Bab 26

67 0 0
                                    

Keesokan harinya hal yang tak adel kira, adel berfikir setelah keributan kemarin yang terjadi antara dirinya dan zalfan, zalfan tak akan menghubunginya lagi. Ternyata ia salah, belum genap sehari pun zalfan sudah menghubunginya.
Katanya ia ingin meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin.

Zalfanalderaldo:  zalfan minta maaf soal kemarin maafin zalfan ya del

Adeliaaqueenanta : gue kira lo gaakan hubungin gue lagi

Zalfanalderaldo : gabisa 😭 maafin yaaaa😭😭

Adel terkekeh membaca pesan yang dikirimkan zalfan, tidak munafik adel pun tak bisa jauh jauh dari sosok jangkung yang ahir ahir ini memenuhi otaknya ataupun hati nya. Pesan kembali di kirimkan oleh zalfan ketika adel lama tak membalas.

Zalfanalderaldo : mau call boleh?

Tak menunggu jawaban zalfan langsung menenlfon ke nomornya, lalu untuk apa dia bertanya. Adel menekan tombol hijau lalu menarik nya keatas hingga detik 00.00 berjalan menjadi 00.01 hingga seterusnya.

" Di maafin ngga?" Suara zalfan di seberang telfon terdengar gusar

" Iyaaaaa zalfan di maafin''

" Yeyyy asikk" pekik zalfan membuat adel tertawa pelan

" Eh del kita sekelas tau" ucap zalfan

Adel mengernyit kan dahi " kata siapa? Kan pengumuman nya pas masuk sekolah"

Zalfan terkekeh sombong " adel lupa zalfan siapa? Apasi yang ga zalfan tau"

Adel mendelik " iyadeh serah, tapi serius satu kelas?"

"Iya, gapercaya? Soalnya sekarang tuh pembagian kelas udah pada bocor makanya anak anak udah pada bikin grup."

" Grup kelas?" Tanya adel

" Iyaaa adell, nanti adel di masukin ke grup sama admin"

" Oh yaudah, tapi beneran kan ga bohong?"

" Nggaaa iss kita sekelas, asik ga?"

" Nggak!!"

" Hih ko gitu" jawab zalfan kecewa

" Gamau sekelas males" candanya

" Dih masa sih, ga rugi tau tar zalfan contekin fisika tiap hari, terus adel juga harus contekin kimia deal ga?"

"Gaaaa"

"Oke zalfan anggap setuju"

"Ko maksa"

"Biarin yang penting zalfan ganteng"

Adel tertawa sebagai jawaban membuat zalfan ikut tertawa.

***

Hari yang di tunggu pun telah tiba, hari ini hari pertama adel masuk sekolah. Ia sekarang telah menduduki kelas 12 dimana ia harus benar benar belajar. Ia berjalan memasuki kelasnya, dan kalian tahu? Ia berada di kelas ipa 4 zalfan berbohong padanya. Tapi ia bersyukur tidak sekelas dengan zalfan.

Ia sekelas dengan rara sedangkan yang lain berpisah. Mereka memutuskan sebangku karna memang satu bangku terdiri dari dua orang. Ngomong ngomong soal zalfan ia sudah adel marahi saat malam ketika adel dimasuki ke grup kelas ipa 4 dan tertera namanya bukan kelas ipa 3 memang zalfan sangat menyebalkan untung ia tak salah masuk kelas.

Pagi ini adel dan rara menuruni tangga menuju lapangan untuk berbaris mendengarkan pengumuman dan upacara sebentar. Hingga mereka menemukan jajaran kelasnya dan berdiri di belakang karna adel sangat tidak suka baris di depan katanya malas tidak bisa ngobrol.

Hingga seseorang berdiri tak jauh darinya di belakang membuat adel mendelik tajam sedangkan sang pelaku tersenyum lebar membuat adel mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kenapa sih pagi pagi udah kesel aja kan malem zalfan udah minta maaf" ucap seseorang di belakang adel membuat adel terlonjak kaget karna suara itu tepat berada di telinganya

Adel melirik sekitar ketika yang lain sibuk dengan urusannya masing-masing adel langsung menatap pria yang lebih tinggi dari dirinya itu "ngapain sih? Sana ih jangan deket Deket"

Cowo jangkung itu tertawa "panik amat neng mukanya santai aja kali"

Adel memberenggut kesal sambil memakai topi di kepala nya " palamu santai, lagian ngapain sih berangkat pagi biasanya juga selesai upacara baru dateng"

Zalfan pura pura kaget sambil memegang dadanya " wah ga nyangka di perhatiin"

Adel tak menjawab ia maju selangkah agar tidak sejajar dengan cowok itu " berangkat bareng sama kelas 10 makanya udah di sekolah"

"Hah?" Tanya adel tak paham maksud zalfan

"Adenya bunda sekolah di sini baru masuk, suruh bunda bareng makanya udah berangkat" jelas zalfan sambil berpindah posisi ke kelasnya

Adel tak menjawab ia langsung mengarahkan pandangannya ke sebrang ketika melody menatap nya sekilas lalu lanjut berbaris. Apa itu barusan? Apakah melody memperhatikan interaksi mereka?

Upacara berjalan sesuai rencana para guru, kelas 10 tetap di lapangan sedangkan kelas 11 dan 12 di perintahkan untuk masuk kekelasnya masing masing.

Rara menghampiri adel dan berjalan beriringan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas ia bertemu dengan melva dan sheila. Mereka merupakan teman sekelas ratu yang pernah di kenalkan oleh ratu. Mereka juga memasuki kelas yang sama yaitu ipa 4 bersama dengan adel dan rara.

"Sini duduk belakang kita" kata rara kepada melva dan sheila yang berdiri di ambang pintu. Mereka berduapun menghampiri dan duduk tepat di belakang nya.

" Walas kita pa furqon yaaa" kata melva

" Iyaa anjirr seru kayanya" jawab sheila memang pa furqon ini merupakan guru matematika yang sangat sadis kalau memberi tugas tapi seru jika menjadi wali kelas.

Adel melirik ke arah barisan sebelah di situ sudah berkumpul felisya, auriza, elisa dan starla. "Ngapain mereka?" Tanya adel

"Lah sekolah bego" kata rara sambil duduk di bangkunya

"Iya anjing gua juga tau maksudnya ngapain di sini" geram adel sambil mengipaskan kipas yang ia bawa dari rumah bergambar tata karakter bt21 itu.

"Lu bego! Kan mereka di kelas ini" jelas rara kesal

" HAHH!! DEMI APASIH!! MALES BANGETT LAH WOY" teriak adel secara tak sadar membuat beberapa siswa siswi meliriknya. Adel menggaruk tengkuknya lalu menunduk minta maaf

"Berisik ih malu! Emang lu ga liat grup kan ada daftar namanya" pasalnya mereka berempat memiliki hubungan tak baik dengan adel dan mereka pun merupakan teman dekat zalfan dari kelas 10. Entahlah kesialan apalagi ini, sebetulnya mereka tidak ada masalah tapi mungkin karena kelas 10 kelas adel dan kelasnya zalfan itu musuh bebuyutan berdampak kepada anggota kelasnya juga. Kesialan apalagi ini tuhan.

Aku memutuskan buat lanjutin cerita sampai beres walaupun gaada yang baca its okey guisss wkwk

Tqu for reading❤️

DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang