Makin hari zalfan terus gencar menchating adel walaupun hal hal yang tidak terlalu penting untuk dibicarakan zalfan tetap membahasnya bersama adel. Adel pun merespon masih dengan kejutekannya tapi tak gentar membuat zalfan berhenti.
Adel membiarkan saja zalfan ingin berteman dengannya asalkan zalfan tau batas. Pasti disini posisinya adel yang akan di salahkan oleh pacarnya jika melody tahu zalfan sering memberinya pesan tiap malam bahkan tiap hari. Tetapi di sekolah interaksi mereka tak berubah. Adel yang berlaku seolah tak mengenal zalfan jika bertemu, begitu pula zalfan.
"Bengong aja lo nanti kesambet loh" Kata dino mengangetkan adel
"Apaan si ribet lo kebiasaan" Ketus adel kepada dino
" Mending ke kantin yuk bareng gue"
"Ga mau males"
"Gue yang traktir"
Adel lagi lagi menggeleng
" Ayolah del"
Adel menatap garang pada dino yang di balas cengiran "minggir dari hadapan gue"
"Aduh atut bentar lagi nyonya besar marah." Dino ngacir sambil menarik Sagara untuk mengikutinya "kabur gar kaburr"
Bel istirahat berbunyi membuat semua siswa dan siswi berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Begitu pula adel dan para sahabatnya yang sudah duduk di pojok kantin di temani dengan bakso dan es teh.
"Eh.. Eh.. Gue kemaren kan sama tante gue ke mall, masa gue liat reza sama bela berdua. Katanya mereka ga pacaran tapi ko berduaan mulu sih" Kata caca sambil menusuk baksonya
Ratu mendelik "Bodo amat dah ga perduli gue"
"Ye guemah cerita aja sih"
Mereka sibuk memakan makanannya dan tak ada yang bersuara lagi, hingga Dino, zalfan, aldan dan sagara datang ke kantin.
Mereka membuat keributan di kantin dengan tawa mereka yang menggelegar membuat yang lain tak nyaman. Hingga beberapa anak ada yang beranjak dari tempat duduknya ketimbang harus mendengarkan tawa mereka yang tak ada bagus bagus nya.
Apalagi meja mereka tepat berada di sampingnya membuat adel lagi lagi melirik kesal ke arah mereka. Hingga caca yang sudah sangat kesal mengebrak meja membuat mereka berhenti tertawa.
"Bisa ga sih gue makan dengan tenang! Suara tawa lo pada ganggu gue" Caca berdiri dari duduknya dan menatap garang ke arah mereka, ratu memegang tangan caca mengisyaratkan untuk duduk kembali tapi tak dihiraukan oleh caca.
Zalfan yang sedang selonjoran sambil menggigit sedotannya ikut berdiri dan terkekeh "terserah gue lah. Emang ini kantin cuman punya lo?"
Caca menaikan satu alisnya dan bersidekap dada "yang harus ngomong gitu tuh gue. Emang ini kantin punya lo berasa raja amat ketawa ketiwi ngebuat orang lain ga nyaman. Lah guemah dari tadi adem ayem aja ga ganggu orang" Semua menatap caca dan zalfan bergantian, dua orang yang memiliki sifat keras dan teguh pada pendiriannya, dan jangan lupakan omongan mereka berdua yang sama sama menyakiti hati.
Zalfan menatap galak caca yang di balas juga olehnya "apalo liat liat! Mata lo mau gue colok" Sarkas caca.
Amira menarik narik rok yang dikenakan caca "ca udah ca gausa di ladenin, lanjutin makan lo nanti keburu bel"
Caca berdecih "ga nafsu gue!!" Caca meninggalkan meja dan makanannya lalu berlalu dari kantin menuju kelasnya tak lupa ketika melewati meja zalfan ia melirik sinis kearah mereka yang di balas delikan tajam oleh mereka.
Ratu dan monica bangkit menyusul caca, sedangkan adel, amira, rara, dan racel masih menatap kepergian mereka dengan tatapan bingung.
"Susul jangan?" Tanya adel

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyer
Novela JuvenilMenjadi 'orang ketiga' bukan lah hal yang diinginkan oleh semua wanita. Tidak pernah terfikirkan olehnya bahwa ia bisa menjadi perusak di hubungan orang lain. Menjadi simpanan seorang pentolan sekolah bukanlah keinginannya. Karena perasaan keduanya...