Sebulan berlalu adel menjalani hidup seperti biasanya sebelum ia kenal dengan zalfan. Genap sebulan ini zalfan benar benar menjauhinya. Tetapi di balik itu semua adel makin dekat dengan rafka. Bahkan sesekali mereka keluar hanya untuk membeli makanan atau ice cream. Hubungannya pun dirasa sudah lumayan dekat. Mereka sudah kenal sikap sifat satu sama lain.
Adel pun sudah sedikit terbiasa ketika zalfan tak ada. Bertingkah seolah olah ia tak mengenal zalfan begitupun sebaliknya. Jika tak sengaja berpapasan mereka akan membuang muka satu sama lain. Tak pernah lagi bersapa apalagi mengobrol. Mereka kembali ke awal dimana mereka tak saling mengenal. Hubungan zalfan dan melody pun semakin membaik.
Adel membenarkan letak dasinya lalu memakai topinya dan berjalan santai menuju lapangan ketika anak yang lain sudah berbaris rapih. Ia menghampiri barisan kelasnya dan ikut berbaris di belakang karena ia malas jika harus baris di depan.
Ia melirik ke arah barisan ipa 1 yang berada di sampingnya dan menemukan cowok jangkung itu sedang melirik ke arahnya. Ketika ia ketahuan melirik adel, ia mengubah pandangannya ke arah lain membuat adel terseyum tipis.
Upacara pun di mulai, baru setengah berjalan sudah ada yang pingsan atau hanya sekedar pura pura sakit untuk bisa mengakhiri berdiri di bawah terik matahari yang memang sih belum terlalu menyengat panasnya. Hingga salah satu anak kelas 10 yang berada di sebelah ipa 1 mungkin ips 4 tiba tiba jatuh tak sadarkan diri membuat anggota pmr menghampirinya.
Tapi mereka hanya anggota perempuan dan tandu pun sedang di pakai jadi tak ada yang mengangkatnya. Hingga keinan yang di belakangnya berbalik dan menuju siswi pingsan tadi lalu mengambil alih dan menggendongnya menuju UKS.
Semua pandangan tertuju ke arah keinan. Banyak adik kelas yang menatapnya kagum tak terkecuali kaka kelas juga. Hingga keinan menghilang di arah belokan koridor mereka belum juga berhenti menatapnya.
Tak lama keinan kembali dan baris tepat di sebelah adel "caper ya lo" bisik adel kepada keinan yang sedang membetulkan seragamnya yang sedikit kusut
"Gue berbuat baik di bilang caper" ketus keinan kepada adel
Adel tertawa "ya tumben aja lo nunjukin diri lo sebagai super hiro si penyelamat orang pingsan"
Keinan mendelik "berisik del gue tampol lu"
Adel menjulurkan lidahnya "bodoo ga takut"
Adel membuka topinya dan menggerak gerakannya seperti kipas "dede gemes lo marah nanti lo gendong gendong anak cewe" keinan memang sedang dekat dengan adik kelas yang bernama eriza akhir akhir ini"Selow dia mah ga cemburuan kaya lo"
Adel memukul bahu keinan pelan "dih"
Upacara telah selesai merekapun masuk kedalam kelasnya masing masing. Adel membelokan tubuhnya kearah kantin untuk membeli minum. Ia mengambil satu botol mineral dingin dan ingin membayarnya tapi tertunda ketika seseorang mengambil air tersebut dan menukarnya dengan air yang tak dingin. Adel berniat ingin memarahi orang tersebut dan ketika ia tau siapa orangnya ia malah terdiam "masih pagi jangan minum air es" kata zalfan sambil melenggang pergi dari hadapannya membuat adel menatapnya.
Adel membayar air tersebut dan berlalu dari kantin masih dengan memikirkan kejadian barusan. Zalfan mau berbicara padanya setelah sekian lama. Ternyata zalfan masih perhatian padanya. Adel tersenyum singkat dan masuk ke kelas menghampiri silva dan keinan yang sedang mengobrol.
Adel duduk di samping silva dan keinan lalu membuka botol minuman tadi dan meneguknya. Tiba tiba keinan mengambil botol itu dan ikut meneguknya membuat adel tersedak "keinan bego" umpat adel
Keinan hanya nyengir dan memberikan air itu kepada si pemiliknya. "Belum ada guru? Tumben" tanya adel
"bu yeti gamasuk hari ini" jelas silva
"Del pinjem ponsel lo dong" ujar keinan
"emang ponsel lo kemana?" Tanya adel sambil memberikan ponselnya pada keinan yang langsung di terima cowo itu
Keinan menerimanya lalu membuka pola yang sudah ia hapal karena sering membuka ponsel adel "rusak kecebur got"
Adel dan silva sontak tertawa dan mensyukuri keinan membuat keinan sebal. "Lo ga punya nomer eriza ya?" Tanya keinan
Adel menggeleng "kaga, gue kenal dia aja ngga"
"Sil lo punya?"
Silva mengangguk "ada nih"
"Kirimin ke adel" titah keinan yang langsung di lakukan silva.
"Ih anjir chat gue di baca aja" kesal keinan ketika chat nya hanya di baca saja oleh eriza
"Kasian" celetuk adel
"Diam lo" ketus keinan galak
"Gue telfon deh bentar" keinan menekan tombol panggil dan langsung terhubung dengan eriza "hallo za" sapa keinan ketika sudah di angkat oleh eriza
Silva menarik narik ponsel yang ada di genggaman keinan membuat keinan mengumpat tanpa suara. Silva menekan tombol loadspeker "keppo gue"
"Sialan" balas keinan tanpa suara
"Halo ka?" Terdengar suara lembut yang berada di ponsel adel yang di pegang keinan.
"Kamu ko ga bales chat kaka" kata keinan
"Males aku sama kaka" balasnya membuat keinan mengernyit sedangkan silva dan adel menahan tawanya
"Kaka ada salah apa sama kmu?" Tanya keinan pelan
"Aku ga suka kaka gendong gendong keyla kaya tadi" jawabnya membuat adel sukses menyemburkan tawanya dan berbicara tanpa suara "apa gue bilang" katanya membuat keinan menempeleng jidatnya pelan
"Kan kasian za gaada yang bantu angkat kalau bukan kaka siapa lagi?" Jelas keinan sambil mengusap rambutnya kasar, keinan terlihat prustasi sekarang.
"Tetep aja, kaka bukan pmr masi banyak anggota pmr ngapain so so an jadi super hiro kaya gitu"
"Yauda iya maafin kaka ya. Nanti pulang sekolah kaka antar" pasrah keinan
"Iya aku maafin tapi jangan gitu lagi. Aku mau belajar bye ka" sambungan telfon terputus membuat keinan mengusap dadanya
Adel dan silva kompak tertawa membuat keinan kesal "selow del eriza ga cemburuan kaya lo" kata adel menirukan omongan keinan tadi di lapangan membuat keinan menatapnya nyalang.
"Nyatanya apa del?" Tanya silva memancing
"Seremmm hahahaha" tawa adel dan silva pecah membuat yang lain menatap mereka.
"Berisik" keinan bangkit tak lupa memberikan ponsel nya pada adel dan membanting pintu kelas ketika keluar membuat mereka makin kencang tertawa.
"Anter ke toilet yu kebelet" kata silva menarik adel agar bangkit. Adel pun ikut berdiri dan mengikuti silva menuju kamar mandi.
Maaf ya makin kesini di bawah 1000 kata terus
Tquuu for readingggggg🦄
![](https://img.wattpad.com/cover/215828055-288-k852003.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyer
Teen FictionMenjadi 'orang ketiga' bukan lah hal yang diinginkan oleh semua wanita. Tidak pernah terfikirkan olehnya bahwa ia bisa menjadi perusak di hubungan orang lain. Menjadi simpanan seorang pentolan sekolah bukanlah keinginannya. Karena perasaan keduanya...