BAB 39 | Malam Petaka

8.5K 630 236
                                    

"Kehilangan senyummu, membuatku kehilangan separuh jiwaku."

-Arvin Putra Alandra-

***

+628137979xxx
Pokoknya, lo harus bisa bawa Arvin ke Club Geneva malam ini juga! Kita ketemu di sana.

Rania membaca pesan dari penerima nomor baru itu. Rania sudah pasti tahu siapa yang mengirim pesan itu. Rania berperang dengan batin dan pikirannya. Tanpa pikir panjang, Rania melakukan apa yang di perintahkan Selina. Rania mengirim kan pesan singkat pada Arvin dan Ara.

To : Kak Arvin 💞
Help !

Send !

To : Ara
Help l!

Send !

Arvin dan Ara yang hubungannya sudah membaik, saat ini mereka menikmati moment bersama keluarga Ara.

"Jadi ingat masa sekolah dulu kan, Yan. Kayak mereka berdua, bucin," celetuk Sam.

"Iya, apalagi lo. Sebegitu gencarnya mendapatkan Alea. Eh, sampai sekarang nama anak pun sama," sindir Rian.

"Apa bedanya sama kamu Mas. Dulu kamu, diam-diam suka tapi gengsi," cibir Sarah ikut menyahut.

Sam tertawa mengejek. Rian hanya mendengus.

"Arvin, Ara kalian kenapa?" tanya Alexa menilik gurat wajah mereka terlihat khawatir memegang ponsel masing-masing.

"Hum, Arvin pamit dulu ya Tante, Om. Rania dalam bahaya," tutur Arvin khawatir.

"Bahaya maksudnya ?" tanya Sarah penasaran.

"Ma, Ara izin ikut Arvin ya. Rania minta tolong. Rania pasti dalam bahaya Ma," sambung Ara panik.

"Coba di hubungi dulu ponsel Rania. Siapa tahu, Ranianya salah kirim," timpal Rian.

Calling is Rania ...
Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

"Ck, nomornya nggak aktif Om," desah Arvin.

"Kalian tahu, Rania ada di mana?" sahut Sam.

"Arvin udah pasang GPS di ponsel Rania Om," balasnya lagi.

"Yuk, Vin, jalan sekarang. Aku takut Rania kenapa-napa," ajak Ara dengan nada khawatir.

"Eh, tunggu. Kalian mau cari Rania di mana?" sela Sarah.

"Nggak tahu Ma. Petunjuk di GPS di dekat butik Kanaya," jawab Ara melihat titik-titik arahan GPS.

Butik Kanaya? Bukannya, butik Kanaya tidak jauh dari club Geneva? Batin Sarah.

"Sayang, kamu jangan pergi ya. Mama khawatir kamu kenapa-napa," bujuk Sarah.

"Mama jangan khawatir, Ara pasti baik-baik aja kok," balas Ara memberikan senyum terbaik nya.

"Ara ... kenapa Rania minta tolong sama kalian bersamaan? akalian nggak merasa ada yang janggal?" Sam ikut menimbrung, mengingat pesan yang di kirim Rania.

"Maksud Om Sam? Arvin kenal Rania sejak kecil Om. Rania nggak mungkin berbohong, apalagi menjebak hal-hal licik seperti Om pikirkan," tebak Arvin.

Alexa memegang pundak Sam. Itu sudah cukup memberi tahu Sam tidak ikut campur masalah orang lain.

"Arvin janji, akan jaga Ara. Kami pergi dulu. Assalammualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Firasat aku nggak enak Mas," kata Sarah gelisah.

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang