Bab 24

89 3 1
                                    

Happy reading😍

Libur sekolah telah tiba, pembagian rapot pun sudah di lakukan kemarin. Hasil rapot adel tidak bad hanya saja memang pringkatnya sedikit menurun. Tetapi mama ataupun ayahnya tak pernah menghiraukan itu, selagi adel tak mempunyai masalah di sekolah orang tuanya tak akan menuntut adel untuk dapat nilai lebih. Kalau kata mamanya sih yang penting kan sudah berusaha.

Adel bukan cewe kebanyakan seperti gadis gadis di novel yang cantik, pintar, perfect atau apalah itu. Ia hanya gadis biasa yang tidak terlalu menarik, cantik? Masih banyak yang lebih cantik dari dia, kepinteran tak usah di tanya yang penting masuk 20 besar saja sudah cukup.

"Anak gadis bukannya rapihin kamar mumpung libur" ucap mamanya yang tidak tiba masuk menerobos membawa baju kotor adel kedalam gendongannya

Adel yang sedang tengkurap di atas kasur pun membalikan badannya untuk melihat sang mama " Baju kotor Adel biar sama Adel aja di cucinya"

Mamanya memutar bola matanya malas sambil membenahi pakaian kotor adel yang menumpuk di keranjang baju "kalau nunggu kamu yang nyuci mah sampai kapan? Keburu bulukan ini baju"

Adel mendengus "kan kemaren masih masuk sekolah adel ga sempet nyuci nya" bela adel

"Udah sama mama aja, kerjaan kamu kan kaya siput lamban" kata mamanya dan keluar dari kamar adel

Adel mengedikan bahunya "yaudah ga maksa adel mah, mau di cuciin ya alhamdulillah adel ga usah cape cape" gumam nya walau mamanya sudah tak mendengar lagi karena pasti sudah beranjak dari kamarnya.

Adel mengecek ponselnya dan membuka akun instagramnya. Ia melihat instastory teman temannya yang bahkan sudah ada yang mulai berlibur. Padahal baru sehari mereka libur sudah ada saja yang langsung berangkat liburan, tidak seperti dirinya yang malah asik rebahan di kamar tercintanya ini. Kalau kata zalfan adel itu nolep gaada kemauan idupnya.

Ngomong ngomong soal zalfan, adel tak mendengar ada notif dari cowo itu pagi ini. Sepertinya zalfan belum bangun karena hari ini libur jadi cowo itu pasti sedang asik tidur. Begitu juga rafka sepertinya rafka juga masih tidur terbukti dari chat yang ia kirimkan pagi ini belum di bacanya.

Di lain tempat pria yang hanya memakai celana pendek dan kaos dalam saja sedang menikmati tidurnya. Bergelung di dalam selimut yang membuat ia betah lama lama menutup matanya.

Hingga wanita cantik datang dan menarik selimutnya tak lupa teriakannya membuat pria itu terbangun "zalfan bangunnn" katanya sambil menarik narik tangan zalfan agar segera bangun

"Ayo cepetan bangun anterin bunda ke pasar"

Zalfan membuka matanya dan melirik sebal ke arah bundanya "ih bundaa sendiri aja sih zalfan ngantuk tau"

Bunda nya berkacak pinggang sambil terus melihat putra pertamanya yang masih betah telungkup di atas kasur.

"Kamu nyuruh bunda pergi sendiri ke pasar? Gamau bantuin bunda? Mau jadi anak durhaka? Mau bunda gakasi jajan?" Kalimat ajaib bundanya membuat zalfan buru buru langsung terbangun dan mengucek matanya

"Waitt, ten a minnute" zalfan langsung bergegas ke kamar mandi mencuci muka dan menyikat giginya sehabis itu ia keluar dari kamar mandi dan menemukan bundanya sedang mengoles roti dengan selai.

Zalfan mencomot salah satu roti yang sudah di olesi selai kacang lalu menggigitnya dan membawa ke kamar. "Ka awas" kata adik lelaki zalfan tak lain dan tak bukan adalah faldo, bocah kecil menyebalkan yang menerobos badan zalfan hingga terhuyung sedikit kebelakang.

"Pelan pelan dong bos" kata zalfan sambil mencubit pipi gembul faldo

"Awas aku mau sarapan laper" katanya sambil menyingkirkan tangan zalfan yang berada di pipinya.

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang