masuk kedalam, Alesha memanggil semua anggota rumah, adik Alesha, kalian tahu?, Mereka tidak habis-habisnya menggoda Rodi, bagaimana tidak, kulit putih dan mempunyai tubuh yang idel, belum lagi hari ini Rodi memakai balutan jas, kemeja cream, celana hitam polos dan pentopel yang senada, membuat penampilannya sangat sempurna.
"Sebenarnya kedatangan Kita kesini dengan maksud ingin melamar Alesha untuk anak semata wayang kami Rodi," ucap Daddy pada Papah Alesha, semua anggota rumah menjadi sangat terkejut, bagaimana bisa disaat status Alesha sudah tidak lajang lagi, Alesha akan dilamar, memang dia tidak memberitahu Keluarga Rodi saat pernikahannya karena nanti Alesha ingin pernikahannya juga dirayakan di Amerika karena da mempunyai banyak teman di Amerika.
"Bagaimana Alesha, apakah Kamu menerimanya?," tanya Mommy Rodi.
"Baiklah Aku terima," jawab Alesha tanpa berpikir panjang.
Semua anggota Rumah ditambah kaget lagi dengan keputusan Alesha.
Setelah kepulangan Keluarga Rodi, Mamah Alesha mencoba menghubungi pihak keluarga Azka untuk membicarakan persoalan ini, besoknya Keluarga Alesha dan Keluarga Azka berkumpul di Caffe milik Alesha.
"Bagaiman ini Pah, apa semua akan baik-baik saja?," tanya Azka pada Papah Alesha.
"Alesha Kamu benar tidak ingat dengan Lelaki yang berada dihadapanmu?," tanya Mamih Azka.
"Dia selalu ada dimimpiku tapi Aku tidak mengenalinya," ucap Alesha dengan mata yang menatap Azka dengan insten, Azka memberi beberapa foto pernikannya dengan Alesha, sampai-sampai Azka berlutut dihadapan Alesha.
"Aku suami Kamu, suami kamu, Dear!!!, AZKA AZZAM RAHMAN!!!," teriak Azka frustasi, Alesha yang tidak tahan langsung keluar dari Cafee dan pergi meninggalkan semua orang yang kebingungan.
"Sebenarnya siapa dia?," ucap Alesha yang sedang fokus pada jalanan.
Alesha melajukan mobilnya ke Sekolah kedinasan tempat dia dulu kuliah dan dipertemukan oleh Azka. Saat Alesha baru saja keluar dari mobil, tiba-tiba kepalanya terasa pusing, kilatan memory yang dulu berputar kencang diotak Alesha, dia yang tidak tahanpun tiba-tiba pingsan, beberapa Taruna yang melihat Alesha tidak sadarkan diri langsung membawanya ke Rumah sakit yang berada dekat dengan Sekolah kedinasan.
15 menit.
Alesha sadar dari pingsannya, penjaga yang berada di Rumah sakit langsung menghampiri Alesha dan menanyakan keadaannya, dan Alesha menjawab baik-baik saja.
Sekarang Alesha ingat semuanya, siapa Azka, semua memorynya sekarang sudah kembali.
Azka sedari tadi mengurung diri di Kamarnya bahkan Papih dan Mamihnya tidak diizinkan untuk ke Rumahnya.
Alesha yang kini sadar akan tindakannya langsung menancap gas menuju Rumah Azka, setibanya disana, dia bertemu Pembantu dan Security, Pembantu yang berada di Rumah menceritakan keadaan Azka, Alesha langsung menerobos masuk kedalam rumah betapa terperangahnya dia melihat isi rumah yang sangat berantakan.
"Azka!!!," teriak Alesha kencang, dia kebingungan mencari Azka dia memutuskan untuk ke Kamar
"Sayang!!," panggil Alesha dan berjalan pelan kearah Azka.
Tapi Azka tidak menoleh, Alesha langsung berhambur dan memeluk Azka, Azka terkejut ketika Seseorang memeluknya dengan sangat erat.
"Shaa!!," panggil Azka dengan suara yang sangat pelan.
"Maafkan Aku sayang pasti Kamu sangat terpukul," ucap Alesha sambil membelai pipi Azka yang sangat tirus.
"Seperti yang Kamu lihat", jawab Azka lirih sambil tersenyum manis.
"Badan Kamu kurus, jenggot yang panjang, rambut seperti orang berandal, pipi tirus yang terlihat seperti bekas tamparan tapi cintaku takkan berubah pada Seseorang yang setia menantiku, padahal Aku sendiri benci menunggu, I love you my husband and miss you," ucap Alesha pada Azka.
"Aku akan selalu setia menunggumu, hingga maut yang memisahkan Kita, maafkan Aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu, I really love and miss you honey, you always be mind," balas Azka dan langsung memeluk istri yang sangat dia rindukan.
Keduanya memang pintar sekali berkata-kata tapi diantara Mereka Azkalah yang paling pintar.
---
Menunggu memang hal yang paling menyebalkan tapi jika Kita bersabar, pasti akan membuahkan hasil yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Penerbang
RomanceAlesha Farahah nama yang bagus, cantik & indah, Perempuan tomboy yang menempuh masa SMK di Sekolahan bersemi mileter (Taruna) & dia berjanji akan selalu menjadi Taruna sampai kuliah nanti. 'Nikmati saja prosesnya, jangan hanya ingin hasilnya saja' R...