.
.
.
.
.Brian berulang kali melakukan CPR, walaupun tukang tidur dan makan---Dia tau cara untuk menyelamatkan orang. Sedangkan Sungjin menelpon panggilan darurat.
Beruntung, Ryujin masih bisa diselamatkan walaupun sempat kehilangan detak jantung dan napasnya.
Wonpil membantu mengikat pergelangan tangan Ryujin dengan kain erat-erat. Tim cewek hanya bisa melihati dan mewek.
Bagi Lia, itu sangat menakutkan. Karena dirinya juga pernah melakukan dua kali percobaan bunuh diri. Dan ingatannya pada masa itu, membuatnya terjatuh ke lantai, namun masih dalam kondisi sadar.
"Li, lo kenapa?" Yeri panik
"Astaga, kamu kenapa?" Gle juga panik
Alhasil mereka membawa Lia ke ruang tamu dan menenangkan wanita itu, pandangan Lia masih blur, juga ingatannya terus menerus memicu detakan jantungnya berpacu lebih cepat---Detik itu juga, ia mengalami panic disorder.
Nyawa manusia hanyalah satu, namun jika terselamatkan sekali saja, itu adalah sebuah keajaiban. Daripada mengalami sakit mental, lebih baik sakit fisik. Beberapa orang memilih seperti itu.
Ambulan datang, Ryujin sempat membuka mata. Dan mereka semua sangat bersyukur bisa menyelamatkan wanita malang itu.
Sekilas Brian tersenyum dengan peluh keringatnya, di sana Gle bisa melihat dengan jelas, jika Brian menyukai Ryujin melainkan bukan dirinya.
"Brian," panggil Gle di saat suasana yang sudah membaik
"Huh?"
"Ehm... Lo suka kan sama Ryujin?" Gle ingin memperjelasnya
"Maksud lo apa?"
"Gak papa Bri, kalau emang lo sukanya sama Ryujin. Dia butuh perhatian dengan orang yang kayak lo." jelas Gle
"G-gua gak bermaksud---"
"Jujur ajah atau gua bakal kecewa sama lo,"
"Okay. Fine. Yes. I have a crush on her."
"Bener kan? Gua yang bakal akhirin hubungan ini, bukan lo. Thanks udah mau perhatian selama ini sama gua, sukses terus Bri, jangan lupa lo harus nyatain ke Ryujin secepatnya. Buat sugesti yang baik buat mental dia, okay?" Gle
Brian malah memeluk Gle, "Thanks udah mau ngertiin gua, maaf. Maaf banget gua nyakitin perasaan lo, semoga lo dapet pria yang seratus kali lebih baik dari gua Gle,"
*
"Ryujin, ayok makan dong. Hm?" dari beberapa jam yang lalu Brian merayu wanita itu agar mau makan
"Kenapa lo selametin gua? Seharusnya biarin gua mati." sahut Ryujin ketus
Brian mengusap rambut Ryujin yang terasa kotor, "Because suicide doesn't leave a problem, and we all love you, sorry we didn't know your problem all this time."
"Who?"
"Siapa, siapanya nih?" Brian bingung sendiri
"Who ask you?"
"Tadi kan lu nanya gua," Brian kesel sendiri
Sedikit Ryujin tersenyum, dan Brian senang melihatnya. Akhirnya wanita itu juga mau membuka mulutnya untuk makan dan minum.
"Sejauh ini gua gak ngerti sama perasaan gua, dan kayaknya gua baru sadar kalau gua cinta sama lo. Dan karena ada orang yang cinta sama lo, lo udah gak berhak ngelukain diri lo yang cantik ini, okay?" Brian
Ryujin mengangguk, "Makasih banyak, by the way suicide gua jadi ngebuat lu putus sama Gle kan?"
"Dia itu dewasa banget Ryu, sampai-sampai perkataan dia tuh ngebangunin gua dari mimpi. Gle relain gua buat lu,"
"Emang lu barang apa?" Ryujin malah jadi kesal
"Pokoknya sekecil apapun masalah lu, lu harus cerita sama gua. Kalau gak lu harus denda." ancam Brian
"Denda apa?"
"Kiss me on my lips," Brian
"WUUUUU... KANG BEURAAA!" dari tadi tuh anak-anak Bri6 lagi ngupingin mereka dari luar dan akhirnya keciduk
"Kalian juga bisa cium bibir gua elah," sahut Brian pura-pura santai, padahal mah hatinya malu parah
"Kiss me on my lips, hahahahah..." ledek Sungjin
"Kiss meh on my lipsh," ikut Wonpil dengan nada sok sexy
"Diem! Gua timpuk pake ranjang rumah sakit nih!" ucap Brian
"Waw. Kiss me on my lips." pengantin baru sempat-sempatnya ada di sana juga
Brian yang kesal akhirnya ngejar-ngejar temennya dan lari-larian layaknya bocah sd---Sedangkan Dowoon diam saja dan gak berani ngeluarin perkataan laknat itu, daripada dia dikeluarin dari perusahaannya Brian, mending diam.
PILIHAN YANG BAGUS WOON 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Upil • Kim Wonpil X Lia
Fanfiction[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Kak Upil, orang yang biasa ajah. Bahkan lebih baik dia tidak pernah ada---Itu sih keinginan teman-temannya. "Sebenernya gua udah lama suka sama lu. Sekarang gua harus jujur, lu mau gak jadi penyupport hidup gua?" Wonpil "Maksud Ka...