prolog

687 17 2
                                    

Gadis berhodie navy dengan tambahan levis hitam lalu kaki yang di balut snekers putih itu terasa berat memasuki area lunch garden yang merupakan taman yg sangat luas. Padahal biasanya gadis berhodie navy itu sangat senang jika mengunjungi tempat ini dikala malam hari karena banyak lampu indah yang menerangi tempat ini.

Gedung yang hanya beberapa saja membuat tempat ini tidak terlalu kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gedung yang hanya beberapa saja membuat tempat ini tidak terlalu kuno. Ada juga beberapa cafe di dalam tempat ini membuat siapapun nyaman berada di sini lama lama.

Tidak terkecuali gadis berhodie navy yang memiliki nama lengkap adelia arbelinda queenanta, biasanya ia sangat senang jika berlama lama di tempat ini.

Tetapi malam ini berbeda, lampu lampu yang menerangi jalanan seperti tidak menarik untuk ia pandang, suara bising kendaraan seperti tak ada artinya untuk sekarang, bahkan ia tak berminat sama sekali untuk mengunjungi cafe walaupun hanya untuk sekedar memesan kopi.

Tempat ini sekarang berbeda, tak seperti biasanya yang di penuhi canda tawa sepasang manusia. Tak ada lagi hal hal yang mereka tertawakan di atas motor mengelilingi tempat ini sampai larut malam. Tak ada lagi gadis cerewet yang meminta untuk berhenti sebentar hanya sekedar untuk duduk menikmati ramainya lunch garden. Tak ada lagi gerutuan kesal gadis itu ketika sang laki laki menjailinya. Tak ada lagi pertanyaan sang laki laki yang menyuruhnya untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Tak ada lagi sosok ceria sang gadis yang tak henti tersenyum ketika sedang bersama laki laki itu. Semuanya sudah menjadi kenangan yang hanya adel rasakan ketika berada di tempat ini.

Masi terekam jelas kenangan adel dan sang lelaki pujaan nya ketika berada di sini. Tepatnya di tempat yang ia duduki sekarang. Tetapi semuanya hanya menjadi kenangan yang tak bisa ia ulang kembali.

Mengenal dirinya sudah satu tahun tetapi hanya karena kesalahan satu menit semuanya berubah. Adel membenci laki laki itu hanya karena satu menit.

Adel menatap ke atas sambil memainkan gantungan tas selempang nya. Ia memikirkan kejadian kejadian yang telah ia lewati bersama sosok laki laki bernama zalfan alderaldo.

Sungguh bukan hal yang mudah melupakan semua yang telah berlalu yang terhitung bukan waktu yang sebentar. Biarlah kisah nya hanya menjadi kenangan.

Adel membuka ponselnya dan menyalakan ponsel yang tidak ia aktifkan semalaman membuat beberapa pesan muncul dari beberapa sahabatnya. Hanya itu tak ada yang menarik karena biasanya pesan dari zalfan lah yang adel tunggu. Tetapi sekarang tak mungkin adel mengharapkan pesan dari sosok seperti zalfan.

Adel membuka akun instagramnya yang telah lama tak ia buka. Hingga jarinya berhenti pada suatu postingan yang membuat adel menatap nanar pada foto yang di unggah tersebut. Lagi lagi adel hanya menghela nafas lelah ketika melihat unggahan foto kebersamaan zalfan dengan wanita yang ia pilih sekarang.

Adel tersenyum miris menatap foto itu "secepat itu fan?" Gumamnya di barengi satu tetes air mata yang meluncur membasahi pipinya.

>>>>>>>>>>>>>

Halloooo
Sempet hiatus selama setahun and im comback

Tadinya bakalan terusin cerita kemarin tapi ada beberapa yang di revisi jadi publish ulang.
Tquuuu for reading❤️✨

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang