Bab 23

88 3 0
                                    

Slmt membacaaa😍

"yaampun gue gabut banget sumpah, tau gini gausah sekolah sih" gerutu adel sedari tadi membuat amira ataupun silva menatap berang ke arahnya.

"Lo udah ngomong itu lebih dari tujuh kali del" kata amira

"Ya habisnya di sekolah ngapain coba? Gini gini aja kan gabut gue" lagi lagi adel menggerutu kesal membuat silva menarik rambut yang ia biarkan tergerai pagi ini.

"Aw ih baru gue sisir silva" kesal adel

"Bisa ga sih gausa berisik, pusing gue denger nya" ucap silva pada adel.

Adel hanya cemberut dan memainkan ponselnya untuk mengusir rasa gabut. Hingga keinan dan para pasukannya datang menghampiri dan bergabung dengan mereka.

"Amira" panggil rama ketua kelas ipa 1 membuat amira mendongak dan menatap lawan bicaranya

"Sini ke kelas bentar" suruhnya

Amira bangkit dan berpamitan pada silva dan adel yang di iya kan oleh mereka.

"Tumben keinan sekolah" kata adel pada keinan yang duduk di hadapannya

"Serah keinan dong, gatau aja gue aslinya anak rajin. Cuman ya lagi males aja" sombong keinan membuat silva mendelik.

"Ri minta permen" kata arul pada fazri yang sedang mengunyah permen karetnya. Fazri mengambil permen di kantungnya dan melemparnya pada arul.

"Gaada acaraan nih bentar lagi libur?" Kata arul sambil membuka permen karetnya

"Males" ketus silva

"Biasa aja kali sil" kata keinan

"Pms dia del?" Tanya fazri pada adel yang sedang memainkan ponselnya

Adel mendongak menatap fazri "hah? Apaa?" Tanya adel tak mendengar yang di ucapkan fazri karena ia sedang bermain ponsel

"Ngga del ngga" kesal fazri membuat adel tambah bingung. Ia menatap ke arah keinan lalu keinan membalasnya dengan mengangkat bahu pertanda tidak mengerti atau pura pura tidak mengerti.

"Ck bodo lah" adel melanjutkan memainkan ponselnya membalas pesan dari rafka dan juga zalfan.

Hari ini zalfan tidak masuk katanya sih malas, lagian sudah tidak ada pelajaran lagi dan murid murid sudah di bebaskan. Jika adel terbiasa membolos pun dirinya pasti akan ikut membolos seperti zalfan.

Tapi walau zalfan tukang bolos, ia tidak mengizinkan adel ikut membolos seperti dirinya. Katanyasih biar dirinya saja yang bandel adel jangan.

Dino datang menghampiri bersama sagara dan revan. Ia duduk di sebelah adel, adel tak menghiraukan dan malah membuang muka ke arah lain.

Dino mencolek bahu adel membuat adel menatapnya nyalang "marah nih" kata dino membuat adel kesal

"Lo gaada otak"

"Salah dino apa? Kan dino cuman mau mengungkapkan del" tanya dino dengan tampang mutados

"Terlalu bertele tele kan bangsat gitu" gerutu adel sambil mengingat kejadian semalam dimana dino menelfonnya tengah malam membuat adel yang tadinya ingin memejamkan mata membuka matanya kembali.

Saat itu adel sedang berdiam di kamarnya dan tiba tiba ponselnya berbunyi. Adel meraih ponsel dan tertera nama dino di layar ponselnya. Gadis itu memencet tomblo hijau dan suara dino menyambut di seberang sana.

"Hallo" sapa dino di seberang telfon

"Ya kenapa?" Jawab adel malas

"Gue ganggu?"

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang