"Masa lalu bagaikan hantu yang terus membayangi. Apa aku salah, jika ketakutanku nantinya akan berujung nyata?"
-Alea Sabrina Putri-
***
Alea, Andra dan sahabat-sahabatnya sedang berkumpul di ruang keluarga sembari bersenda gurau. Sedangkan Hansel, Arvin, Rania dan Ara berada di ruang tamu sedang bermain bersama Lea.
"Masakan lo enak Al," puji Deon.
"Masa sih, Yon?"
"Beneran Al, beda dari masakan Khanza yang kadang asin," ejek Deon.
Khanza mendelik tajam pada Deon, Deon yang melihat langsung menyengir lebar membuat Khanza mendengkus.
"Gila lo Yon! Masa iya lo bilang masakan Khanza kadang asin parah lo mah, masakan istri sendiri juga," Sam ikut mengompori.
"Udah deh Sam, lo jangan sok-sok an, dulu juga lo gak suka masakan rumahan, malah suka makanan instant."
Andra melihat Rian dan Sarah hanya menjadi pendengar yang baik. Tidak ingin menyahut takut salah berbicara.
"Oh iya, Rian sama Sarah kok kalian diam aja?" Andra ikut mengajak Rian dan Sarah ikut berinteraksi.
"Nggak kok, kan, gue dengarin kalian cerita," jawab Rian.
"Gue penasaran deh, gimana kalian bisa sampai nikah? Lo kan, tahu Yon gimana jahatnya Sarah dulu," sambung Alea.
Rian menggenggam tangan Sarah agar Sarah tidak merasa tersinggung dan gelisah mendengar pertanyaan Alea.
"Ya bisa lah, ceritanya panjang, yang pasti saat Sarah masuk penjara cuma gue yang selalu setia jenguk Sarah.Gue ngerasa kasihan aja sama dia mengingat kedua orang tua Sarah yang nggak perduli sama dia. Sejak itu kami dekat dan ya, lo bisa lihat gue sekarang sama Sarah dan punya Ara," terang Rian.
"Kok, lo mau sama Sarah Yan? Secara lo tahu kelakuan Sarah yang, yaa ... you know it lah," kata Alea menyindir.
"AL ...."
Andra menegur Alea yang nada bicaranya sudah keterlaluan. Andra tahu jika Alea masih merasa kesal sejak kejadian di mall itu. Andra dan Sarah terlihat akrab. Alea cemburu takut Andra berpaling darinya. Khanza yang melihat suasana tidak lagi hangat berusaha mengalihkan perhatian.
"Eh, Al, gimana percakapan kita tempo hari yang jodohin Arvin sama Rania?"
"Dijodohin?"
Deon terkejut mendengar perkataan Khanza yang ingin menjodohkan Arvin dengan Rania putrinya.
"Zha, biarin aja anak-anak menentukan pilihannya sendiri, lagian kita sebagai orang tua harus mendukung keputusan anak-anak kita," protes Deon.
"Aku tahu, tapi apa salah kita mencoba? Toh, kata Hansel Arvin diam-diam perhatikan Rania disekolah kan?" bela Khanza.
Alea dan Andra sebagai orang tua kandung Arvin menyela perkataan Deon dan Khanza.
"Gue sih setuju aja, tapi gue kembalikan semua sama Arvin karena jodoh nggak bisa dipaksa," sahut Andra ikut menimpali.
"Papa apa-apaan sih? Rania itu sudah kita kenal sejak dulu, apalagi keluarganya sahabat kita. Apa salahnya kita mencoba menjodohkan mereka seperti kita yang menikah dijodohkan?" Alea ikut mengeluarkan pendapatnya.
Andra menghela napas melihat Alea yang keras kepala.
"Kita dijodohkan pada akhirnya saling mencintai, belum tentu mereka juga akan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A [TELAH TERBIT]
Teen FictionSEQUEL ALEANDRA Telah Terbit di @_gentebooks Kisah masa lalu, tidak akan kembali lagi. Namun, kisah masa lalu pasti terulang kembali. Arabella-putri seorang mantan napi, dipertemukan dengan Arvin Putra Alandra-putra seorang perempuan yang memiliki...