Duo Penerbang

Part 9

Liburan akhir Tahun sudah tiba semuan sekolah sudah libur bahkan Zaina setelah pulang dari sekolah dan mengambil hasil ujian dia langsung terbang untuk liburan bersama keluarganya, sedangkan Alesha dia harus mempersiapkan ujian untuk masuk kesalah satu intansi penerbangan, bahkan tidak terasa sekarang Alesha & Zaina sudah menginjak kelas 12 cepat atau lambat dia akan mengadakan perpisahan.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah semuanya menyambut dengan hati gembira karena akan kembali bertmemu dengan semua teman dan juga guru tercinta.

"Gak kerasa yah udah mau lulus aja kita perasaan dulu baru aja masuk," ucapku pada Zaina yang sibuk memeriksa ponselnya karena terus bergetar tiada henti.

"Iyah jadi gak pengen lulus jadi inget masa-masa pas MOS pas masa-masanya masih cupu banget haha," tawa Zaina mengingat awal kita masuk sekolah dengan keadaan jauh berbeda dengan sekarang, Akupun ikut tertawa mendengar perkataan Zaina, mengingat pertama kali Aku masuk Sekolah Zaina teman yang pertama kali aku kenal, dimana kedua-duanya sama polos alhasil selalu menjadi bahan permainan Kaka panitia MOS sekarang kita sedang ada di Lapangan setelah libur panjang dan sekarang awal kita masuk sekolah.

"Masuk yuk Za!," ajakku pada Zainaa saat pegumuman sudah selesai dan dibubarkan oleh guru.

"Kita emang sekelas yah ?," tanya Zainaa, dan membuat langkahku terhenti.

"Sekelas lah, lu yang bilang 'Kita itu masuk kesini sekelas bareng lulus juga harus sekelas bareng lah', iyakan ?," tanyaku pada Zaina karena Aku ingat betul setiap perkataan yang Zaina lontarkan padaku.

"Iya juga sih tapi ko bisa?," tanya Zaina bingung karena ucapanku.

"Lu lupa kalau sepupu Papah gua yang punya sekolah ?," tanyaku pada Zaina dan membuat Zaina berpikir mencoba mengingat-ngingat, karena tidak semua orang tau bahwa Alesha adalah keponakan dari pemilik Sekolah ini.

"Ck, udah kaya di Wattpad aja ceritanya, iyah-iyah sekarang gua inget maklum abis liburan satu tahun jadi gini," ucap Zaina padaku tapi kalimat ini seolah meledekku karena waktu liburankku diisi hanya untuk mempersiapkan Ujian.

Setelah pembicaraan singkat di Lapangan kitapun berjalan meuju ruangan Kelas, oh iya ngomong-ngomong jadi inget Rayhan, yah Rayhan sekarang sudah lulus SMK entahlah dia melanjutkan kemana atau mungkin langsung nikah, dan soal Aku yang menampar Rayhan itu aku langsung bercerita kepada sepupuku, dan sepupuku langsung bilang ke Papahnya, Rayhanpun langsung terkena SP (surat peringatan), dan dia pun meminta maaf padaku dan berjanji tidak akan menggangu Aku lagi.

"Sha kita mau duduk dimana nih?," tanya Zaina padaku mencoba melihat suasana kelas yang sudah ramai oleh Taruna dan Taruni lainnya.

"Dua barisan ke dua aja biar kalau bosen bisa liat orang lalu lalang di depan kelas kita," ucapku pada Zaina sambil berjalan ketempat yang Aku maksud.

"Bilang aja mau liatin cogan huh," ucap Zaina sambil mendengus karena dia paham dengan maksudku.

"Haha bisa jadi," tawaku pelan karena Zaina paham dengan maksudku.

"Oh iya ngomong-ngomong sepupu lu yang tadi namanya siapa?," tanya Zaina sambil membersikan debu yang menempel diatas meja dan juga bangku.

"Oh itu Bang Arka yang dulu pernah buat pengumuman juga di Sekolah ini tahun kemarin," ucapku sambil mengelap atas meja dengan tisue basah agar debu benar-benar sudah hilang.

"Njir sepupu lu perfect semua yak pada macho keren abis lah pokonya," puji Zaina dan membuat Alesha hanya terkekeh karena Zaina tidak mengetahui bagaimana sifat para Sepupunya yang sebenarnya.

"Iyah macho cuma Playboy cap kampak heran gua sama dia demen banget maenin cewek eh tapi gak semua ada yang baik juga, bakan ada yang setia banget saking setianya suka disia-siain," jelasku pada Zaina dan langsung duduk stelah memastikan semua debu sudah hilang.