.
.
.
.
."Pesawat ZU airlane 0028 hilang tertelan segitiga bermuda, kecelakaan yang juga disebabkan kondisi pesawat yang buruk mengakibatkan jatuhnya pesawat tersebut, pencarian hingga kini masih dilakukan."
Berita di televisi nasional hanya penuh tentang pesawat ZU airlane, kejadian yang jarang itu membuat publik merasa terpuruk terutama kerabat korban.
Kepergian penumpang untuk ke Argentina malah membuat petaka. Semua teman, keluarga Wonpil dan Lia sangat khawatir, mereka hanya bisa mendoakan agar cepat ketemu.
Hari sudah malam, suasana di tempat kejadian sangat gelap---Ditambah deruan suara air hujan yang deras. Tidak ada tanda kehidupan sama sekali di lokasi. Tim pencarian hanya bekerja dari jam 7 pagi sampai 4 sore, itu juga kalau cuaca mendukung---Yang ditemukan baru lima orang, mereka semua dalam kondisi sudah tidak bernapas.
"Uhukkk!"
Keajaiban dari yang maha kuasa di dapatkan gadis cantik itu, ia terbangun di tengah-tengah hutan---Kondisinya menggigil kedinginan, dia juga sangat kelaparan dan kehausan.
Untuk bangun saja, Lia sangat susah menggerakan tubuhnya---Tetapi dia tetap berusaha agar bisa menemukan pertolongan, ia berjalan perlahan-lahan dan menemukan atap rumah, matanya berbinar dan segera menghampiri rumah tersebut.
Baru saja ingin mengetuk pintu itu, namun pikiran negatif muncul di benaknya, 'Gimana kalo orang di dalam sana penyihir? Atau kanibal? Kayak di film-film gitu?'
Akhirnya Lia berbalik badan dan meninggalkan tempat itu, namun tangannya ditarik oleh seseorang pria yang kelihatannya seumuran dengannya, "Kau korban pesawat kan? Masuk, di dalam ada satu orang perempuan juga yang selamat."
"Huh?"
"Gak usah takut, saya bukan setan apalagi pembunuh kayak di film-film. Tim penyelamat bakal menemukan kalian,"
Akhirnya Lia masuk, dan ia melihat satu orang perempuan yang kelihatan lebih tua darinya.
"Nama saya Eric, dia Jamie, nih minum dulu airnya." ucap Eric
Lia hanya memandang air teh hangat itu, dia enggan meminumnya karena rasa khawatirnya pada Wonpil terus mengisi pikirannya.
"Kenapa? Takut diracunin?" tanya Eric
"Minum ajah, gua gak mati kok buktinya. Gak usah takut." ucap Jamie
"Ada seseorang yang saya khawatirin, saya harus mencarinya!" ucap Lia lalu pergi keluar tiba-tiba
Eric dan Jamie mengejarnya, "Ayo kita cari bareng!"
"Uhuk! Akh..."
"Denger suara gak sih?" ucap Jamie
"Kak Upil!" teriak Lia
"Hah? Upil?" Eric dan Jamie heran dengan nama aneh itu
"Kakak di mana? Masih hidup kan? Kak!" panggil Lia terus menerus
Kondisi masih hujan, dan mereka mencari hanya lewat senter milik Eric.
"E-eh itu orang bukan? Apa hantu?" ucap Eric sambil menunjuk di tepi pantai
Tanpa meragukan lagi, Lia langsung berlari ke arah orang itu dan nyatanya bukan hantu---Makhluk itu manusia yang sedang kesulitan untuk bernapas, karena dia masih terombang-ambing di ombak.
"Kak!" Lia menyeret Wonpil ke tepi pasir, beruntung pria yang tidak bisa berenang itu terbawa ombak hingga bisa ke pinggiran laut
Eric dan Jamie niat mau nyelamatin, tapi Lia sudah melakukannya---Kekuatan cinta itu emang ngilangin rasa lemah seketika.
"Kak! Jangan tidur! Sadar!" ucap Lia
Percuma, napas Wonpil melemah dan detak jantungnya hampir hilang---Gak berpikir lama lagi, Lia melakukan CPR dan kasih napas buatan lewat mulut. Eric dan Jamie kompak nutup matanya sambil terharu.
Setengah jam kemudian, rumah yang tadinya hanya berpenghuni satu orang, kini ada empat orang.
Beruntung mereka bertiga bisa menemukan rumah di lokasi asing itu---Awalnya mereka curiga dan tak habis pikir, bagaimana bisa Eric tinggal sendirian dari kecil di sana tanpa listrik dan juga kebutuhan utama lainnya yang komplit?
"Udah baikkan kan? Ayo makan dulu," ucap Lia sambil memegang semangkuk bubur, padahal dia juga belum makan sama sekali
"Kamu dulu makan, aku gak papa." sahut Wonpil
"Cih, gua gak tahan ngeliat keuwuan ini." ucap Jamie lalu tidur, begitu pun Eric
Jadi mereka tidur di bawah berempat dengan alas tikar saja, baju mereka itu masih pada basah---Dan harus tetap memakainya, karena gak ada baju ganti lagi.
"Yaudah kita makan bareng," ucap Lia
"Gua pikir gak bakal hidup lagi, gila Li gua bener-bener ketakutan jatuh di tengah laut gitu. Bener ajah gua langsung pingsan terus dibawa ombak, dan pingsan lagi pas ketemu lu---Makasih banyak udah mau nolongin gua," ujar Wonpil
"Gak usah diceritain lagi, yang penting sekarang kita masih ada di dunia ini."
Setelah mereka makan, walaupun gak nafsu sama sekali---Akhirnya tertidur di rumah kuno itu, meskipun kedinginan karena hujan, mereka tetap bersyukur masih bisa hidup.
Saat mereka bertiga pulas tertidur, diam-diam Eric bangun dan pergi ke dapur. Kebetulan Lia ingin pipis dan mencari-cari kamar kecil.
"W-what are you doing?" Lia gemetar ketakutan, karena Eric sedang mengasah kampak
ORANG MAU MOTONG SAPI ☻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Upil • Kim Wonpil X Lia
Fanfiction[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Kak Upil, orang yang biasa ajah. Bahkan lebih baik dia tidak pernah ada---Itu sih keinginan teman-temannya. "Sebenernya gua udah lama suka sama lu. Sekarang gua harus jujur, lu mau gak jadi penyupport hidup gua?" Wonpil "Maksud Ka...