BAB 25 | Hari Sial Ara

9.2K 530 85
                                    

"Seseorang yang terlihat baik, belum tentu sebenarnya baik. Begitu juga sebaliknya."

-Arabella-

***

Pagi telah datang menyapa. Suasana terlihat ramai di Sma Nusa Pratama. Semua siswa siswi banyak yang mulai berdatangan, mengingat waktu masih menunjukkan pukul 07.00 wib. Ara yang baru datang dan memasuki kelas terlihat melangkah terburu-buru menuju bangkunya. Ara baru ingat jika mendapatkan jadwal piket kelas hari ini. Teman-teman yang piket hari ini sudah melaksanakan tugas mereka. Hanya tersisa Ara sendiri.

"Ra, semua udah kita kerjakan. Lo tinggal buang sampah aja," kata Silvi salah satu siswi di kelasnya yang mendapat jadwal piket yang sama dengan Ara.

"Oh gitu, maaf ya gue telat datang," jawab Ara sungkan.

"Nggak apa-apa Ra. Santai aja, lagian gue tahu kok, lo pergi ke sekolah pakai angkutan umum. Sekarang lo buang gih sampahnya," kata Silvi.

Ara mengangguk. Sebelum Ara membuang sampah ke tempat pembuangan sampah, Rania datang terburu-buru memasuki kelas.

Napas Rania naik turun tidak beraturan. Ara yang melihat Rania seperti ada sesuatu yang mengejar Rania.

"Lo kenapa Ran?"

"Gue sengaja buru-buru, karena gue lupa kerjakan PR matematika," ucap Rania.

"Kenapa bisa?"

"Semalam gue ketiduran, jadinya lupa ada PR hari ini. Malah guru killer lagi nanti yang masuk ck!" Rania berdecak kesal menghempaskan bokongnya di bangku tempat duduknya.

"Lo contoh PR gue aja Ran. Di dalam ransel gue, kantong pertama lo cari buku PR matematika sampul Barbie," sahut Ara.

"Iya Ra, makasih ya. Lo baik banget."

"Sama-sama Ran. Gue buang sampah dulu ya," tukas Ara membawa tempat sampah di kelasnya keluar menuju tempat pembuangan sampah.

Ara yang tidak melihat jalan di depan sibuk membawa dua tempat sampah, tidak sengaja menabrak Selina yang juga tidak memperhatikan jalan.

"Duh! Baju gue !" pekik Selina ketika salah satu tong sampah mengenai baju seragam Selina.

"Sorry Kak Sel, gue ngggak sengaja," tutur Ara meminta maaf.

"Maaf? Lo jalan lihat depan dong! Kenapa sih, lo bawa sampah kayak gitu? Lo sengaja ya!" hardik Selina membuat banyak siswa siswi memusatkan perhatian menuju mereka berdua.

"Ck, kan udah dibilang tadi nggak sengaja! Lagian ngapain sih Kakak ke kelas X? Kan, kelas Kakak nggak disini," balas Ara santai.

"Suka-suka gue! Lo suka banget cari masalah sama gue!" ketus Selina.

"Masalah kali yang suka cari lo Kak, bukan gue!" celetuk Ara melanjutkan perjalanannya yang tertunda membuang sampah.

"Awas lo Ra!" jerit Selina kesal mengepalkan kedua tangannya emosi.

Selina melanjutkan perjalanannya menyusuri kelas demi kelas, terutama kelas X. Siapa tahu ada yang bisa dia jadikan bahan gosip atay bully nanti. Langkah kaki Selina terhenti tatkala Selina melihat sesuatu di kelas X IPS 2.

"Tuh anak, ngapain lagi ya?" gumam Selina ketika melihat gerak-gerik seseorang mencurigakan.

Selina menyeringai kecil. Selina akan memanfaat kan orang itu. Jadi, dirinya aman. Selina pergi meninggalkan kelas X IPS 2 mengingat bel tanda masuk kelas telah berbunyi.

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang