Bab 22

83 3 0
                                    

Hari ini rafka mengajak adel pergi karena sudah lumayan lama ia tak bertemu dengan rafka. Hubungan mereka berjalan dengan baik walaupun belum ada status antara mereka berdua. Adel melihat rafka sudah duduk di atas motornya dengan setelan rapih membuat adel menghampirinya. Ia menutup pintu gerbang rumahnya dan menaiki motor rafka.

Rafka memberikan helm yang langsung di pakai oleh adel. "Udah siap?" Tanya rafka

Adel mengangguk "siap dong" adel berpegangan pada jaket rafka dan langsung berlalu dari sana.

Rafka mengajakanya ke dalam rumah yang lumayan besar dan di depannya sudah berjejer motor dengan berbagai merk dan warna. Rafka memberhentikan motornya dan memarkirkannya di tempat motor lainnya terparkir. Adel turun dari motor begitu pula rafka.

Adel menatap rafka meminta penjelasan "ini rumah temen aku, di dalem ada anak anak yang lain. Masuk yuk"

Adel menahan lengan rafka "mau ngapain? Aku di sini aja deh"

Rafka tersenyum " adel ikut kedalem kenapa harus di sini"

"Aku malu" ucap adel pelan

Rafka mengacak rambut adel "gausah malu ayo ada aku" rafka menggenggam tangan adel agar mengikutinya kedalam.

Ia masuk kedalam rumah tersebut dan melanjutkan kembali langkahnya ke lantai dua. Di sana ia masuk kedalam pintu paling ujung berwarna coklat tua. Pintu tersebut memiliki sandi agar bisa di masuki. Rafka mengetikan kode yang membuat pintu itu terbuka. Sepertinya rafka memang sering kesini buktinya dia tahu pasword pintu tersebut.

Rafka menarik adel untuk mengikutinya. Ternyata di dalam pintu tersebut begitu gelap seperti lorong, tapi hingga ia keluar dari lorong tersebut dan menemukan ruangan cukup besar dengan banyak kursi dan tak lupa ada meja biliard di ujungnya sedangkan teman teman rafka terlihat sedang bermain kartu di ujung ruangan di atas karpet tebal.

Teman teman rafka cukup banyak mungkin ada sekitar delapan sampai sepuluh orang adel tak menghitung pasti. Kedatangan dirinya dan rafka membuat anak anak itu menengok dan melihat kearah dirinya.

"Anjir rafka bawa apa nih" celetuk seseorang dengan rambut ikalnya sambil menggigit sedotan

Laki laki berhodie maroon di sebelahnya menoyor cowok berambut ikal tersebut "di kira barang, bawa apa"

"Bawa siapaa" koreksi cowo yang memakai topi putih sambil menghisap rokoknya.

"Salah kayanya gue bawa cewe kesini" gumam rafka yang di dengar adel

"Gapapa raf udah kepalang kesini juga" kata adel

"Eh yaudah ayok aku kenalin ke temen aku" tarik rafka dan berjalan menuju teman temannya berada.

Adel mengikuti rafka dari belakang masih dengan mengaitkan tangannya di tangan rafka. Teman teman rafka masih terus menggodanya membuat adel bersembunyi di balik punggung rafka sedangkan rafka mendengus sebal.

"Kalian bisa pada diem ga sih" kesal rafka

"Kenalin dulu sama kita baru kita diem" entah itu suara siapa adel tak memperhatikannya yang jelas ia sedang bersembunyi di balik punggung rafka.

Hingga rafka menarik adel kesebelahnya membuat adel tak lagi di tutupi punggung tegap itu. Adel memperhatikan sekitar ternyata seluruh teman rafka sedang melihat ke arahnya membuat adel menunduk.

"Santai aja kali, nama lo siapa?" Tanya cowo bertopi putih itu yang mengetahui adel sedang canggung.

Adel mengangkat kepalanya lalu tersenyum "Adelia arbelinda" jawab adel

Cowo bertopi itu mengangguk lalu memperkenalkan dirinya "gue laskar" lalu menunjuk cowo berambut ikal "itu faza" setelahnya ia menunjuk cowo berhodie maroon "kalau yang ini rayen"

"Terus yang kaos item itu rendy, yang lagi tiduran itu agil, kalau yang lagi megang kartu itu si aldi, yang deket rayen itu aris, di sampingnya faza itu brayen" kata laskar menjelaskan panjang lebar

Adel menggaruk tengkuknya yang tak gatal "kayanya gue perlu kenalan beberapa kali lagi deh biar hafal" katanya sambil terkekeh

"Oh ga masalah del nanti kita jadi sering ketemu" celetuk faza membuat rafka menatap tak suka kearah faza

"Wett santai bro" kata faza sambil mengejek rafka.

"Btw adel siapa lo raf?" Tanya laskar membuat yang lain mengangguk setuju

"Calon" jawab rafka seenaknya membuat adel menatap heran ke arah rafka

"Maksudnya?"

Rafka menggeleng gelengkan kepalanya "ngga del ngga" yang lain tertawa karena adel tak mengerti dengan kode rafka. sedangkan rafka menarik adel untuk ke tempat duduk yang berada di dekat jendela yang langsung mengarah ke jalanan dengan banyak mobil dan motor berlalu lalang.

Adel duduk lalu rafka memberikan minuman kaleng yang ia ambil dari kulkas kecil yang tersedia di ruangan tersebut.

"Ini tempat kamu sama temen temen kamu main?" Tanya adel

Rafka menegak minumannya lalu mengangguk "Iya rumahnya rayen, soalnya mama papanya ga pernah ada di rumah, sibuk gitu jadi rumahnya kita jadiin tempat ngumpul aja."

Adel kesusahan membuka minuman kaleng tersebut hingga rafka meraihnya dan membukakan tutup nya "tapi mama papanya tau rumahnya selalu ramai?" Tanya adel

Rafka memberikan minuman itu pada adel yang langsung di terimanya "Jelas tau, bahkan mereka seneng karena anak satu satunya ada yang nemenin. Ruangan ini juga memang sengaja di buat untuk kita main" jelas rafka membuat adel mengangguk mengerti.

Adel melirik teman teman rafka yang asik bermain "mereka asik ya"

Rafka tersenyum "asik, lucu gitu anaknya, receh semua. kamu mau main sama mereka?" Tanya rafka

Adel menggeleng "ngga deh aku di sini aja" jawab adel sambil menatap pemandangan di luar jendela di temani rafka yang duduk di sebelahnya.

"Adel sekolah dimana?" Tiba tiba faza bertanya membuat adel menoleh ke arahnya "senois publika za" jawab adel tersenyum

"Gue kira satu sekolah sama rafka" kata laskar ikut nimbrung

Adel menggeleng "nggak kita beda sekolah, memang kalian ga satu sekolah sama rafka?" Tanya adel

"Ada yang satu sekolah ada yang nggak" kali ini rafka yang menjawab membuat adel menganggukan kepalanya mengerti.

"Bentar aku ke kamar mandi dulu ya" pamit rafka yang di setujui adel. Sebelum rafka pergi ia menitipkan adel pada teman temannya "jagain jangan di godain awas aja ya lo pada ketauan ngegodain gue kepret" perkataan rafka membuat adel tertawa begitu pula teman temannya.

"Ga gue godain paling gue jadiin pacar abisnya lo ga gercep" celetuk faza membuat rafka melepar kepalanya dengan bekas minuman kaleng yang sudah kosong

Hingga sepeninggalan rafka, adel menyempatkan membuka ponselnya takut jika ada yang menghubunginya. Benar saja, zalfan sudah menghubunginya lebih dari enam kali membuat adel membalas pesannya buru buru.

Adeliaaquenanta : sorry baru liat hape

Tak menunggu lama zalfan langsung membalas pesannya membuat adel membuka kembali ponselnya

Zalfan.alderaldo : emang lagi ngapain?

Tidak mungkin kan adel memberitahu zalfan bahwa dirinya sedang bersama rafka.

Adeliaaquenanta : sibuk haha

"Del titip hape ya, aku main ps dulu bentar" kata rafka tiba tiba di belakang adel mambuat adel mengantongi kembali ponselnya dan meraih ponsel rafka.

Rafka mengelus puncak kepala adel "sebentar aja ko aku mainnya"

Adel mengangguk "santai aja"


To be continued..

Vtecmntgaisss😘

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang