Chapter 28: Forbidden Secret

11 0 0
                                    

Keesokan paginya, Anggota Stella Quintet+ kecual Kiriya Etou ada didepan sekolah dengan gadis-gadis itu. Leila menamai grupnya menjadi Stellar Septet yang anggotanya adalah Amou, Mori, Shouko, Kahoko, Nana dan Ayano. Mereka pun tidak masuk kelas namun langsung ke ruang direktur Seiso. Kanazawa kaget mereka mau bicara dengan dia. Lalu, Tsuchiura dan Shimizu meminta Kanazawa untuk memberitahukan kelas kalau mereka sedang ada urusan pak direktur. Saat memasuki ruangan secara sopan, Kira sedang duduk disofanya. Dia ingin tidur, tapi anak-anak sialan ini menganggu.

"Ada apa kalian semua kesini? Sudah ketemu dalangnya?" ucap Kira menatap segerombolan siswa masuk ke ruangannya.

"Sudah. Pelakunya adalah Shogari Miku dari kelas 1-B." ucap Leila menjawab pertanyaannya.

"Oke, terimakasih." ucap Kira.

Leila kaget. Kira mengatakan ungkapan terimakasih. Dia dulu tidak pernah sekalipun berterimakasih kepada siapapun yang ia ditemui. Tapi, giliran Tsuchiura maju untuk menjelaskan yang terjadi dengan Leila. Kahoko mengatakan mereka ingin berbicara dengan Lili.

"Jadi, kalian kesini untuk aku menjadi medium untuk berbicara dengan si makhluk itu?" ucap Kira mengerti penjelasan mereka.

"Ya. Kahoko sudah tidak bisa melihat Lili." ucap Shouko.

"Kan Leila bisa lihat kan?" ucap Kira menatapnya.

"Bisa." ucap Leila.

"Kenapa tidak minta dia saja?" ucap Kira. Mereka menghabiskan waktunya saja.

"Aku takut Leila pingsan lagi. Lebih anda yang melakukannya." Len menjawab seketika dan menatap langsung dengan Kira. 

Kira pun menarik nafas panjang dan memanggil si peri yang bernama Lili itu. Lili punya menjelaskan kronologi yang ia lihat saat itu. Stella dan Stellar jadi kebingunan jadi sebenarnya apa yang terjadi? 

"Jadi kita harus bagaimana Lili? Aku kasian melihat Leila seperti ini!" ucap Len panik.

"Len, aku akan baik-baik saja." ucap Leila menarik lengan bajunya.

"T--tapi..." ucap Len merasa lengan bajunya ditarik.

"Peri itu bilang, ini bukan lagi bidangnya. Argento tugasnya hanya melihat manusia, musik, dan memberikan anugerah musik pada manusia pada umumnya. Kalau masalah ini, aku tahu seseorang yang bisa." ucap Kira menjawab pertanyaan mereka.

"Siapa?!" ucap mereka semua bersamaan.

"Tetapi, aku belum pernah bertemu dengan dia..." ucap Lili menyampaikannya kepada Kira.

"Hah? belum pernah ketemu?" ucap Tsuchiura kaget.

"Ya.. aku cuma tahu dia adalah raja para fata. Raja Platino. Dia hidup dialam berbeda dari kalian. Dia menguasai Mondo, dunia para fata." ucap Lili menjawab melalui Kira.

"Ya, terus bagaimana dong?" ucap Amou.

Mendengar jawaban dari Lili, mereka kehilangan harapan. Seseorang yang ditemui manusia atau peri selama ribuan tahun, mana bisa ditemukan? Kecuali kalau ada keajaiban. Mereka pun berangsur pulang dan meninggalkan sekolah. Malam itu, Leila dan teman-temannya bermimpi bertemu peri--fata yang sangat cantik. Dia bernama Aerywna. Dia memberitahukan, kalau ingin mengetahui apa yang terjadi pada Leila. Mereka harus pergi ketempat dimana Lili menemukan Leila pingsan. Keesokan paginya, hanya beberapa yang mendapatkan mimpi itu. Anggota Stellar Septet tidak mendapatkanya, hanya Shouko, Kahoko dan Leila yang memimpikan itu. 

Keesokan harinya, Leila, Shouko, Kahoko dan anggota Stella Quintet mendatangi tempat tersebut. Dan benar, mereka bisa melihat Aerwyna dan Lili. Aerwyna mengatakan dia menggunakan sihir khusus untuk hal istimewa ini. Mereka pun teleportasi ke dunia fata. Disana, ada Yunoki dan Hihara.

"Kita ada dimana?" ucap Yunoki bingung.

"Kita di alam para fata." ucap Tsuchiura menjawab.

"Alam para fata? KEREN DONG!" ucap Hihara. 

Mereka pun menutup ptelinganya karena teriakan Hihara. 

"Ini pertama kalinya aku bertemu dengan yang mulia, Platino." ucap Li.

"Aku menyuruh Aerywna datang kesini karena mengenai Leila. Apakah kalian siap mengetahui apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Platino.

Mereka mengangguk pelan.

"Leila adalah wadah dari dewi musik. Setiap masanya ada dewi musik yang terlahir. Tetapi tidak setiap saat, mereka hanya terlahir 100 tahun sekali." ucap Platino menjelaskan.

"J-j-jadi... Leila seorang dewi?" ucap Lili menatapnya.

"Tapi, Leila sendiri tidak mengetahuinya. Dewi musik yang bersemayam pada Leila memiliki sifat berbeda jadi itulah mengapa Leila sering pingsan." ucap Platino.

Stella Quintet beserta Kahoko dan Shouko terkejut. Mereka tidak bisa berkata apa-apa. Bahkan Len tidak tahu harus menjawab apa. Seseorang yang ia sayangi adalah orang yang spesial dimata para fata. 

"Leila terlahir untukmu." ucap Platino menatap Len.

"Aku?" ucap Len bingung.

"Ya, kalau Leila tidak terlahirkan, mungkin kamu akan berakhir dengan Kahoko Hino." ucap Platino.

Mereka kaget. Leila ketika itu merasa sakit di dadanya. Kalau dia tidak terlahir...Len akan memilih Kahoko?

"T-t-tetapi aku sudah nyaman dengan Ryotaro-kun. Dan kemungkinan itu hal yang sama untuk Tsukimori-kun dan Leila." ucap Kahoko yang kaget tetapi tidak ingin memperkeruh suasana.

"Ya, aku mencintai Leila sekarang. Apapun dirinya, mau dia seorang manusia, dewi, atau apapun itu." ucap Len memegang bahunya dengan lembut.

"Len.." ucap Leila menatap kedalam mata coklat Len.

"Kalian adalah orang-orang dipilih oleh Leila. Kalian mempunyai bakat yang luar biasa." ucap Platino memuji.

"Ya, aku hampir berhenti memainkan musik. Tetapi berkat Hino, aku tidak melarikan diri." ucap Kaji.

Setelah sekiranya selesai berbincang dengan Platino, mereka pun teleportasi kembali ke tempat masing-masing. Shouko dan Shimizu menatap kenapa senja sudah tiba? Padahal, mereka baru pergi tadi pagi. Kahoko pun melihat ponselnya. Ternyata, tiga hari telah berlalu. Nana, Amou, Mori akhirnya senang melihat mereka kembali. 

"3 HARI BERTURUT-TURUT KITA PERGI? Yang benar saja! Kita baru kesana cuman seharian doang!" ucap Kiriya protes.

"Lili mengatakan, 1 hari di dunia fata itu sama dengan 3 hari di dunia manusia." ucap Leila.

Mereka pun terdiam. Dan langsung pulang ke rumah masing-masing. Kirisawa dan Amanegawa yang ditemani oleh Gotoda dan Ruka merasa terharu majikannya kembali kerumah. Mereka pun sigap dan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua yang baru saja pulang. Len pun mendapat panggilan dari ibunya karena ia khawatir bahwa Len dan Leila tidak pulang selama tiga hari berturut-turut. Tetapi, Len dengan tenangnya berhasil menenangkan sang ibu yang khawatir.

The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]Where stories live. Discover now