Bel masuk sekolah sudah berbunyi dan menandakan semua siswa dan siswi harus bergegas menuju kelas mereka masing-masing.
Anya sudah memakirkan mobilnya tepat ketika bel berbunyi, Anya hanya berjalan dengan santai seperti tidak punya semangat untuk pergi ke sekolah hari ini.
"Nya buruan jalan nya," Tiba-tiba suara salah satu siswi itu memecahkan keheningan di kepala Anya.
Oh iya Anya baru ingat bahwa pelajaran pertama hari ini adalah matematika pelajaran yang paling Anya tidak suka karena gurunya paling killer seantero sekolah.
Ibu Mey memasuki ruangan kelas seperti biasa dengan wajah datarnya membuat suasana kelas yang tadinya seperti pasar tiba-tiba menjadi hening seketika, bukan karena guru killer itu tapi karena ada satu cowok yang mengekor di belakang bu Mey, jelas membuat semua mata tertuju pada nya.
"Anak-anak ini murid baru di sekolah kita hari ini," jelas bu Mey.
"Silakan perkenalkan nama kamu," pinta bu Mey
dan di balas anggukan oleh cowok tersebut."Hai semua, nama gue Bian Prasetyo, gue pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya," Dan semua murid cewek yang paling semangat menjawab.
"Salam kenal kembali Bian," jawab mereka kompak.
Anya merasa tidak ada yang spesial dari cowok yang berdiri di depan kelas itu, tiba-tiba bu Mey memecahkan lamunan Anya,
"Bian kamu duduk disana," tunjuk bu Mey di kursi kosong disebelah Anya.
Anya yang merasa sama sekali tidak bisa menolak hanya menghela napas pasrah, karena memang tidak ada pilihan lagi untuk sekarang, kalau pun berani menolak ia tau apa yang akan terjadi.
Bian menghampiri Anya dan menunjukan senyuman termanis yang dia punya, Anya hanya membalas dengan senyum seadanya dan kembali fokus ke depan melihat papan tulis putih yang masih kosong.
"Hai gue Bian," Bian mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.
"Anya," jawabnya singkat tanpa melihat ke arah Bian.
"Dianggurin nih tangan gue," Bian masih dengan posisi awal nya.
"Jangan berisik nanti di hukum bu Mey," jawab Anya sedikit berbisik, Bian hanya mengangguk menandakan bahwa ia mengerti.
"Seandainya gue bisa nolak dia nggak duduk di sebelah gue, yah.. tapi gue tau resiko jika menolak apa yang diperintahkan bu Mey gue bakal berujung di toilet anak kelas X sampai XII," Batin Anya.
***
Bel istirahat pun berbunyi membuat siswa dan siswi berhamburan keluar kelas seperti anak ayam yang baru saja dilepaskan dari kandangnya, Anya berjalan sendirian ke kantin hanya sekedar untuk membeli roti saja, karena hari ini Anya sedang tidak ingin makan yang aneh-aneh.
"Gara-gara Airin nih nggak masuk jadi gue sendirian kan," gerutu Anya.
Anya duduk sendirian sambil memakan roti dan tiba tiba ada yang memanggil nama nya,
"Hai Anya." Sontak Membuat anya mendongak ke atas dan melihat anak baru tadi berdiri di hadapan nya lengkap dengan sepiring batagor dan es teh manis yang ia bawa.
"Hai." Hanya itu yang bisa Anya jawab.
"Kenalin gue Bian lo Anya kan, kenapa duduk sendirian kenapa nggak kumpul sama anak anak yang lain dan lo cuma makan roti aja, serius lo?" tanya Bian tanpa memberi jeda, Anya harus menjawab yang mana dulu.
"ini anak mau nanya atau mau interogasi gue sih," batin Anya.
"Iya udah tau, kan tadi lo udah memperkenalkan diri lo, dan ini yang ketiga kali nya," Jawab Anya ketus.
"Dih jutek banget jawab Nya, nanti cantik nya ilang loh." Bian sedikit memasang raut wajah yang tidak percaya karena ada cewek secuek Anya yang baru pertama kali dia temui dalam hidup nya.
Anya masih sibuk dengan rotinya dan mengabaikan Bian, Anya kira cowok itu bakal pergi karena di cuekin nyata nya dia masih duduk manis di tempat semulanya, asik melahap batagornya.
"Kenapa masih disini?" Tanya Anya ketus.
"Memang nya kenapa, ada yang salah? Kan gue lagi temenin lo makan," Jawab Bian dengan wajah polos nya .
"Iya salah, karena gue mau sendirian, jangan ganggu gue." Anya melemparkan tatapan tajam kepada Bian.
Dan yang lebih membuat Anya kesal, Bian berlaga bego dengan tidak memperdulikan ucapan Anya barusan.
Anya beranjak dari kursi nya, berusaha menjauh dari Bian yang di anggap nya sebagai cowok aneh, yang SKSD dengan nya.
Tiba-tiba Bian menarik tangan Anya, dan sontak membuat Anya kaget hingga menjadi sorotan semua murid di kantin.
"Mau loh apa sih!!" Bentak Anya dan langsung melepaskan tangan nya dari tangan Bian.
"Gue cuma mau kenal aja sama lo, kan lo temen sebangku gue," jelas Bian.
Anya berbalik dan meninggal kan Bian tanpa peduli tanggapan Bian, bahkan Anya tidak peduli dengan semua mata yang memandang nya saat ini.
Sudah tidak heran memang melihat Anya di kejar kejar banyak cowok di SMA Harapan, Anya yang membuat banyak gadis gadis iri, dan banyak mematahkan hati banyak cowok, ya itu lah Anya Atasya Kusuma gadis dengan paras cantik tapi dingin.
Hallo semua nya ini adalah tulisan pertama gue , maaf yah kalo banyak sekali kekurangan semoga gue bisa belajar lagi buat kedepan nya 💪💪💪
![](https://img.wattpad.com/cover/216230649-288-k138456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bian Dan Anya
Teen FictionAnya atasya kusuma gadis yang memiliki paras cantik tersebut menjadikan nya idola di kalangan laki-laki SMA Harapan, ia juga sudah banyak mematahkan hati laki-laki karena bersikap jutek dan dingin. Anya sengaja menutup hatinya rapat-rapat dan tidak...