42 ▶️ Sekarat

23 1 0
                                    

.
.
.
.
.

Udah sibuk sama kebun, sekarang sibuk sama anak. Ketimbang Ibunya, anak itu lebih dekat sama Bapaknya. Iyap, Sungjin telah menjadi seorang Ayah. Anaknya itu laki-laki dan berusia satu tahun. Namanya Gio Park. So simple.

"Gio sama Mamah dulu, Ayah mau pergi sebentar, okay?" ucap Sungjin, untung Gio lagi nurut

"Mau ke mana emang?" tanya Joy

"Bisnis biasa," sahut Sungjin

"Okay, jangan lama-lama." Joy

"Kayaknya bakal lama hehe, babay Gio!" Sungjin mengecup anaknya sekilas dan pergi dengan mobil miliknya

Padahal Sungjin bukan pergi untuk bisnis, melainkan buat reuni sama anak bandnya dulu. Setelah hampir 7 tahun gak ketemu dan akhirnya bisa reuni bareng. Mereka kumpul dengan karirnya masing-masing.

Sejauh ini ya yang paling bikin salut sih Wonpil, karena Wonpil itu sering dinistakan dan diremehkan. Sekarang, dia bisa buktiin dari tetek bengeknya yang benar-benar butuh perjuangan bisa membuahkan hasil.

"Sungjin udah punya anak, Jae udah tunangan, okay tinggal kita bertiga belum tau nasib." kata Brian

"Dih, enggak ya. Minggu besok gua mau tunangan sama Yeri," ucap Dowoon

"HAH?!" semua kompak kaget

"Iye. Gua balikan ama dia udah lama hahah... Lucu kan? Dan gua harap Menteri Wonpil bisa balikan juga hehe..." ucap Dowoon

"Apasi, malah bawa-bawa gua," seketika Wonpil jadi sensian

"Ayok dong mau denger cerita kalian satu-satu, antusias sekali gua hahah..." ucap Jae

"Okay, dimulai dari lu Jae." ucap Brian

"Shit," Jae

"Pokoknya harus detail," ucap Sungjin

BRAKKK!

Tiba-tiba pintu rumah itu seketika seperti remuk karena ditendang macan. Padahal si Ryujin yang dateng, juga Yeri.

"Jahat kalian gak ngajak-ngajak," ucap Ryujin

"Heh ini khusus cowok-cowok!" ucap Jae

"Pulang sonoh!" usir Wonpil

"Ey Bapak Menteri kok songong ya sama rakyatnya?" ucap Ryujin

"Yer, kok gak bilang-bilang?" tanya Dowoon, dan Yeri malah mesem-mesem doang

"Gua juga gak diajak, tega kalian." tamu yang paling gak diduga, sangat tidak diduga dan tidak diundang yang seharusnya tidak boleh datang

"Lia?!" tentu Wonpil yang paling kaget

"Kenapa? Bukannya gua temen kalian juga?" tanya Lia

Beberapa menit kemudian, mereka pun buat acara karaoke dan pesta seakan hari terakhir bermain seperti masa muda.

Dari nyanyi gangmam style, pororo, akang gendang---Dan lainnya. Karena Lia sangat suka soda, dia gak merhatiin kalau sudah minum satu botol cola yang big size. Gak lama, perutnya terasa sangat nyeri.

"Kenapa Li?" tanya Yeri

"Akh," Lia memegang perutnya kesakitan, dahinya berpeluh keringat

"Lu sakit? Kenapa perut lu? Ayo ke rumah sakit!" Wonpil langsung membopong Lia tanpa khawatir ada yang melihat

Hanya mereka bertiga yang pergi ke rumah sakit, yang lain tetap di rumah---Setelah sampai, Lia segera diperiksa dokter.

"Cairan apa yang dia minum sebelumnya?" tanya dokter

"Soda," jawab Yeri

"Tadi saya lihat dia minum terus menerus, saya pikir gak bakal terjadi apa-apa." ujar Wonpil

Dokter pun memberikan obat pereda nyeri, dan mencuci perutnya Lia agar bersih seperti semula. Basically, Lia memang punya penyakit asam lambung yang tinggi, ditambah dia belum sarapan.

"Dia akan segera membaik," ucap dokter

"Terima kasih dokter," ucap Yeri

Ponsel Lia berbunyi dan menampakan nama sekretarisnya, "Ada apa?"

"Presdir sekarat Bu,"

"Hah?!" Lia terkejut, kondisinya juga belum pulih dan dia harus menemui Ayahnya yang sakit parah

"Mau ke mana?" tanya Wonpil

"Ayah,"

"Kenapa?" tanya Yeri

"Ayah... Hiks... Sekarat. Gua harus ke sana," ucap Lia, akhirnya mereka berdua ikut Lia ke rumah sakit di tempat Ayahnya.

IJIK PRESDIR 😭😭😭

Kak Upil • Kim Wonpil X LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang