BAB 22 | Terjebak Di Toilet

9.9K 527 162
                                    

"Cinta bisa datang tanpa diminta. Terkadang, hanya karena hal konyol, cinta hadir di dalamnya."

-Arabella-

***

"Hari ini, materi kita adalah tata cara dalam permainan bola basket. Kelas kalian akan bergabung dengan kelas XII IPA 3 dilapangan. Karena Pak Darma tidak bisa hadir, maka saya yang akan menggantikan beliau mengajar olahraga hari ini. Sekian dari saya, dan silahkan ganti seragam kalian dengan pakaian olahraga dalam waktu 10 menit," ucap Pak Reyhan kepada seluruh siswa dan siswi kelas X IPS 2.

Rania yang sangat tidak bersemangat tiba-tiba mendengar perkataan pak Reyhan jika akan bergabung dengan kelas XII IPA 3 langsung tersenyum senang. Rania tahu jika kelas itu adalah kelas Arvin.

Ara dan Arsy pun saling pandang melihat Rania yang melamun dengan tersenyum sendiri.

"Rania," panggil Arsy.

"Eh, iya ada apa?" Rania menoleh menatap Arsy.

"Ran, lo kenapa melamun? Udah gitu senyum sendiri lagi," kata Ara yang memperhatikan Rania.

"Iya, lo juga aneh. Tadi aja masuk kelas manyun gak jelas, eh sekarang senyum senyum sendiri," timpal Arsy ikut menimbrung mengiyakan perkataan Ara.

"Ada deh, udah yuk ganti baju daripada dikasih hukuman kalau telat berbaris," ajak Rania.

Arsy dan Ara saling pandang dan mengangkat bahu. Mereka segera pergi ke toilet untuk mengganti baju seragam dengan pakaian olahraga.

***

Arsy, Ara dan Rania selesai berganti baju. Mereka segera bergegas meletakkan kembali seragam mereka di kelas. Setelah kembali ke kelas dan memasukkan seragam masing-masing ke dalam tas, mereka langsung menuju lapangan.

"Bentar ya, gue ke toilet dulu," ucap Ara yang sudah tidak tahan ingin buang air kecil.

"Iya, jangan lama Ra. Nanti lo bisa kena hukuman!" teriak Arsy memperingatkan Ara.

"IYA!"

Ara pergi ke toilet dengan berlari kecil. Rania yang juga ingin ke toilet, menyusul Ara.

"Ehm, lo duluan aja Arsy. Gue juga mau ketoilet nih kebelet," kata Rania.

"Ck, kalian kok samaan sih? Yaudah, sana. Nanti gue bilangin deh sama pak Reyhan," balas Arsy berdecak sebal.

"Iya, makasih Sy," balas Rania yang kemudian ikut menyusul Ara ketoilet.

Arsy melanjutkan kembali langkah kakinya menuju lapangan. Dia melihat Hansel, namun tidak sendiri melainkan dengan seorang perempuan.

"Kak Hansel," panggil Arsy mendekati Hansel dipinggir lapangan.

"Eh, ada keripik bayam. Ngapain lo kesini?" tanya Tiara dengan gurat wajah yang jengkel melihat Rania yang selalu jadi penganggu.

"Sampah kuaci... harusnya gue yang nanya kayak gitu sama lo. Kan, ini masih jam pelajaran, ngapain lo keliaran kayak anak ayam kehilangan induk," ketus Arsy jengkel.

"Suka-suka gue lah, nggak ada urusannya sama lo juga," balas Tiara kesal.

"Jelas ada, lo ganggu pacar gue," sewot Arsy dengan memandang tajam Tiara.

"Masih pacar, belum juga suami kan?" Tiara tersenyum mengejek.

"LO -"

"STOP! Kalian apa-apaan sih?" Malu dilihatin orang. Lo mending balik ke kelas lo deh," perintah Hansel memandang Tiara dengan tatapan kesal.

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang