.
.
.
.
."Anzay gurinzay mipan zuzuzu... Baru kali ini gua masuk tv ahahahah..." ucap Wonpil bangga sambil makan keripik apel di rumahnya, padahal baru pulang tapi udah tau mipan
"Gile lu Bang, sumpah. Apa lu arwahnya ya? Suka merinding kadang." sahut Ong
"Heh! Lu gak tau perjuangan gua selama 108 hari di Kra---Krabipeti. Rasanya mau mati, gua yakin sih kalau lu udah mati."
"Masa iya? Ceritain dari awal dong,"
"Awalnya gua terlantar di laut, tiba-tiba ada Lia sama dua orang yang nyelametin gua. Kita tinggal di gubuk hutan selama seratus hari. Semuanya korban pesawat itu yang masih selamat, sempet ada hewan buas yang bikin semuanya ketakutan---Alhasil gua yang ngusir hewan itu, sebelumnya ada jenis saiton yang suaranya melengking banget pas gua anterin Lia pipis, dan gua ngusir saiton itu. Abis itu kita ketemu orang Krabipeti pas udah keluar dari hutan mati-matian, dan lu tau? Gua yang ngomong pake Bahasa Inggris buat dianterin pulang ke sini." ujar Wonpil 20 persen bener, 80 persen ngarang
"Masa iya? Lu ngusir hewan buas? Saiton? Dan ngomong Bahasa Inggris? Kok kayak janggal ya?" Ong tidak percaya sama sekali
"Ah terserah, pokoknya layanin gua dari sekarang sampai seminggu ke depan. Haduh badan gua rasanya sakit semua, cepet masakin gua ramen." pinta Wonpil
Sempat kesal dan gak terima dirinya disuruh-suruh, Ong pikir bakal nyaman kalau gak ada Wonpil. Dan itu lebih baik---Tiba-tiba ada suara gerubukan kaki yang masuk ke rumahnya Wonpil.
"UPIL!" Jae
"HEH LU BENERAN BUKAN ARWAHNYA KAN?!" Sungjin
"TEGA YA LU SAMA KITA!" Brian
"MAAF HYUNG UDAH NGIRA LO MATI HUHUHU..." Dowoon
"Serius. Gila. Beneran masih hidup." Ryujin
"Aduh my brain," Joy
"Ck. Kalian seneng kan gua mati?" tanya Wonpil merajuk
"Gak gitu Pil,"
"Bisa-bisanya ada makam gua tanpa jasad gua?" Wonpil makin kesel
"Gak gitu hyung,"
"Tuh ramennya," ujar Ong
"Eh kok bikinnya satu sih? Kita berenam gimana?" tanya Ryujin
"Bikin sendiri," ujar Ong lalu pergi keluar
"Ck, marah amat dia." Ryujin
Ujung-ujungnya Joy yang masakin ramen, kebetulan tadi dia bawa sekantong plastik penuh. Juga snack, yang seakan mau pesta.
"Pil, lo belom tau kan?" Sungjin
"Lo nikah sama Joy? Tau gua." jawab Wonpil
"Hah? Kok bisa udah tau ajah?" Sungjin bingung
"Emang kalian semua pengkhianat, temen hilang dibilang mati, mana ada yang nikah tanpa sepengetahuan gua dulu hiks..." Wonpil pura-pura sedih, dan semuanya kompak meluk cowok itu
"Maafin kita, kita gak bermaksud gitu."
"Dah lah. Ayok kita makan ramen!" teriak Wonpil sambil tertawa
Gak berbeda dengan yang Lia alami setelah pulang, Yeri dan Rowoon terus-terusan minta maaf begitu juga orang tuanya. Tapi Lia tetap tersenyum seolah hatinya baik-baik saja, karena dia sudah menduga sebelumnya.
Rasanya kejadian langka itu membuat Lia senang sekaligus berpengalaman. Walupun sempat takut dan trauma. Bagaimana pun juga, itu semua lebih baik daripada dia dikekang dengan orang tuanya.
Sudah lama Lia kangen sama ramen, dia juga pesta ramen sama dua teman karibnya itu---Melepas kangen dan kenangan buruk yang terjadi.
♦️♦️♦️♦️♦️
Satu bulan insiden mereka yang hilang akibat jatuhnya pesawat telah berlalu, semua kembali berjalan normal. Wonpil fokus dengan kuliahnya, begitu pun Lia.
Mereka jarang bertemu, dan hanya bisa bertemu sebulan sekali saja karena kesibukan masing-masing.
Moment yang seharusnya tidak terjadi ada manfaatnya juga, membuat ikatan mereka saling erat---Namun, sekarang kembali seperti awal, di mana rasa percaya mereka mulai berkurang. Dan rasa bosan yang mulai menghantui hubungan mereka.
"Ah lulus masih satu semester lagi, lama banget. Gak sabar mau jadi Menteri hehe..." ujar Wonpil, lalu menyedot ice coffeenya
"Jadi udah fix nih, mau jadi Menteri? Okay bro, I'll pray the best for you." sahut Jae
"Thank you very much Jae," ucap Wonpil, belakangan ini Wonpil sudah mulai bisa English karena gurunya yang galak itu
"Your Englih meningkat Pil, that's great!" ucap Jae
"Because of you, thank you for being my teacher Jae hahaha..."
"Hahahah..."
Gak sia-sia jatuh dari pesawat, membuat Wonpil jadi semangat belajar Bahasa Inggris dan juga mengejar impiannya, di samping itu, dia juga belajar kalau solidaritas itu sangat penting.
"Ekhem, calon Mensos." ucap Sihyeon yang tiba-tiba gabung sama mereka berdua
"Bisa ajah lu, tapi aminin deh." Wonpil
"Kok bisa ya kalian kan mantan tapi tetep akur kayak temen biasa ajah gitu," Jae heran
"Why not?" Wonpil
"Bener tuh, kenapa enggak? Toh kita sama-sama manusia yang tak luput dari dosa hahahah..." Sihyeon
"Hm, bener mereka akur banget. Sebagai teman. Of course teman." Lia sebenernya dari tadi ada di dalam kafe tersebut dan emang sengaja buat gak nyamperin Wonpil, karena dia gak mau ganggu Jae
MIPAN AN AN AN AN AN ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Upil • Kim Wonpil X Lia
Fanfic[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Kak Upil, orang yang biasa ajah. Bahkan lebih baik dia tidak pernah ada---Itu sih keinginan teman-temannya. "Sebenernya gua udah lama suka sama lu. Sekarang gua harus jujur, lu mau gak jadi penyupport hidup gua?" Wonpil "Maksud Ka...