"Del ini ada titipan dari si zalfan" kata amira sambil memberikan totebag kecil tak lupa dengan senyum jahil
Adel menerimanya lalu menatap aneh kepada amira yang masih senyum senyum ga jelas "kenapa si lo? Kesurupan? Masih pagi mir"
Amira terlihat kesal "enak aja kesurupan. Ciee adel makin deket aja sama zalfan" goda amira membuat adel melirik tajam
"Gausah aneh aneh ya mir gue gada apa apa sama dia"
"Ada juga gapapa ko" kata amira menyetujui
Adel mendengus "gadulu deh" setelahnya adel meninggalkan amira yang masih setia menggodanya membuat adel sebal.
Hari ini adel tidak masuk ke kelas karena lagi lagi ia harus melakukan latihan untuk tanding esok. Adel membuka totebag nya dan menemukan deker hitam dua dengan notes biru di dalamnya.
Semangat adel latihannya jangan capek capek. Semoga lancar tandingnya
Zalfan<3
Adel terkekeh membaca pesan yang di tuliskan zalfan di dalam notes tersebut. Lalu memasukan totebag kecil itu kedalam tasnya lalu berjalan memasuki kamar ganti untuk Berganti baju.
Zalfan lagi lagi harus bertemu dengan pa dadang karena terlambat. Sebetulnya cowok itu telah sampai di sekolah pagi pagi dan memberikan deker kepada amira. Tapi menurutnya itu terlalu kepagian untuk masuk ke kelas makanya ia memilih pergi lagi ke wbs yang tak jauh dari sekolahnya untuk nongkrong sebentar.
"Kamu lagi kamu lagi saya bosen zalfan kamu terus yang dapat hukuman." Kata pa dadang geleng kepala.
"Kalau bosen bapa gausah hukum saya pak"
Pak dadang menatap garang ke arah cowok yang jas nya hanya di sampirkan di bahu di tambah mulutnya yang terus bergerak mengunyah permen karet.
"Ikut saya ke ruangan" printah pa dadang yang langsung di turuti oleh zalfan.
Setelah mendapat nasihat dari pa dadang dan bu sukma ahirnya zalfan di loloskan dan keluar dari ruangan horor itu. Zalfan tak memilih masuk ke kelas, cowok itu malah melangkahkan kakinya ke atas rooftop.
Zalfan merogoh sakunya dan mengeluarkan rokok di dalamnya lalu mematik apinya hingga asap mengepul melalui mulutnya.
Ia menatap ke arah lapangan memperhatikan anak basket yang sedang pemanasan. Senyum nya terukir ketika melihat adel berlari dengan rambut bergoyang kesana kemari tak lupa deker yang melekat di kedua lututnya yang sangat zalfan kenal karena ahirnya adel memakai barang pemberiannya tadi pagi.
Jadi zalfan tidak sia sia harus bangun pagi dan menitipkan deker itu kepada amira. Walaupun amira terus meledeknya.
Zalfan menarik rokoknya lewat mulut lalu menghembuskan nya lagi membuat asap mengepul di depan wajahnya. Hingga seseorang menarik rokok di mulutnya membuat zalfan sedikit kaget dan menatap orang itu kesal karena telah menginjak rokok di tangan zalfan.
Zalfan merubah ekspresi nya menjadi tersenyum saat gadis cantik di depan nya ini merupakan pacarnya. "Bolos lagi?" Tanya cewe itu sambil menatap zalfan garang
Zalfan cengengesan dan menggaruk belakang kepalanya "ngga ko, kan tadi aku terlambat terus pas masuk malah di suruh ke ruangan pa dadang dulu habis itu di ceramahin panjang lebar. Kalau masuk kelas tanggung bentar lagi mapel pertama beres" jelasnya
"Yakan sama aja bolos" kesal melody pada pacarnya ini.
"Kamu ngapain ke sini" tanya zalfan heran karena biasanya jam segini melody di kelasnya karena memang belum waktunya istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyer
Novela JuvenilMenjadi 'orang ketiga' bukan lah hal yang diinginkan oleh semua wanita. Tidak pernah terfikirkan olehnya bahwa ia bisa menjadi perusak di hubungan orang lain. Menjadi simpanan seorang pentolan sekolah bukanlah keinginannya. Karena perasaan keduanya...