01 ▶️ Mas Kasir

242 24 8
                                    

.
.
.
.
.

Satu pelanggan sedang mantengin Kasir yang anteng main handphone, seakan ponselnya adalah stir mobil---Dia ke kananin dan kiriin, untung gak muter-muter kayak pocong keliling.

"Mas," panggil pembeli itu, masih level sabar

Sedangkan Mas Kasir itu masih fokus main game uler di ponselnya, pandangannya benar-benar fokus seakan takut ditinggalin kekasih.

"Woy Mas, tolong scan belanjaan saya. Main hp teros!" akhirnya Pembeli itu ngegas, nah gitu dong emosi

Wonpil langsung bangun dari senderannya dan ngelemparin ponselnya karena kaget, "Maaf ya Mbak, jangan ngambek dong."

"Saya masih muda ya, panggil saya Kakak." ucap orang itu kesal

"Siap, Kakak." ucap Wonpil yang menahan amarahnya

"Totalnya, 9 ribu." ucap Wonpil dan dia ngedumel pelan "Beli aer ajah, songong."

"Apa Anda bilang?" tanya pembeli itu sewot sambil kasih uang lembar 10 ribu

"Enggak, seribunya mau didona---" belum juga Wonpil selesai ngomong

"---Amal saya udah banyak."

"Baik. Terima kasih, selamat gak datang kembali." ucap Wonpil, alhasil dia dipelototin

Setelah orang itu pergi, Wonpil mengelus dadanya. "Gini amat hidup gua..." ucapnya sendiri

Tidak lama, ada pelanggan lain datang, "Selamat sore," ucap Wonpil ramah, kerja jadi Kasir emang bikin nyesek, mau bicara apa juga gak bakal disahutin

Pembeli yang baru masuk itu sedang mencari sesuatu tetapi tidak ketemu-temu dan dia akhirnya nanya ke Wonpil. "Mas, racun tikus di mana ya?" tanyanya yang belum menatap Wonpil

"Di baris sebelah kanan paling ujung," sahut Wonpil sambil memainkan game uler lagi

"Oh oke!" gadis itu langsung pergi mencarinya, dan mereka masih belum engeh satu sama lain

"Nah, ini dia." ia membeli lima bungkus racun tikus dan menyetorkannya ke meja Kasir. Nih orang kenapa sih? Masa iya di rumah sultan ada tikus? 😭

"Totalnya jadi 35 ribu," ucap Wonpil

"Kak Upil?"

"L-Lia?"

"Kakak kasir di sini? Bu-bukannya Kakak---"

"---Oh itu, Lia gak ngampus?" tanya Wonpil yang mengalihkan pembicaraan

"Cuma hari Rabu-Kamis doang," jawab Lia, sedangkan hari ini hari Jumat

"Oh gitu, nih kembaliannya." ucap Wonpil sambil ngasih uang kembalian dan struknya

"Sampai ketemu lagi Kak," ucap Lia lalu pergi

Wonpil bernapas lega setelah gadis beraroma cokelat itu menghilang. Gimana Wonpil gak khawatir ketemu Adek kelasnya dulu? Masalahnya profesinya yang sekarang gak seperti kata Wonpil, yang bilang kalau dia jadi Pianis---Tiba-tiba Lia masuk lagi ke dalam, membuat Wonpil melirik tajam dan panik.

Kak Upil • Kim Wonpil X LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang