Chapter 13: Aria of Maiden's Mind

11 0 0
                                    

Seminggu pun berlalu ujian disebut dengan ujian tengah semester pun berakhir di Seiso Akademi. Siang itu, saat jam istirahat, Leila bertemu dengan Yunoki. Leila mengetahui ada sesuatu yang aneh. Yunoki terkesima, bahwa murid pindahan seperti Leila mengetahui sifat aslinya dan dia lebih pintar dari Kahoko. Setelah berbincang, Yunoki pun pamit sambil mengibaskan rambutnya. Saat sampai disebuah ruangan dimana Kanazawa menyuruh kami datang, Manami Mori, Amou Nami, Kahoko Hino, Nana Shijina dan juga Shoko Fuyuumi ada disana. Leila meminta Kanazawa untuk menjadikan Nana asistennya dan diiyakan oleh guru tersebut.

"Leila-chan! Darimana saja kau! Aku ingin bertanya sesuatu! boleh?" ucap Amou.

"Ada apa?" ucap Leila bingung.

Tanpa mereka ketahui, Len, Tsuchiura, Hihara, Shimizu ada diluar menguping pembicaraan mereka. Walaupun sebenarnya mereka tertarik juga dengan pembicaraan yang namanya girls talk tapi sayangnya belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk masuk jadi mereka diam sambil mendengarkan. 

"Ku dengar kau tinggal dengan Tsukimori-kun? Jadi, bagaimana rasanya tinggal dengannya?" ucap Amou dengan matanya bersinar.

"Biasa saja. Daripada itu, aku naksir dengan seseorang. Teman masa kecilku, aku pernah bertemunya sekali saat konser klasik ayah dan ibuku tampil." ucap Leila dengan wajah tersipu malu.

"Seperti apa dia orangnya?" ucap Amou tertarik.

"Aku lupa karena saat itu aku masih kecil, Tapi dia selalu tersenyum dan disaat aku menangis dia akan mengusap ubun-ubun kepalaku dan memelukku. Walaupun itu hanya sekali, aku ingin bertemu dengan dia lagi." ucap Leila sambil mengingat masa kecil itu.

Len kaget Leila ternyata menyukai seseorang dan dia merasakan itu bukan dia. Tapi kenapa hatinya kemudian terasa sakit? Dia pun menghiraukan rasa sakit tersebut dan tidak perduli dengan siapa yang ia sukai walaupun sebenarnya dia penasaran.

"Oke, terimakasih. Bagaimana denganmu Hino-chan? Kau suka seseorang? Mungkin Tsukimori-kun? Tsuchiura-kun? Shimizu-kun? Yunoki-senpai atau Hihara-senpai?" ucap Amou menginterogasi temannya layaknya kriminal.

"A-a-a-anuu... Aku tidak tahu.." ucap Kahoko bingung.

"Lah. Terus Mori-san, aku terkejut kau satu kelas dengan Len. Kau suka tipe pria seperti apa?" tanya Leila. 

"Aku suka pria polos..." ucapnya.

"AH! Plus adik kelas... Bagaimana kalau Shimizu-kun, Mori-san?" ucap Amou menggandeng tangan gadis berambut orange itu ke udara.

"Sepakat! Dia memang imut dan lucu apalagi cara bicaranya!" ucap Mori juga melakukan yang sama.

"Oh, kalian bisa jadi teman ngegosip sepertinya." ucap Leila keringat dingin.

"Fuyuumi-chan, jangan kearah sana. Kalau sudah jatuh kedalam lubang kegelapan yang dalam, kau tidak bisa kembali lagi." ucap Nana menepuk pundak gadis berambut hijau nan lugu. Sepertinya dia kebingungan.

"Apa yag dikatakan Nana benar. Jangan ikut campur, Fuyuumi-chan." ucap Kahoko memperingatkan.

"Dan semoga ada romansa biola lagi atau Leila-chan dan Hino-chan mau membuat legenda baru?" ucap Amou menatap keduanya.

"Hah? Kau gila ya Amou-san?" ucap Leila dan Kahoko secara bersamaan.

Didalam ruangan yang luas itu, hanya tiga orang yang waras, sisanya tiga orang lagi sedang berada dialamnya sendiri, Fuyuumi kebingungan dan tidak tahu harus berkomentar apa. Tiba-tiba diluar Hihara bersuara karena dia kaget melihat Yunoki. Mori sekaligus Amou merasa kesal karena mereka, para laki-laki malah menguping.  Amou pun pamit dan berkata akan mengajak mereka ntah kapan untuk acara pajama malam. 

Ousaki Shinobu adalah alumni dari Akademi Seiso, dia datang kemari untuk meminta para peserta concourse untuk membantunya mengajar anak-anak kecil di les biola ditempat dia mengajar. Mereka meminta Len, Shimizu dan Kahoko untuk datang. Leila pun mengangkat tangannya bahwa dia ingin membantu dan berkata dia bisa memainkan viola. Ousaki dengan senang hati kalau Leila bisa membantu.

"Leila-chan, bisa main viola? A-a-aku juga mau membantu!" ucap Kazuki secara lantang.

"Tentu saja, Hihara. Kalau begitu Kanazawa sensei, aku akan membawa lima muridmu saat ini juga." ucap Ousaki tersenyum riang.

"Silahkan saja bawa mereka." ucap Kanazawa.

Sesampainya disana, Hino yang belum mengetahui lagu yang dimainkan protes. Tetapi Leila mencoba menenangkan Kahoko bahwa mereka berlatih untuk sementara waktu. Setelah itu, disaat mereka tampil didepan anak-anak tersebut, ada beberapa nada yang kecepetan dan ketinggalan dan disaat reffnya mulai membaik. Hihara yang protes dengan pekerjaan sampingan yang dia punya, ia pun mencoba memainkan biola tersebut tetapi mengeluarkan suara aneh. Ya, beda dengan Kahoko yang amatiran. Hihara masih bisa dimengerti, Hihara kan ahlinya trumpet. 

Setelah beberapa jam berlalu, senja pun memasuki kota. Leila sedang duduk ditaman dan melihat Kahoko lari sambil menangis. Len berada didalam ruangan masih tidak percaya dengan suara biola lain yang dimainkan Kahoko. Kenapa semuanya jadi begini? Pasti Kahoko merasa bersalah disaat semuanya berlatih dengan sungguh-sungguh dan dia hanya memainkan sebuah biola yang diberikan sihir. Leila menghampir Len.

"Apa yang kau katakan pada Kahoko?" tanya Leila berjalan melangkah kearah Len.

"Aku merasa aneh tadi suara biola yang baru saja dia mainkan berbeda disaat dia memainkan biola yang ia bawa. Serasa, dia hanya bisa memainkan satu jenis biola itu." ucap Len berbalik menghadap Leila.

"I-i-itu... Mungkin itu salahku. Kahoko berada didalam concourse karena aku. Walaupun dia tidak tahu apa-apa. Tetapi, kau tahu sendiri biola yang ia mainkan penuh dengan perasaan. Mengapa kau tidak bisa mengalihkan pandanganmu sekali saja?" ucap Leila perlahan menangis.

"Jadi kau tahu tentang mengapa biola itu yang hanya satu-satunya dimainkan." ucap Len.

"Iya, aku tahu. Tetapi kau tidak perlu memberikan beban kepada Kahoko. Sudahlah, aku ingin pergi saja. Sampai ketemu dirumah." ucap Leila pergi dan lari sambil menangis.

Hihara yang berpapasan dengan Leila kaget. Dia baru saja melihat Kahoko dan Leila menangis dan datang diarah yang sama. Sebenarnya apa yang terjadi? Len bingung. Tangisan Leila tadi menusuk jiwanya. Dia tidak seharusnya begitu tetapi Len bukan orang yang pernah minta maaf pada seseorang.

The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]Where stories live. Discover now