BAB 6 | Kembalinya Luka Lama

12K 527 36
                                    

"Kenapa kamu datang kembali setelah aku menutup luka lama? Kedatanganmu, membuatku kembali mengingat luka lama yang tidak seharusnya aku ingat."

-Arabella-

***

Ara berdiri gelisah menunggu jemputan dari sang Papa di gerbang sekolah. Padahal, waktu pulang sekolah sudah lewat dari satu jam yang lalu, membuatnya terpaksa harus berjalan pelan sembari menunggu sang Papa.

Di tengah jalan yang sepi, Ara memberhentikan jalannya ketika bunyi beberapa motor asing yang digas menderu membuatnya harus menutup telinga. Ara menggeram kesal karena dirinya terjebak di dalam lingkaran yang dibuat oleh sekumpulan anak- anak SMA.

Salah satu dari mereka membuka helm full facenya."Long time no see Ara," ucap lelaki asing itu tersenyum miring.

Ara membeliak, takut jika bertemu dengan lelaki itu. Ara berusaha mencari celah agar bisa terhindar dari cowok itu.

"Nggak usah buru-buru Ra. Lo nggak kangen sama gue?"

Ara tetap diam dan menggelengkan kepalanya dengan perasaan takut seperti dulu yang pernah dia rasakan.

"Siapa sih Bar? Lo kenal?" tanya Raga salah satu teman Bara membuka helm.

"Jelas gue kenal. Perempuan yang dulu hampir gue taklukkin," sahutnya tersenyum mesum pada Ara.

Bara mendekati Ara perlahan, membuat Ara berjalan mundur.

"Kenapa Ara Sayang? Kok takut sama aku?" Lelaki itu tersenyum menyeringai.

"PERGI!" teriak Ara histeris.

"Sayang, aku kangen. Aku kangen semuanya apalagi ketika kita bercumbu," kata Bara semakin menyeringai membuat Ara semakin ketakutan

"NGGAK! BUKAN KITA, TAPI LO YANG MAKSA GUE!" jerit Ara lagi bersamaan dengan air matanya yang jatuh.

"Cup, cup, jangan nangis, Sayang. Gue gak sejahat itu," lanjut Bara mendekat dan mengelus rambut Ara dan menariknya kasar.

"Akh! Sakit Bara, lepasin gue!" pekik Ara meringis kesakitan.

"Sakit? Nggak sesakit gue, saat lo nendang masa depan gue!" teriak Bara di depan wajah Ara yang bersimbah air mata.

"Please, Bar ... gue mohon, biarin gue pergi," pinta Ara memelas.

"Satu syarat! Asal, lo mau gue gilir bareng teman-teman gue!"

Deg Ara menegang semakin takut, jika kejadian beberapa tahun lalu kembali terulang. Ara berusaha melepaskan tarikan rambut yang di pegang Bara. Ara menginjak kaki Bara kuat membuat Bara meringis kesakitan. Sontak, hal itu tidak di sia-siakan oleh Ara yang langsung lari secepat mungkin.

"Shit! Ara! Lo nggak akan bisa kabur dari gue lagi!" jerit Bara yang langsung mengejar bersama kedua temannya.

Ara terus berlari sejauh mungkin. Ara sangat takut hingga tidak bisa berpikir jernih. Bara dan kedua temannya semakin dekat. Ara semakin ketakutan. Kendaraan yang lewat di siang hari sangat sedikit mengingat jalan yang dilaluinya kali ini banyak pepohonan rimbun dan memang terkenal banyak begal beraksi.

Ara meneguk ludahnya kasar melihat Bara dan teman temannya semakin mendekat.

"Ara! Mau lari kemana Sayang?"

Bara mendekati Ara yang diikuti oleh kedua temannya. Ara memohon perlindungan pada Tuhan kali ini dengan air mata yang tak henti-hentinya berjatuhan di dalam hati.

A & A [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang