BAB 18 | Mulai Perhatian

9.7K 514 69
                                    

"Hati tidak bisa dipaksa dengan siapa dia ingin berlabuh. Namun, hati bisa merasakan ketika dia menemukan seseorang yang tepat."

-Arabella-

***

Seorang perempuan sibuk memainkan ponsel di tangan sembari berjalan. Perempuan itu terlalu fokus dengan ponsel hingga tak sengaja menabrak seseorang. Ponsel yang di pegangnya terjatuh begitu saja.

"Ponsel gue! Lo gimana sih, kalau ja-"

Perempuan itu memungut ponsel yang terjatuh dan ingin memarahi orang yang menabrak. Namun, perempuan itu mengurungkan niat melihat seorang lelaki tampan di hadapannya saat ini sangat mempesona.

"Lo mau marah? Lo yang salah!"

"Ng-ggak kok, Kak, aku yang salah," kata perempuan itu gugup.

Lelaki itu mendengkus melihat waktunya terbuang percuma bicara dengan perempuan tidak jelas di hadapannya. Lelaki itu pergi begitu saja.

"Eh, tunggu Kak!"

"Apa lagi sih?" Laki-laki itu menoleh.

"Kita belum kenalan."

Perempuan itu berlari kecil mendekati lelaki itu dan mengulurkan tangan mungilnya.

"Tiara."

"Hansel."

Hansel melepaskan tangan Tiara dan langsung pergi begitu saja. Tiara yang masih belum puas mengetahui siapa kakak kelas tampan di depannya ini menahan lengan Hansel.

"Apa lagi?"

"Hum, gue boleh minta nomor telepon lo nggak, Kak?"

"Nggak!" ketus Hansel.

"Yah, boleh dong Kak, siapa tahu kita jodoh," balas Tiara menatap Hansel dengan mata berbinar-binar.

"What? Jodoh? Siapa yang lo bilang jodoh?"

Arsy melihat Hansel dengan perempuan lain. Padahal, dari tadi Arsy mencari keberadaan Hansel yang tidak ketemu.

"Kak Hansel," sahut Tiara santai.

"Lo halu? Kak Hansel nggak mau sama cewek menor kayak lo," sambar Arsy dengan tangan bersedekap dada.

"Kok, jadi lo yang sewot? Emang, lo siapanya kak Hansel?" balas Tiara menantang.

"GUE PACARNYA!"

Hansel yang mendengar keributan mereka jengah. Tetapi, Hansel melirik Arsy seperti cemburu dan tidak rela jika Hansel di dekati perempuan lain, jadi lah Hansel hanya menjadi pendengar yang baik. Luar biasa si Hansel.

"Pacar? Model keripik bayam begini pacar kak Hansel?"

Tiara tertawa sumbang membuat Arsyelia menggeram berusaha menahan gejolak emosinya.

"Lo bilang gue keripik bayam? Masih mending bisa dimakan, dari pada lo sampah kuaci yang pantasnya di buang!" balas Arsy menggebu-gebu.

Tiara semakin jengkel dan terhadap perempuan yang di depannya ini langsung maju ingin menjambak rambut Arsy, namun ditahan Hansel.

"STOP ! Gue tahu gue tampan, tapi nggak usah kalian rebutan untuk siapa yang miliki gue ya, karena gue bukan barang," kata Hansel dengan pedenya.

Arsy memandang tajam pada Hansel. Sudah dipastikan Arsy pasti mengamuk dan merajuk pada Hansel.

"HANSEEEL!"

Arsyelia pergi begitu saja dengan menghentak-hentakkan kaki kesal, melihat Hansel yang tidak ada usaha menjelaskan pada Tiara jika Arsy memang pacarnya.

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang