Leila sedang berjalan di koridor mansion besar sendirian tiba-tiba, dia melihat diluar balkon ada kolam renang yang cukup luas. Dia melihat sekeliling saat ini, dia ditemani oleh Angelique. Sahabat sekaligus maidnya. Melihat langit biru nan luas, mengingatkannya kepada Len. Langit pun akhirnya berubah menjadi berwarna orange. Dia hampir lupa untuk kembali, tetapi seseorang mendorongnya ke kolam renang tersebut. Setelah ia lihat dari dalam air dan kembali naik ternyata, wanita itu, Sheina Tsukimori.
"Sayang sekali. Kau ingin aku mati kan? Maaf, aku masih hidup." ucap Leila secara sarkas sambil tersenyum.
Leila melucutkan semua pakaiannya yang basah dan telanjang bulat dihadapan Sheina. Dan menyuruh Angelique mengambilkan handuk yang cukup besar. Sheina terlihat kesal.
"Kau tidak tahu caranya menjadi sopan rupanya? Len seharusnya tidak menikahi wanita barbar sepertimu." ucap Sheina melirik tajam.
"Ah, kita sama-sama wanita kenapa harus malu? Mungkin benar, aku wanita barbar tetapi itu membuatku jadi lebih kuat mendengar ocehan. Apalagi darimu, Sheina-san." ucap Leila menunjuk dengan jari telunjuknya.
Gertakan Leila tidak mampu membuat Sheina berbicara balik. Angelique menyelimuti handuk ditubuh Leila. Faust datang dan melihat Sheina dan Leila ada disana dan memberitahu mereka bahwa semuanya telah menunggu untuk makan malam. Len dikoridor terkejut bersama Liam, Leila hanya memakai handuk putih besar untuk menutupi seluruh tubuhnya dan rambutnya basah.
"Apa yang terjadi, Leila-neechan?" ucap Liam bertanya.
"Aku tidak apa-apa. Hanya, terjatuh dikolam renang ulah dari seseorang." ucap Leila tersenyum.
"Sheina mendorongmu?" ucap Len.
"Ya begitulah. Mungkin itu cara dia memberi salam." ucap Leila menggaruk pipi.
Setelah kejadian itu, Sheina langsung dimarahi oleh Shizuka. Sheina semakin menjadi benci dengan Leila yang pandai merebut hati sang nenek. Memang, Len menjadi favorit Shizuka sejak kecil karena kemampuannya yang bisa memainkan biola. Kalau bukan karena itu, Len mungkin tidak selamat.
"Tidak apa-apa, nek. Mungkin dia tidak sengaja." ucap Leila tersenyum.
"T-t-tapi kan.. kalau ada apa-apa gimana?" ucap Shizuka protes sedikit.
"Yah, kumaafkan. Lagian kita keluarga. Tidak boleh ada pertengkaran diantara kita." ucap Leila tersenyum dan memegang tangan Sheina.
Sheina tidak bisa berkata apapun dan mengangguk pelan.
Setelah kejadian itu, Leila menghindari Sheina sepenuhnya dan membiarkannya. Kembali ke Yokohama, Leila mulai berlatih memainkan piano setelah selama 9 bulan tidak berlatih. Dirinya dan Len sudah menjadi pemusik terkenal dan Leila ingin menunjukkan pada dunia bahwa kemampuannya tidak menurun.
"Mama, kapan Hikari-chan dan Sakura-chan bisa bermain bersamaku? Bosan sekali.." ucap Reo mengeluh setelah berlatih dengan biolanya.
"Mereka masih sangat kecil. Mungkin nanti sayang, Reo sudah besar tidak boleh mengeluh ya?" ucap Leila mengelus dengan lembut kepalanya.
"Iya, mama. Reo ingin bisa cepat besar biar bisa jaga mama." ucap Reo menatap dengan mata besarnya.
Len sebenarnya ingin protes tapi dirinya tidak seperti itu. Len mengajak keduanya untuk istirahat setelah berlatih bersama. Leila sudah hampir lupa tentang video youtubenya. Dia sudah bilang akan hiatus sebentar sih. Leila menghela nafas. Walaupun begitu, ia akan menunggu sampai kedua bayi kembarnya 5 tahun mungkin?
Sore itu, Leila seperti biasa dirumah. Dia merindukan masa lalunya dimana dia masih bisa jalan-jalan dengan Nana, Ayano, Amou, Mori-san, Kahoko, juga Fuyuumi. Tetapi, dia disini sedang menjaga bayinya yang sedang tertidur lelap dikamar. Len juga sedang bersandar dibantal diatas kasur dan membaca buku-buku aransemen tangga musik nada.
"Aku sudah tidak muda lagi ya...hmmm.." ucap Leila sambil menatap langit-langit.
"Kenapa?" ucap Len menengok.
"Aku rindu jalan-jalan dengan teman-teman.. Tapi, lihat aku disini menjaga anak-anak." ucap Leila menghela nafas.
"Ya, mau gimana lagi. Waktuku juga tidak seperti dulu lagi. Sudah terjadi, jangan dipikirkan. Nanti kalau Hikari dan Sakura sudah 5 tahun pasti boleh kok keluar. Tapi saat ini, mereka masih kecil. Masih butuh orang tuanya." ucap Len memeluk Leila.
"Iya... Aku mengerti kok kewajibanku, Len." ucap Leila.
5 tahun berlalu dengan cepat, Reo sudah kelas 5 SD, sementara Sakura dan Hikari sudah lumayan besar, berumur sekitar 5 tahun. Hikari memiliki raut wajah masam seperti ayahnya dulu tetapi penampilannya mirip sekali dengan Leila. Sedangkan Hikari, mirip sekali dengan Len dengan raut wajah seperti Leila. Hikari mulai menyukai biola, lalu saat ulang tahunnya, Len memberikannya hadiah sebuah biola. Sedangkan, Sakura menyukai bermain piano.
Siang itu, Sakura dan Hikari sedang berlatih dibantu oleh kedua orang tuanya dan mereka ingin Len dan Leila memainkan satu lagu. Mereka terkejut disaat mereka mengatakan Ave Maria. Mereka dengar darimana? Pasti Kahoko atau Hihara. Mereka melihat satu sama lain dan mengangguk dan memperlihatkan kepada kedua anak kembar tersebut cara mereka memainkan lagu tersebut.
YOU ARE READING
The Moon and Night (OC x Len Tsukimori) A La Corda D'oro Fanfic [COMPLETED]
FanficCerita dimulai dua minggu sebelum Concourse, kompetisi musik yang telah menjadi tradisi Akademi Seiso dilaksanakan. Seorang murid pindahan bernama Leila Nome mempunyai sebuah hubungan dengan Tsukimori Len yang berasal dari sekolah yang sama tetapi b...