Menjadi 'orang ketiga' bukan lah hal yang diinginkan oleh semua wanita.
Tidak pernah terfikirkan olehnya bahwa ia bisa menjadi perusak di hubungan orang lain. Menjadi simpanan seorang pentolan sekolah bukanlah keinginannya. Karena perasaan keduanya...
Hari sabtu adalah hari dimana adel bisa bermalas malasan. Tetapi tak seenak yang ia kira, ia lupa hari ini akan pergi dengan rafka walaupun hanya sekedar pergi makan ia harus siap dari sekarang. Dandanannya harus perfect dan harus membuat seorang rafka terpesona.
Ia bergegas untuk mandi dan memilih baju yang pas untuk di pakai. Ia mengenakan rok jeans pendek dengan tambahan t-shirt putih tak lupa sepatu convers bewarna putih. Ia menambahkan jepit rambut sebagai pemanis tak lupa mengcurly rambut bagian bawahnya agar bergelombang sedikit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu memakai bedak lalu memakai mascara di bulu matanya dan menambah lip glous untuk pemanis di bibirnya. Menyemprotkan minyak wangi dengan rasa vanilla lalu meraih tasnya dan menyampirkan di bahunya.
Gadis itu turun dari tangga kamarnya menuju luar tak lupa berpamitan kepada ayah dan mamanya yang sedang berbincang sambil menonton tak lupa ledekan sang ayah yang mengganggunya berangkat.
Ia melihat rafka yang sudah bersandar di motornya sambil memainkan ponselnya. Hari ini rafka terlihat tampan walaupun setiap hari ia terlihat tampan tapi kali ini tampannya berkali kali lipat.
Pria itu mengenakan kaos hitam polos di balut jaket denim nya dan celana robek di bagian kedua lututnya lalu di tambah sepatu covers hitam dan di padukan dengan topi hitamnya yang ia kenakan. Walaupun serba hitam tetapi terlihat elegan dan keren.
Rafka menyadari kehadiran adel di dekatnya, ia pun mengantongi ponselnya dan menatap adel sesaat yang terlihat beda dari biasanya. Rafka menghampiri adel dan menariknya untuk mendekat. Rafka menatap wajah adel sebentar lalu berdehem untuk mengusir kegugupannya
"Aku pernah bilang ga kalau kamu itu cantik" ucapan rafka tiba tiba membuat adel gelagapan untuk menjawab.
"Ha? Ehh apa?" Ucap adel sambil terbata
"Kamu cantik" celetuk rafka membuat adel makin salah tingkah.
Rafka yang melihat gelagat adel pun berhenti menggodanya dan menyuruh adel untuk langsung naik ke motornya yang langsung di turuti oleh adel.
Selama mereka dekat adel tak pernah sekalipun memeluk pinggang rafka ketika berada di motor, atau bersentuhan seperti pegangan tangan pun adel tak pernah lakukan itu dengan rafka.
Mereka memberhentikan laju motornya tepat di depan festival jajanan dan berbagai macam penjual lainnya. Adel turun dari motor dan membetulkan sedikit bajunya agar tak terlihat kusut. Ia melirik rafka yang masih membuka helmnya dan ketika sudah rafka langsung mendekati adel yang sedang berdiri tak jauh darinya. "Masuk sekarang yuk" ajak rafka
Adel mengangguk dan mengikuti rafka untuk masuk kedalam. Suasana di dalam sangat ramai, berbagai makanan terpajang rapih di setiap jalan yang di laluinya. Belum lagi pedagang lain seperti pedagang boneka dan lainnya. Adel melihat satu boneka lucu yang menarik perhatiannya. Boneka yang berbentuk little pony itu membuat adel terus meliriknya. Adel meraih boneka tersebut dan mengelusnya seperti hewan sungguhan.