BAB 17 | Kembalinya Dean & Yana

10.1K 472 35
                                    

"Bahagia itu sederhana, ketika kita selalu bersyukur dengan apapun yang Tuhan berikan. Sekalipun luka yang datang seperti pisau yang tajam menusuk, percayalah, semua akan indah pada waktunya."

-Dean Syahputra-

***

Alea menggerutu kesal melihat kamar Arsy seperti kapal pecah yang berantakan. Buku-buku berserakan di meja, belum lagi di atas tempat tidur dan jangan lupakan kain kotor yang berserakan di lantai. Alea sangat jengkel mengingat kebiasaan Arsy yang sulit berubah. Setahunya, Alea tidak punya kebiasaan seperti itu ya meskipun dirinya tahu jika Alea dulu sangat pemalas, namun tidak sampai seperti ini.

"Like daughter, like father," gerutu Alea memungut kain kotor di lantai.

Itulah julukan yang diberikan Alea untuk mereka berdua . Belum lagi Alea mendumel kesal bunyi bel berkali-kali semakin membuatnya jengkel. Alea mengembuskan napas, keluar dari kamar Arsy tergesa-gesa membuka pintu.

"SIAPA!"

Tamu yang di depannya terkejut mendengar suara Alea yang bernada tinggi. Alea yang melihat siapa tamu yang berkunjung pagi-pagi sekali kerumahnya meringis malu.

"Assalammualaikum Bunda."

"Wa-waalaikumsalam Kak."

"Dek, lo kenapa sih, pagi-pagi udah bar-bar aja? Mending gue tamunya, nah, kalau kolega suami lo gimana?"

"Iya maaf Bang, Alea kan gak tahu kalau Abang yang datang. Lagian kenapa pulang? Bukannya betah tinggal di Surabaya?" sindir Alea.

Ya, Yana dan Dean memang tinggal di Surabaya karena perusahaan papa mereka membuka cabang baru dan Dean lah yang ditugaskan sang papa memimpin perusahaan itu. Maka dari itu Dean membawa keluarga kecilnya tinggal dan menetap di sana membuat Alea uring-uringan tidak ada teman shopping lagi atau hanya sekadar menggoda Hanna, anak pertama Yana dan Dean yang berusia 13 tahun dan Devano yang berusia 10 tahun.

"Bunda, kita nggak di suruh masuk nih? Vano capek," keluh Vano.

Alea yang melihat Devano sudah besar dan tampan seperti Dean mencubit pipi Vano gemas. Vano yang begitu ceriwis berbeda dengan sang kakak.

"Iya-iya Vano, masuk yuk."

Mereka masuk ke rumah duduk di sofa.

"Kak Yana apa kabar? Kok, ke sini nggak bilang Alea?"

"Maaf ya Al, bukan Kakak nggak mau bilang, Abang kamu tuh, yang bilang katanya mau kasih surprise buat kamu," terang Yana.

"Iya, nggak tahunya kita yang dikasih surprise dengan tingkah kamu yang bar-bar," sambung Dean.

Alea mendelik tajam pada Dean. Dean membalas dengan menjulurkan lidah mengejek Alea yang seperti macan yang tidak di beri makan kata Andra.

"Iya maaf kak Yana, tadi Alea kebawa emosi karena lagi beresin kamar Arsy yang berantakan."

"Eh, iya gimana kabar Arsy sama Arvin Al?" tanya Yana.

"Alhamdulillah Kak, mereka baik-baik aja. Arsy udah masuk SMA sekarang."

"Alhamdulillah kalau gitu Al."

"Bunda, Hanna lapar nih,Bunda buat sarapan nggak tadi?" rengek Hanna memegang perutnya.

Alea yang melihat Hanna merengek padanya tersenyum kecil, mengingat umur Hanna sudah 13 tahun tapi masih saja manja seperti dulu.

"Ada Sayang, ajak Vano juga tuh. Memang nggak sarapan tadi?"

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang