Pagi itu, keluarga kecil Leila dan Len sedang sarapan dengan damainya. Tiba-tiba Reo meminta mamanya untuk pergi kerumah Ruka. Len mengajukan dia akan menemani dia kesana. Leila sedikit bingung, baru kali ini anaknya meminta sesuatu, wanita berambut hitam itu hanya mengangguk dan membiarkan sang anak pergi setelah selesai makan.
"Yaudah mah, Reo pergi sama papa dulu ya." ucap Reo turun dari bangku.
"Iya sayang, hati-hati ya. Jangan nakal." ucap Leila mengelap mulut anaknya.
"Jangan khawatir, aku akan menemaninya." ucap Len tersenyum lembut. Ia pun menggendong sang anak. "Iya, kan sayang?" Len menatap sang anak.
Ia mengangguk tersenyum.
"Baik. Tapi tumben sekali loh nak." ucap Leila.
Mereka pun pergi berpamitan. Leila pergi ke ruang tamu, duduk dan sambil makan cemilan dan meraih remote TV untuk melihat apa ada tontonan menarik atau tidak. Sesampainya Len disana, Reo diturunkan dan pergi kedalam tokonya, sementara teman-temannya sudah sampai berada diluar sampai duduk dan bencengkrama.
"Gimana? Leila tidak tahu kan akan hal ini?" tanya Amou menatap Len.
"Ya, begitulah. Dia curiga sih tapi menepis hal tersebut." ucap Len.
"Baguslah. Udah siap sama cincinnya, kan?" tanya Amou.
"Ya, terus apa lagi? Cuman sekali ini aku akan mengikuti aturan kalian. Selebihnya, tidak." ucap Len mentah-mentah.
"Ya, iya. Habis ini, kita menghias tempat ini. Nanti Nana datang kerumahmu untuk menjemput Leila." ucap Mori menjelaskan.
"Aku tidak sabar melihat lamarannya, Leila-senpai dan Tsukimori-senpai." ucap Shouko.
"Ya, aku tidak sabar. Pasti menyenangkan." ucap Shimizu pelan.
"Oh ya, Tsukimori! Aku memberitahu orangtuamu soal ini. Nanti kukirimkan dokumentasinya!" ucap Amou memberikan jempol. Jempol tangan ya bukan kaki.
"Hah? Darimana kau mendapatkan nomor orang tuaku?" ucap Len kaget dan mulai keringat dingin.
"Well, itu gampang. Jadi jurnalis dan punya koneksi memudahkan segalanya kubilang." ucap Tsuchiura.
"Aku tidak minta pendapatmu." ucap Len menatap tajam Tsuchiura.
"Lah, jangan berantem dong kalian berdua." ucap Kahoko meleraikan.
"Berantem itu tidak baik, senpai." ucap Shimizu.
"SHIMIZU BENAR, BERANTEM TIDAK BAIK!!! MARI KITA AKUR SAJA!!!" ucap Hihara berteriak.
"Hihara sudah cukup nanti mereka dan kita semua budek disini. Apalagi kalau kena omel tetangga gimana?" ucap Yunoki memperingatkan.
"Oh ya, maaf..." ucap Hihara menunduk.
Sementara mereka berbincang-bincang, Ruka dan Kirisawa menjaga Reo didalam toko roti miliknya. Toko Roti milik Ruka juga menyiapkan beberapa kue dijual dan beragam. Tiba-tiba Reo bingung dan ingin bertanya pada Ruka.
"Kenapa papa ketemu teman-temannya?" ucap Reo bertanya.
"Ya, mereka ingin membahagiakan mamamu, Reo-kun." ucap Kirisawa.
"Membahagiakan mama?" tanya Reo bingung.
"Ya, supaya Mama Reo senyum lagi. Papamu berniat untuk membuat mamamu bahagia. Kamu mau membantu tidak?" ucap Ruka tersenyum.
"Mau! Mau! Tapi apa yang aku lakukan?" ucap Reo.
"Bagaimana kalau membuat kue?" ucap Kirisawa memberikan usulan.
"Ide bagus! Yuk, Reo," ucap Ruka memegang tangan kecilnya.
Setelah beberapa jam berlalu, ini sudah jam 4 sore tapi Reo dan Len belum pulang. Sebenarnya mereka ngapain kelayapan sampai sore begini? Leila merasa bosan karena tidak ada film atau tontonan bagus untuk dilihat. Tiba-tiba, lonceng bel rumahnya berbunyi. Ia kaget Nana ada didepan pagar rumahnya.
"Yo, Leila!" ucap Nana senyum.
"Tumben kau sendirian. Ayano mana?" ucap Leila bertanya.
"Ayano sedang ada urusan jadi dia tidak datang." ucap Nana mencari alasan.
"Oh begitu.... kenapa kau kesini?" ucap Leila lagi.
"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan tapi kau harus tutup matamu memakai penutup mata ini." ucap Nana merogoh sakunya.
"Hah? Ada apa ini? Bukan cuma kamu yang aneh, Len dan Reo juga. Sebenarnya ada apa?" ucap Leila curiga.
"Yaudah kalau mau tahu tutup matamu, ya?" ucap Nana membujuk.
Leila pun mengangguk dan membiarkan matanya ditutup sehingga ia tidak melihat apa-apa. Hatinya merasa deg-deng dan berpikir sebenarnya apa yang telah terjadi? Nana pun menuntun tangannya ntah sama dimana. Saat sampai ditempat tujuan, Leila dibuka penutupnya. Leila mengenal tempat ini, tempat ini adalah toko Roti milik keluarga Ruka. Disana ada seorang pria berambut biru sedang berdiri. Itu adalah Tsukimori Len.
"Sudahlah. Kesana saja." ucap Nana menepuk pundak Leila.
"Ah.. baiklah.." ucap Leila mengangguk.
Leila menaiki tangga kecil dan berjalan menuju Tsukimori Len yang sedang menunggu. Ia sepertinya sedang menatap senja sendirian. Leila menatap kesana kemari tetapi tidak ada anaknya. Kemana putranya?
"Len, sebenarnya apa yang terjadi? Reo mana?" ucap Leila bertanya.
"Kau jangan khawatirkan itu Reo ada bersama Ruka. Aku ingin melakukan sesuatu, maukah kau mendengarnya?" ucap Len berbalik menghadap Leila.
"Ah, oke kalau Reo aman-aman saja gpp. Ada apa? Sedari pagi kau aneh." ucap Leila menatap.
"Leila, aku ingin kau menikahiku. Maukah kau menjadi istriku?" ucap Len tersipu malu-malu sambil memperlihatkan cincin didalam kotak kecil yang transparan.
Leila otaknya konslet. Barusan Len bilang apa? Apa dia salah dengar? Len menatapnya masih tersipu malu tetapi Len sudah berusaha untuk tidak malu. Leila pun terdiam dan menenangkan hatinya.
"T-t--tentu saja a-a-aku mau!" ucap Leila menangis terharu.
"Baguslah. Aku khawatir kau tidak mau. Hari ini aku senang sekali." ucap Len tersenyum sambil menyematkan cincin berlian itu ke jari manis Leila.
"Mama, aku bikin kue untuk mama!" ucap Reo datang membawa kue kecil. Leila pun menengok bersamaan Len.
"Ah, makasi sayang. Mama jadi senang!" ucap Leila mengusap rambutnya dengan lembut.
"Apa mama senang? Aku buat sendiri loh dibantuin Ruka onii-chan dan Kirisawa onee-chan." ucap Reo.
"Oh iya dong. Mama senang. Ih, anak mama bisa bikin kue? pintar.." ucapnya memeluk Reo.
Tiba-tiba Leila terkejut teman-temannya keluar dari persembunyian dan memberikan selamat pada Leila. Acara tunangan dan lamaran kecil ini berjalan baik dan kedua pihak sama-sama senang dan bahagia. Mereka pun menghabiskan hari dengan memakan kue buatan ayah Ruka dan kue yang dibikin khusus oleh Reo.
YOU ARE READING
The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]
FanficCerita dimulai dua minggu sebelum Concourse, kompetisi musik yang telah menjadi tradisi Akademi Seiso dilaksanakan. Seorang murid pindahan bernama Leila Nome mempunyai sebuah hubungan dengan Tsukimori Len yang berasal dari sekolah yang sama tetapi b...