Sudah seminggu orang tua Leila menginap dirumah Len. Len sendiri merasa tidak nyaman tetapi ya apa boleh buat. Toh, mereka kenalan dekat dengan orangtuanya sendiri. Kalau itu, mereka kaget mendengar tangan putrinya terluka tetapi Leila menenangkan keduanya kalau tangan ini akan baik-baik saja. Kala itu di hari minggu, Sherly sedang berada diruang tamu menonton acara tv. Rumah Len ini besar dan luas sekali. Tiba-tiba Mao duduk disebelah Sherly.
"Sherly, putri kita tinggal disini bersama Len. Hanya berdua dan 2 maid. Apakah tidak merasa aneh?" ucapnya berpikir.
"Ah, tidak. Putri kita bisa mengurus dan menjaga dirinya sendiri. Kenapa kamu malah negatif thinking, sayang? Percayalah dengan putrimu dan kutahu Len tidak akan melakukan apa-apa terhadap Leila." ucap Sherly tersenyum.
Tiba-tiba Leil datang membuka pintu dan melihat kedua orangtuanya sedang menonton tv dan berbincang. Leila pergi ke dapur dan mebuka kulkas untuk mengambil minum. Mengambil botol jus dan menuangkannya digelas. Leila saat ini memakai baju tanktop yang ditutupi oleh jaket merah panjang dan celana pendek.
"Leila, apa yang kau lakukan nak?" ucap Sherly menengok.
"Aku hanya mengambil jus karena aku haus." ucap Leila.
"Len dimana?" tanya ayahnya.
"Len? dia sedang latihan diruangannya. Aku dan Len sedang berlatih. Acara Concourse minggu depan, Kanazawa sensei ingin kami tampil pada saat seleksi ke empat. Jadi kami mulai latihan sedari sekarang." ucap Leila.
"Concourse?" tanya Sherly.
"Ya, ma. Concourse kompetisi yang turun temurun ada di Sekolah Seiso. Aku adalah pengiring Len tahun lalu. Dan dia memenangkan kompetisi tingkat sekolah itu." ucap Leila menceritakan.
"Kenapa kau tidak ikut serta? Bukankah bagus ikutan bersaing dengan anak-anak musik itu. Mengasah skill bukan cuman berlatih tapi ikut didalam kompetisi dan bersaing secara sehat dengan peserta lain." ucap Mao menatap putrinya.
"Erm, Saat itu aku masih murid baru di departemen edukasi umum, Papa." ucap Leila.
"Departemen edukasi umum?" tanyanya bingung.
"Seiso mempunyai dua jurusan. Satu musik dan satu departemen edukasi." ucap Leila menjelaskan.
"Kenapa kamu menjadi murid pindahan di edukasi umum dan tidak masuk jurusan musik saja? Dan kenapa kemarin-kemarin pakaian seragammu sama dengan Len? Bukannya edukasi umum beda seragam?" ucap Mao curiga.
"Oh! Aku meminta direktur Seiso untuk memindahkanku ke jurusan musik!" ucap Leila mencari alasan.
"Bukankah kalau meminta sama direktur hal yang tidak mungkin? Kalau kasus begini kan kamu harus ngomong sama wali kelasmu dulu, sayang." ucap Sherly memakai logika dan berpikir.
Leila mulai panik. Dan tidak berkata apa-apa dan tiba-tiba Len memasuki ruang tamu untuk mencari minuman di kulkas. Dia melihat Leila wajahnya pucat dan melihat keduan orang tuanya. Seperti sedang interogasi saja.
"Leila. Kau tidak apa-apa?" tanya Len.
"A-a-aku tidak apa-apa. Mari kita berlatih saja!" ucap Leila menarik tangan Len.
Len pun diseret keluar dari ruangan tersebut. Sherly kaget Leila pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya. Dia berpikir ada sesuatu yang disembunyikan oleh putrinya tapi dia tidak tahu apa. Mao pun mulai curiga dan besok ingin mendatangi sekolah secara langsung. Dan benar, keesokan paginya Mao berada didepan gerbang Seiso. Leila mencoba menyuruh ayahnya pulang tetapi tidak digubris pembicarannya.
"Leila, ayo masuk kelas!" ucap Mori dari kejauhan.
"Ya!" ucap Leila meninggalkan ayahnya digerbang sekolah.
"Ngomong-ngomong, anda ayahnya bos ya--ah maksudku Leila-san." ucap Gotoda.
"Ya, benar. kamu siapa?" tanya Mao bingung.
"Aku adalah Gotoda Hajime. Anak kelas 3 di SMA Ryugashima. Senang berkenalan dengan anda." ucapnya membungkuk.
"Sepertinya kau tahu sesuatu. Kenapa Leila bisa pindah jurusan dengan mudahnya?" tanya Mao.
"Oh itu! Mao-san seharusnya bertanya sendiri dengan bos!" ucapnya dengan riang.
"Dia tidak mau mengatakan apapun." ucap Mao.
"Baiklah. Tapi jangan marah ya. Leila itu mantan pacarnya pak direktur Seiso yang baru." ucap Gotoda berbisik.
"Apa yang baru saja kau bilang?" ucapnya kaget.
"Sudah kubilang, Bos adalah mantan pacar direktur---" ucapnya.
"Hah, Leila mempunyai mantan pacar sebelum Len, kau bilang?" ucap Mao.
Gotoda pun mengangguk pelan. Dia kaget mendengar hal ini dan langsung pulang. Ketika Leila dan Len pulang, Mao ingin putrinya untuk memberitahu semua apa yang baru saja dia dengar. Dia kaget bukan main dan ibunya kaget tetapi tidak berani berkata apa-apa. Leila pun minta maaf sambil membungkuk. Len merasa kasihan dan membawanya kekamar untuk istirahat.

YOU ARE READING
The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]
FanfictionCerita dimulai dua minggu sebelum Concourse, kompetisi musik yang telah menjadi tradisi Akademi Seiso dilaksanakan. Seorang murid pindahan bernama Leila Nome mempunyai sebuah hubungan dengan Tsukimori Len yang berasal dari sekolah yang sama tetapi b...