.
.
.
.
."Hachim!"
"Hachim!"
"Hachim!"
"Aduh maaf, gua tadi abis nyelametin kucing di gorong-gorong." ucap Wonpil merasa bersalah
"Gak papa, hachim!" jawab Sihyeon
"Apa perlu gua ganti baju lagi?" tanya Wonpil
"Jangan dong, udah ganteng begitu. Ntar juga ilang sendirinya bersin gua ini." jawab Sihyeon
"Hehe, yaudah yok!"
Mereka pergi ke kafe---Setelah memesan makanan dan minuman, Wonpil baru sadar di depannya ada Lia dan dua temannya. "Argh, kenapa harus ada dia lagi sih?" ucapnya pelan
"Lu ngomong apa?" tanya Sihyeon, Wonpil menggeleng
Tepat sekali, Lia baru menyadari kalau ada Wonpil di dekatnya---Dan dia langsung ngasih tau Yeri dan Rowoon yang kebetulan sama-sama juniornya Wonpil pas SMA.
"Yer, Woon, itu ada Kak Upil." ucap Lia pelan
"Lah iya, gabung yuk!" ajak Yeri dengan mulut embernya
"Yang nembak lu pas SMA dulu? Hahaha..." ledek Rowoon
"Aish, nyesel gua ngasih tau." ucap Lia
Pesanan pun datang ke mejanya Wonpil dan Sihyeon. Mereka pun langsung menyantapnya santai, tetapi pikiran Wonpil gak tenang sama sekali.
"Dia Pianis kan?" tanya Rowoon, lalu meminum iced coffee-nya
"Katanya sih gitu, tapi gua lihat tadi sore dia kerja jadi Kasir di mini market, yang di deket jalan raya rumah gua." jawab Lia
Yeri auto keselek, "Uhuk! Kok bisa-bisanya dia ngada-ngada?"
"Kalau dia jadi Kasir sih it's okay, tapi gak seharusnya dia bohong kan?" ucap Rowoon
"Udahlah, malah jadi gibah sih." ujar Lia
"Wonpil, kenapa sih kayaknya gelisah banget?" tanya Sihyeon
"Gak papa. Anu... Ehm, pengen kentut gua," jawab Wonpil
Alhasil Sihyeon menyentil dahi Wonpil, "Wonpil pabo,"
"Orang mau kentut kok pabo?" ucap Wonpil lalu tertawa
"Dia ajah udah punya cewek, kapan lu punya cowok?" tanya Yeri ke Lia
"Diem lu," omel Lia
"Gua jomblo ajah sans," sahut Rowoon
"Yaiyalah lu kan pegang sabuk hitam, jadi cewek-cewek pada takut sama lu---Eh wait, itu kan Kak Sihyeon yakan?" tanya Yeri yang baru sadar
"Emang iya," ucap Lia dan Rowoon barengan
Kini, Sihyeon tau penyebab sebenernya kenapa Wonpil gelisah. Nyatanya ada tiga juniornya waktu lalu. Sihyeon juga baru sadar kalau Lia itu Adik kelasnya.
"Kalian? Sini! Mau gabung?" tanya Sihyeon agak berteriak
Lia, Yeri, dan Rowoon kaget. Dan mereka akhirnya pura-pura baru lihat dan ikut gabung satu meja. Sedangkan Wonpil semakin gelisah.
"Gimana kabar kalian? Kayaknya pada bahagia banget nih," ujar Sihyeon
"Baik Kak," jawab Yeri
"Lia? Rowoon?"
"Hamdalah," sahut Rowoon
"Baik-baik ajah, gimana kabar Kakak?" tanya Lia
Sihyeon langsung tersenyum, "Sejauh ini sih gak baik. Tapi karena ada dia, ya jadi baik haha..." Sihyeon menunjuk Wonpil
Rasanya jantung Lia seperti ada yang tertusuk tapi bukan jarum ataupun kulit duren.
"Cie, langgeng ya!" ledek Yeri
"Haha... Ha... Ha..." tiba-tiba Wonpil tertawa gak jelas dengan khas suaranya yang putus-putus, semua pun ikut tertawa walaupun sebenarnya gak ada yang lucu
"Minta nomor kalian dong, siapa tau kita akrab kan?" ucap Sihyeon
♦️♦️♦️♦️♦️
Prang!
Prak!
Situasi yang sudah biasa dialami seorang Ryujin, kondisi keluarganya yang tidak harmonis mencerminkan dirinya yang seperti sekarang---Ia memasang airpods dan memutar musik sangat keras, hingga telinganya terasa pengang.
Sudah bosan Ryujin untuk menangis, air matanya juga sudah kering untuk menangisi hal yang tidak perlu itu. Karena mumet, dia pergi ke club bersama Joy dan Jae. Mereka memang sering datang ke tempat itu.
Dentuman musik membuatnya merasa rileks dan menghilangkan semua masalahnya, mulai detik itu juga dia memustuskan untuk tidak akan peduli dengan keluarganya.
Joy sudah menenggak 2 botol beer di bartender depan, kesanggupannya bisa mencapai 6 botol. Gila bukan? Dan kini ia memecahkan rekor itu menjadi 8 botol, tetapi kondisinya mabuk berat, wajahnya juga sangat merah.
Ryujin saja baru habis 1 botol tapi sudah tepar. Jae yang hanya kuat minum 1 botol juga mabuk. Aslinya, dia gak suka minum-minum.
"Oy, Jae! Kenapa mata lu kecil banget? Auh," ucap Joy
"Shut the fuck up! Gua bilangin orangnya kalo lu itu melihara kecebong yang lu namain Sungjin." ujar Jae
"Heh kalian! Cepet banget maboknya? Gua ajah belum ha ha hi hi... Uekkk," ucap Ryujin sempoyongan, terus muntah di dalam bar remang-remang itu
Di sisi lain, Sungjin dan Brian sedang mencari-cari tiga oknum bocah nackal itu---Mereka tau betul, kalau yang dicari ada di club langganan.
Saat masuk, mereka berdua gak diperbolehin ke dalam sama penjaga bar dengan alasan konyol.
"Lu udah tua, gak boleh masuk. Istri sama anak lu pasti lagi nyariin di rumah ya kan?" ucap penjaga bar ke Sungjin, "Lu juga, Om gak boleh masuk! Ini cuma buat anak muda." sambungnya yang bilang kalau Brian si Om
"Apa lu bilang? Gua udah tua? Belom pernah liat orang keselek golok?" bentak Sungjin
"Songong banget lo ngatain gua Om, gua bukannya Om tapi Ahjussi. Dasar buta warna," omel Brian
Yang dibentak ketakutan, karena Sungjin sama Brian jadi sangar bagaikan harimau. Mereka berhasil masuk dan langsung menjewer telinganya Jae, Joy, dan Ryujin.
"Astaga, dasar bitch." ucap Sungjin yang melihat Joy tepar
"Aduh Ryujin lo berat banget, Om gak kuat---Eh, kok gua jadi nyebut diri gua Om sih?"
Sungjin dan Brian hanya fokus ke Joy dan Ryujin---Sedangkan Jae diabaikan. Sungguh malangnya nasib kau Nak. Dua pria itu berhasil memasukkan Joy dan Ryujin ke dalam mobil---Untung Sungjin punya mobil.
Awalnya Jae mau ditinggal, tapi Brian gak tega---Dia bopong si kaki panjang itu dan memasukkannya ke dalam mobil juga, "Untung gua masih khawatir ya Jae," ucapnya
Karena males nganterin satu-satu, alhasil Sungjin dan Brian yang gak mabuk, ngebiarin Jae, Joy, dan Ryujin tidur di halaman depan rumah Brian---Itung-itung jagain maling.
Baru ajah mau Sungjin tinggal, tapi celananya ditarik Joy. "Yak! Oppa! Saranghae!" teriak Joy sangat kencang di bawah alam sadarnya
"Et, kutil badak gak jelas!" sahut Sungjin
"Atelelele... Hyeong! Don't forget to like, subscribe, and share my videos. And I'll give you all my love. Atelelele..." ucap Jae sama peanya
Sedangkan Ryujin malah goyang-goyangin bahunya, katanya dance Wanna Be. "Arraseo hage... Brian jelek... Oh Sungjin galak dan Jae sangat reseh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Upil • Kim Wonpil X Lia
Fanfic[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Kak Upil, orang yang biasa ajah. Bahkan lebih baik dia tidak pernah ada---Itu sih keinginan teman-temannya. "Sebenernya gua udah lama suka sama lu. Sekarang gua harus jujur, lu mau gak jadi penyupport hidup gua?" Wonpil "Maksud Ka...