Siang itu, Leila dan rombongan kelompoknya berada di bandara Okinawa untuk liburan tahun baru. Len hanya memijat dahinya saat mengetahui ibunya sendiri menerima permintaan Leila. Ia berbicara dalam hati, Leila dekat sekali dengan ibunya melebihi dirinya dan ibunya.
"Len, ada apa? Kau kecewa?" ucap Leila menatap dengan wajah yang terlihat sedih.
"Aku tidak kecewa." ucap Len menatap Leila.
"Yakin?" ucap Leila lagi.
"Yakin. Jangan khawatir. Aku tidak kecewa." ucap Len mengusap ubun-ubun rambut Leila.
Leila kaget. Dia pernah merasakan hal ini sebelumnya. Apakah Len adalah seseorang yang dulu pernah menemukan ia menangis waktu kecil? Tiba-tiba, Amou serta Kahoko memanggil keduanya dan pergi ke bandara.
~Flashback~
Seminggu yang lalu, di Seiso Akademi. Saat itu jam istirahat. Leila sedang ada dipekarangan belakang sekolah bersama Amou dimana lonceng bel besar itu ada. Ia pun merogoh sakunya untuk mengambil hpnya. Dan memencet nomor telepon Misa.
"Halo Misa-san? Apakah aku menganggu waktumu?" ucap Leila bernada sopan.
"Ah, tidak sama sekali. Ada apa Leila?" ucap Misa tersenyum dibalik sana.
"Begini, temanku bernama Nami-san mengatakan kalau aku dan peserta concourse lainnya akan mengadakan liburan tahun bersama tapi tidak tahu dimana. Lalu, aku ingat. Len punya vila kan di Okinawa? Bisakah kami menggunakannya?" ucap Leila berkeringat dingin.
"Ide yang bagus. Untuk liburan tahun baru dan natal ya?" ucap Misa.
"Ah, apakah waktu yang buruk untuk menanyakannya? Apakah Misa-san akan pulang bersama ayahnya Len untuk merayakannya bersama kami?" ucap Leila.
"Tentu tidak, sayang. Aku sangat senang kau menanyakan itu. Sayangnya, aku ada konser amal di portugal saat tahun baru dan natal. Suamiku juga ada beberapa konser solo beberapa hari itu. Jadi, aku sangat bingung apa yang akan kalian berdua lakukan dirumah sendirian,jadi aku bingung untuk menghubungimu. Aku harus berterimakasih pada temanmu itu. Katakan ya sama dia. Boleh, nanti ku hubungi Faust, dia adalah butler yang menjaga vila itu." ucap Misa.
"Baiklah. Terimakasih banyak Misa-san. Aku akan mengirimkan beberapa photo kami. Maaf kalau aku menganggu ya. Good day." ucap Leila.
Setelah mendapatkan izin, Leila menginformasikan grupnya berita baik tersebut. Len tadinya mau protes. Tapi ya sudahlah. Leila sudah senang dan riang begitu kalau Len membatalkannya, apa yang terjadi?
~End of Flashback~
Sesaat sampai di Vila, Faust dan beberapa maid menyambut mereka dengan senang dan riangnya dan membawa barang-bareng serta mengantarkan mereka ke ruangan masing-masing. Faust juga mengingatkan sudah waktunya makan malam dan telah disiapkan di meja makan oleh para pelayan. Setelah itu, para gadis-gadis tersebut berkumpul didalam ruangan. Shimizu berkata bahwa Faust beberapa jam lalu menaruh cctv diruangan mereka agar mereka bisa melihat secara langsung.
"Apa tidak apa-apa melakukan hal ini?" ucap Tsuchiura yang merasa berdosa.
"Senpai pasti penasaran kan? Kalau ketahuan, kita minta maaf saja." ucap Shimizu dengan simplenya.
'ITU TIDAK SIMPLE YANG ADA KITA MATI MENGGENASKAN' ucap batin Tsuchiura dan Tsukimori yang masih waras.
"Yaudah kita tonton seksama saja!" teriak Hihara.
"Maa, maa. Kita lihat saja." Ucap Yunoki. Untung, Ayano ada acara keluarga jadi dia tidak ikut.
Sementara, di ruangan yang tertutup dan terkunci itu. Mereka telah menyiapkan beberapa minuman untuk menemani pembicaraan malam ini. Sebenarnya, Leila tidak pernah punya pengalaman akan acara seperti ini tetapi, Amou memaksa ya sudah.
"Nana-chan, kau naksir siapa?" tanya Amou tiba-tiba.
"Kalau aku bisa bilang, aku suka Hihara-senpai. Dia baik dan riang. Tetapi volume suaranya tidak bisa hentikan, kadang sangat menyebalkan." ucap Nana tiba-tiba.
Hihara yang sedang minum tersedak. Mereka kaget. Tidak disangka-sangka.
"Baiklah. Aku tidak akan menanyakan lagi. Bagaimana denganmu Shouko-chan?" ucap Amou.
"Er.. aku tidak tahu..." ucap Shouko mukanya memerah.
"Elah, jangan ditanya anak polos begini kek. Kasian dah gua liatnya." ucap Leila.
Kahoko mengangguk.
"Yaudah. Bagaimana denganmu Kahoko-chan?" ucap Amou.
"Er.. aku tidak tahu tapi beberapa hari ini. Tsuchiura-kun baik padaku. Kalau aku adalah masalah, dia selalu membantu menjadi tempat curhatku." ucap Kahoko wajahnya memerah seperti rambutnya.
Tsuchiura yang mendengar itu kupingnya mendadak menjadi panas dan tidak tahu bereaksi apa.
"Ah cie cie.. Bagaimana dengan Leila-chan?" ucap Amou merasa kepo.
"Aku suka Len. Tetapi dia orangnya susah untuk diajak bicara. Tapi sekarang, dia mulai bisa diajak bicara. Makanya aku senang sekali dengan kemajuannya." ucap Leila.
Kini giliran Len pingsan mendengar perkataan tersebut. Faust yang didalam ruangan merasa bahagia. Leila memang cocok jadi pasangan tuan mudanya. Tetapi sayangnya, semua diruangan sudah K.O dan hanya Shimizu, Kaji dan Yunoki yang masih sadar. Dan para gadis tersebut berbincang sampai tengah malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/214344885-288-k215428.jpg)
YOU ARE READING
The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]
FanfictionCerita dimulai dua minggu sebelum Concourse, kompetisi musik yang telah menjadi tradisi Akademi Seiso dilaksanakan. Seorang murid pindahan bernama Leila Nome mempunyai sebuah hubungan dengan Tsukimori Len yang berasal dari sekolah yang sama tetapi b...