bab 9

108 5 0
                                    

"Gue mau nanya dong del" Ujar ratu pada adel

Adel yang sedang mengaduk baksonya pun berhenti dan menatap ratu "Iya tu kenapa?"

Ratu menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga agar tak menghalangi wajahnya " Gue denger denger dari orang lo sering di gangguin zalfan ya? bahkan sering di deketin"

Adel terkesiap dengan pertanyaan ratu, ia meremas rok nya yang berada di pangkuannya "Lo kata siapa?" Bukan adel yang menjawab melainkan amira

"Gue bilang kan denger denger. Gaada orang yang bilang tapi gosip aja" Jawab ratu

"Gosip doang ko gausah di percaya kali" Silva menyahut sedangkan adel sedari tadi terus diam.

"Yakan ratu mau mastiin aja bener apa ngganya " Kali ini caca yang menyahut

"Lagian kalau emang bener di ganggu atau bahkan di deketin zalfan kita bisa bantu" Tambah rara.

Adel mendehem sebentar lalu membuka mulutnya "Gue ga merasa terganggu ko jadi kalian ngga usah khawatir, gue masih bisa ngatasin ini"

Ratu mengambil sumpitnya dan membelah jadi dua "Gue saranin lo jangan terlalu deket sama dia, lo tau sendiri dia udah punya cewe. Tapi kalau lo mau di cap pelakor itu terserah lo"

Adel terkejut dengan ucapan ratu yang sedikit menyinggungnya

"Ratu omongan lo" Peringat rasel yang tak di pedulikan oleh ratu.

"Gue ga ada apa apa sama dia" Tegas adel dengan suara sedikit lantang

"Ya bagus kalau gitu" Ucap caca

"Kalau dia deketin lo gausah respon. Cowo gaakan berani lebih kalau lo nya ga ngasih kesempatan" Tegas ratu kepada adel

"Udah rat gausah bahas ini, lagian adel juga udah bilang kan dia gaada apa apa sama si zalfan." Peringat amira karena amira tahu perkataan ratu bisa saja menyakiti adel, secara sekarang ratu sedang emosi emosinya terhadap apapun yang berhubungan dengan pelakor bisa bisa adel terkena imbasnya.

Mereka pun melanjutkan makannya yang tertunda hingga deringan ponsel di sakunya bergetar karena ada pesan masuk. Adel memberhentikan makannya dan mengecek ponselnya

Zalfan alderaldo : selamat makan del😊

Adel refleks mendongakan kepalanya mencari keberadaan zalfan yang seperti nya berada di sekitarnya. Adel pun menemukan cowo jangkung itu yang berada di ujung kantin. Ia mendelik ketika zalfan tersenyum ke arahnya.

Adel pun mengetikan sesuatu untuk membalas pesan darinya.

Adeliaaquenanta : thanks

Yang tadinya ingin memaki pun di urungkan oleh adel karena terlalu jahat jika adel memaki orang yang berbuat baik kepadanya.

Adel menatap ke arah zalfan yang masih memperhatikannya. Entah mengapa secara refleks adel mengangkat bibirnya untuk tersenyum kepada zalfan yang di balas senyum tak kalah lebar oleh zalfan. Adel pun buru buru menundukkan kepalanya takut ada yang tahu bahwa zalfan tengah tersenyum ke arahnya.

Mungkin ada rasa simpati sedikit kepada cowo itu karena walaupun sudah di cuekin, bahkan jika di ajak bicara adel selalu ketus laki laki itu tak sedikitpun membalas nya. Ia masih saja bersikap baik kepada dirinya. Sungguh adel tak mengerti lagi.

Adel melirik lagi ke arah zalfan yang sialnya ada melody di sampingnya. Zalfan terlihat sedang tertawa sedangkan melody hanya tersenyum menanggapinya. Mengapa semudah itu bagi zalfan. Adel baru saja lupa diri ketika tadi ia berlaku baik kepada pria itu. Harusnya adel tahan sedikit. Karena bagaimanapun zalfan telah memiliki kekasih. Adel sadar ia memang tak harus dan tak boleh bersikap baik kepada pria itu.

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang