"Aku yang selalu ada, aku yang selalu bersamamu. Kenapa, harus dia yang menjadi pilihanmu?"
-Rania Putri Denza-
***
Arvin pulang ke rumah dengan wajah lelah sekaligus senang. Arvin mendudukkan diri di sofa ruang tamu, dengan menyandarkan punggungnya di sofa sembari menatap langit-langit rumah.
"Arvin? Dari mana aja kamu?" tanya Alea dengan nada datar.
"Eh, Mama. Assalammualaikum Ma. Maaf ya, Arvin langsung masuk aja tadi," sahut Arvin memperbaiki posisi duduknya.
"Waalaikumsalam. Kamu dari mana?"
"Arvin tadi habis dari rumah Hansel Ma," dalih Arvin.
"Sejak kapan Hansel, berubah jadi seorang perempuan?" sindir Alea.
"Maksud Mama?" tanya Arvin mengernyit bingung.
"Ke mana kamu sama Ara? sampai kamu melupakan pesanan kue Mama!"
"Mama salah paham Ma. Arvin nolong Ara, dan Arvin antar pulang ke rumah nya, itu aja."
Alea memijit pelipis. Alea tidak ingin menghardik Arvin, mengingat sedari kecil, Arvin tidak suka dengan suara yang membentak. Alea takut jiia Arvin menjadi anak yang pemberontak.
"Kenapa kamu nolong Ara? Memangnya dia lebih penting dari pada Mama Arvin?" tanya Alea dengan nada yang mulai melembut.
"Iya Ma. Ara di jahatin orang. Arvin nggak tega sama Ara. Arvin tolong, terus Arvin tenangkan. Arvin minta maaf ya Ma," tutur Arvin.
"Arvin... kamu tahu siapa Ara?"
Arvin menggeleng.
"Ara anaknya Sarah. Sarah itu pernah me-"
"Kak Arvin," panggil Rania.
"Mama tinggal dulu. Kamu jangan lupa makan Arvin, ajak Rania juga," ucap Alea berlalu pergi.
"Kamu belum makan Ran?"
"Belum. Rania nunggu Kak Arvin," jawab Rania tersenyum lebar.
"Seharusnya, kamu nggak boleh gitu. Nanti kalau kamu sakit, nggak ada Adik Kakak yang paling bawel lagi," balas Arvin gemas mengacak-acak rambut Rania.
"Ih, Kakak mah gitu. Rusak nih, rambut Rania," tuturnya dengan mencebik lucu.
"Yaudah, makan yuk. Nanti malam bantu Kakak ya untuk ganggu Hansel sama Arsy pacaran," ujar Arvin.
"Siap Kak, apa sih yang nggak buat Kak Arvin," balas Rania terkekeh pelan.
Arvin hanya tertawa geli melihat Rania yang masih saja seperti anak kecil penurut saat Rania yang selalu mengadu, dan bermanja-manja dengan Arvin.
****
Ting Nong !Arvin yang sudah tahu siapa tamu yang berkunjung jika malam minggu seperti biasa, langsung bangkit dari dudukya. Andra, Alea, dan Arvin sedang bersantai di ruang keluarga, setelah mereka makan malam bersama.
"Biar Arvin yang buka Ma," kata Arvin beranjak membukakan pintu.
"Assalammualaikum. Cari siapa Pak?"
"Waalaikumsalam calon Abang ipar. Arsynya ada ? Bilang babang tampan datang menjemput," jawab Hansel dengan percaya diri.
"Oh, Arsy? Anda kurang beruntung. Baru aja, Arsy di jemput laki-laki ganteng dari lo."
"Sialan lo Vin!" Hansel meninju pundak Arvin, membuat Arvin terkekeh.
"Malam Pa, Ma. Eh, calon maksudnya," cengir Hansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A [TELAH TERBIT]
Teen FictionSEQUEL ALEANDRA Telah Terbit di @_gentebooks Kisah masa lalu, tidak akan kembali lagi. Namun, kisah masa lalu pasti terulang kembali. Arabella-putri seorang mantan napi, dipertemukan dengan Arvin Putra Alandra-putra seorang perempuan yang memiliki...