41 ▶️ Gagal

16 3 2
                                    

.
.
.
.
.

Perusahaan Lia dan Brian sedang bekerja sama untuk membangun sebuah projek. Tanpa sadar, mereka membawa orang politik untuk event tersebut.

Entah takdir, apa kata author. Mereka bertiga dipertemukan dalam kondisi yang lebih baik. Maksud lebih baik di situ adalah karena kesuksesan masing-masing.

Di hati ingin sekali rasanya Lia memanggil Wonpil, namun dia membuangnya secara keseluruhan. Begitu pun sebaliknya.

Dua CEO muda, juga menteri sosial. Wonpil sudah resmi menjadi menteri di umur 31 tahun. Walaupun belum begitu berpengalaman, tetapi tanggapan masyarakat sangat besar untuk Wonpil. Ya mungkin karena wajah tampannya juga.

Jadi mereka mengadakan event gratis untuk mencoba teknologi dari perusahaan masing-masing, sedangkan menteri sosial harus ada dalam acara tersebut. Karena memang acaranya menyangkut ke masyarakat.

"Hai Bapak Menteri Sosial Kim Wonpil, hai Ibu CEO Smart Technology Lia Maurela. Senang bertemu kalian hahahah..." entah si Brian kesurupan apa, auranya sangat beribawa

"Hai Bapak CEO Informatic Technology and Design, Brian Kang, hai Bapak Menteri Sosial Kak---Maaf, Kim Wonpil." Lia seketika jadi gugup

"Hei kalian kaku bener, gak ada yang mau bikinin saya minuman gitu?" tanya Wonpil

"Ahahah... Tentu saja Bapak Menteri," Brian

"Bri, lama-lama gua betot lu." bisik Wonpil di telinga Brian

"Sorry, hahahah... Masalahnya banyak media ngeliput. Etika kita semuanya bakal diperhatiin sekecil apapun," Brian balik berbisik

"Huft, sebenernya gua juga rada muak jadi orang formal begini." Lia ikut berbisik

Setelah presentasi di depan awak media satu per satu, mereka berfoto bersama dan mengharuskan berjabat tangan dengan bingkai yang ada tanda tangan dari berbagai sponsor.

Brian sih foto sama Wonpil biasa ajah, tapi Lia gak biasa. Mereka berdua gugup ketika harus berjabat tangan.

"Senyum ya," ucap photographer

Mereka pun senyum walaupun terlihat sangat kaku, tanpa sengaja Lia membuat bingkai itu jatuh dan hancurlah berantakan.

"Oh my god, I'm so sorry..." ucap Lia sambil memunguti beling-beling itu hingga tangannya terluka

Wonpil tidak bisa diam saja, ia memegang tangannya Lia untuk memastikan keadannya. Belingnya menancap di jari telunjuk wanita itu.

"Tahan ya," Wonpil mencabut beling dari jari Lia, gadis itu meringis

"Saya akan beresin, dan segera menyediakan bingkai yang baru." ucap sekretarisnya Lia

Acara pun selesai, masa itu membuat mereka merasa kembali seperti saat berumur 20 tahun. Rasanya sangat disesali untuk tidak disyukuri pada masanya.

"Sampai kapan pun, aku bakal manggil Kakak." ucap Lia

"Terus?" Wonpil bingung

"Huh?" Lia ikut bingung

"Gua harap kalian bisa kembali kayak dulu, gua duluan ya. Mau mandiin Goldie," ucap Brian lalu pergi

"Gua juga pergi ya," ucap Wonpil

"Kak..."

"Kenapa?" tanya Wonpil, tiba-tiba Lia memeluk Wonpil begitu saja. Tentu saja, Wonpil berontak karena takut ketauan media ataupun mata-mata, "Li, lepasin!" ucap Wonpil

"Sebentar ajah, aku kangen banget sama Kakak. Aku gak peduli kalau reputasi aku hancur, apa Kakak gak bisa balik kayak dulu lagi?" Lia

Wonpil tertawa, "Mana bisa Li, dunia udah berubah. Mendingan lu fokus sama kehidupan yang sekarang,"

"Jahat banget, kenapa di saat gua udah mulai lupain lu. Lu muncul lagi? Aura lu semakin berubah Kak... Mana Kak Upil yang gua kenal?"

"Ya ampun, sh... Dengerin gua baik-baik Li, sekarang ini gua udah gak cinta kaya dulu lagi sama lu, dan gua bukan pacar lu lagi, satu lagi gua itu udah cukup muak direndahin keluarga lu. Dan sekarang saatnya gua nunjukin ke keluarga lu, kalau gua udah gak bisa direndahin lagi. Permisi,"

BUGH!

Lia nyambit bahu belakang Wonpil pakai sepatu mahalnya, "Kakak jahat!"

Padahal di baliknya, wajah Wonpil memerah dan sudah meneteskan air mata. Bukan karena sakit ditimpuk, melainkan, "Bisa-bisanya lu bikin gua gagal move on," ucap Wonpil sangat pelan, dan dia tetap melanjutkan jalannya tanpa menoleh ke arah belakang

"SESUNGGUHNYA ORANG YANG BODOH ADALAH ORANG YANG AKAN CEMERLANG DI MASA DEPAN."

ANZAY GURINZAY

👁👄👁

Kak Upil • Kim Wonpil X LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang