"Aku tidak ingin berbagi milikku dengan siapapun. Termasuk, kamu yang hanya menjadi teman baruku."
-Rania Putri Denza-
***
Suasana kelas X IPS 2 terlihat riuh, mengingat saat ini waktunya pulang sekolah. Bel yang berbunyi menandakan jam belajar mengajar telah usai. Arsy, Rania dan Ara terlihat sedang membereskan buku-bukunya.
"Hah! untung aja pelajaran Bu Farah selesai, kalau enggak... pasti kita langsung ulangan hari ini," keluh Arsy.
"Lo mah untung terus Sy. Nggak pernah ada rugi," cibir Rania.
"Nggak boleh gitu. Harusnya kalau ulangan kita lebih banyak dapat ilmu dari yang udah di jelaskan Bu Farah. Lagian, belajar Fisika itu juga nggak terlalu sulit," celetuk Ara santai.
"Untuk lo itu mah, untuk kita berdua nggak," balas Arsy dengan cemberut kesal.
Ara hanya terkikik melihat Arsy yang cemberut dengan kedua pipinya yang terlihat semakin tembam.
"Yuk, keluar. Kelas juga udah kosong nih," ajak Rania.
Arsy dan Ara melangkahkan keluar kelas mengikuti Rania di belakang. Suasana sekolah Sma Nusa Pratama sudah tidak terlalu ramai, mengingat mereka sengaja menunggu agar tidak berdesak-desakan keluar kelas. Ponsel Arsy bergetar, membuat Arsy kegelian. Ponsel Arsy diletakkan di saku rok abu-abunya.
"Siapa lagi yang telepon, ganggu deh," gumam Arsy sembari mengambil ponselnya.
Kak Arvin is calling..
"Ara, Rania tunggu gue! Kak Arvin telepon!" jerit Arsy.
Ara dan Rania memberhentikan langkah kaki mereka dan mendekati Arsy.
"Halo Kak"
"...."
"Oh, emang Kakak mau ke mana?"
"...."
"Oke. Rania pulang sama gue aja"
Tuts
"Kenapa Sy?" tanya Rania penasaran mengingat Arsy menyebutan nama nya.
"Ini Ran Kak Arvin, katanya dia nggak bisa antar lo pulang, karena ada urusan mendadak," tutur Arsy.
Rania mengubah ekspresi wajahnya. Arsy menggigit bibir melihat raut wajah Rania yang murung.
"Hum, Ran... lo pulang sama gue aja ya. Kita kerumah gue dan bisa ketemu Kak Arvin," bisik Arsy pelan.
"Oh, iya. Hari ini kan weekend ya. Gue nginap dirumah lo deh Sy. Sekalian gue mau ganggu acara ngedate lo sama Kak Hansel," balas Rania tersenyum sumringah.
"Kalian bisik-bisik apa?" sahut Ara penasaran.
"Nggak ada Ra. Ini, Arsy nanti malam mau ngedate sama Kak Hansel," sahut Rania.
"Hati-hati lo Ar. Nanti kalau berduaan ketiganya setan," peringat Ara.
Arsy tertawa terpingkal-pingkal, membuat Rania dan Ara menganga lebar.
"Orang ketiganya setan? Nah, kalau Rania ganggu gue berarti Rania setannya dong," celetuk Arsy dengan masih terkekeh pelan.
"Kampret lo Sy. Enak aja gue dibilang setan!" protes Rania tidak terima.
"Pulang yuk, makin panas nih," keluh Ara dengan keringat yang mulai bercucuran di sekitar pelipisnya.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang. Arsy yang menuju ke parkiran mengambil mobil, sedangkan Rania dan Ara menunggu di gerbang depan sekolah. Rania yang terlihat mencari sesuatu pun tidak luput dari pandangan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A [TELAH TERBIT]
Roman pour AdolescentsSEQUEL ALEANDRA Telah Terbit di @_gentebooks Kisah masa lalu, tidak akan kembali lagi. Namun, kisah masa lalu pasti terulang kembali. Arabella-putri seorang mantan napi, dipertemukan dengan Arvin Putra Alandra-putra seorang perempuan yang memiliki...