bab 5

140 6 0
                                    

" Ke minimarket dulu yuk, gue haus" Kata ratu ketika mereka selesai berlatih, mereka menyempatkan terlebih dahulu untuk mengisi perut mereka di minimarket samping sekolah

"Yuk, gue juga laper banget nih" Adel menyetujuinya dan melenggang melewati anak volly yang sedang beristirahat di warung samping sekolahnya.

Hingga salah satu temannya kalau tidak salah hiro namanya memanggil adel membuat adel dan ratu berhenti "udahan latihannya del?" Tanyanya sambil menyugar rambutnya dengan tangan

Adel hanya mengangguk sebagai jawaban dan terseyum singkat lalu ia pergi dari tempat itu.

Adel mendorong pintu minimarket hingga terbuka lebar dan masuk kedalam di susul ratu di belakangnya. Adel terus menyusuri lorong lorong makanan yang terdapat di minimarket ini tapi tidak ada satupun yang berselera untuk di makan.

Bahkan ratu pun telah mencomot beberapa cemilan, onigiri, dan samyang lalu tak lupa minumannya. Sedangkan adel sama sekali belum menemukan makanan yang ingin ia makan.

"Cepetan elah lama banget" Keluh ratu yang melihat adel hanya mondar mandir tak jelas.

Akhirnya adel memutuskan mengambil samyang dari cup seperti yang di beli ratu, lalu mengambil onigiri, dan donat. Ia melanjutkan ke tempat minuman untuk mengambil susu kotak seperti biasa.

Ratu yang melihat adel telah memutuskan makanannya pun memanggilnya untuk mendekat ke arah air panas yang di gunakan untuk menyeduh samyangnya. Adel meletakan samyang tersebut di meja lalu menuangkan air secukupnya. Setelah itu iapun melangkah ke kasir lalu membayarnya begitu juga ratu.

Mereka menikmati makanan mereka di tempat duduk yang di sediakan, sambil sesekali melempar candaan dan membahas hal hal yang tidak terlalu penting. Sebetulnya mereka di larang keras oleh bang gilar makan pedas jika sesudah latihan. Tetapi yang namanya ratu dan adel tidak mengindahkan ucapan pelatihnya itu. Biarlah nanti mereka yang menanggung sendiri akibatnya.

***

Hari minggu dimana adel menghabiskan waktunya untuk rebahan di atas kasurnya sambil memakan coklat yang di belinya kemarin.

Tetapi ia segera bangkit ketika lupa bahwa cuciannya sedang di keringkan di mesin cuci. Ia membawa novelnya untuk menemani dirinya menunggu pakaian yang di keringkan selesai. Ia membuka halaman demi halaman sampai tak terasa mesin pengering berhenti tetapi kata mama nya agar bajunya cepat kering putar dua kali mesinnya agar memutar kembali. Hingga dirinya melanjutkan membaca novel sambil menunggu mesin berhenti untuk kedua kalinya. Ada satu kutipan novel yang membuat adel tertarik untuk memfotonya.

Katanya 'aku pernah merasakan takut kehilangan yang begitu besar hingga aku sadar jika kita semakin takut maka orang itu akan benar benar hilang'

Adel memposting foto tersebut kedalam story whatsappnya. Tidak menunggu lama ada seseorang yang mengomentarinya. Lagi lagi zalfan lah yang mengomentarinya. Sambil melirik cucian nya yang masih bergetar karena sedang mode mengeringkan iapun membuka chatnya.

Zalfan.Alderaldo : takut mah pegangan aja del

Adel membacanya lalu mulai mengetikan sesuatu untuk membalas pesan zalfan

Adeliaaquenanta : pegangan ke siapa

Zalfan tersenyum membaca pesan yang di kirimkan oleh adel. Ternyata gadis ini tidak sesombong yang dirinya kira. Seperti kata dino, adel ini sebenarnya baik bahkan orangnya suppel dan hamble banget tapi memang adel kurang bisa menyesuaikan dengan orang baru.

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang