O N E

737 51 0
                                    

HappyReadingg

Lamborghini berwarna hitam sudah memasuki kawasan The Internasional Winston High School. Seorang gadis cantik yang memiliki wajah datar sedatar tembok dan aura dingin sedingin es keluar dari pintu mobil.

Beberapa siswa yang masih ada di parkiran merasa sedikit terkejut dengan kehadiran gadis itu, pasalnya mereka belum pernah melihat keberadaannya. Selain terkejut mereka juga kagum atas paras kecantikan yang di milikinya walaupun tanpa senyuman.

Gadis itu keluar dari mobilnya dengan menggunakan earphones di telingannya dan ponsel di tangannya. Pandangannya tidak terlepas dari layar pipih itu.

Dari arah yang berlawanan ada seorang pria tampan yang menggunakan hoodie berwarna hitam yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih sedang fokus pada ponselnya dan tidak menghiraukan pujian dan teriakan wanita wanita yang sedang menyapu di luar kelasnya.

Brukkk.......

Tanpa sengaja gadis itu menabrak sebelah bahu pria yang berjalan dari arah yang berlawanan. Untung saja kejadian itu tidak membuat salah satu dari mereka jatuh.

Mereka pun hanya bertatapan sebentar setelah itu gadis itupun pergi tanpa mengucapkan apapun dan mengalihkan pandangannya ke ponsel.

Siapa? -batin pria itu penasaran dan langsung melangkahkan kakinya masuk menuju kelas.

✨✨✨

"Permisi" Ucap gadis itu datar saat ingin memasuki ruang kepala sekolah.

"Nona Gladys, mari silakan masuk" ucap Bapak kepala sekolah itu dengan sangat ramah.

Gadis yang diketahui bernama Gladys itu hanya menganggukkan kepalanya dan duduk tepat di depan kepala sekolah.

"Perkenalan nama saya Bagus, saya kepala sekolah di sekolah ini." Ucap Pak Bagus dan lagi lagi hanya mendapat anggukan kepala dari Gladys.

"Saya sangat senang, ketika saya tau anak dari keluarga Mr. Winston akhirnya memilih untuk bersekolah disini. Belum lagi yang saya dengar dari ketua komite jika sekolah ini sudah berbalik nama menjadi hak milik Nona Gladys. Saya harap Nona Gladys betah bersekolah disini dan bisa beradaptasi dengan baik." Sambung Pak Bagus.

"Saya tidak mau ada orang yang tau kalau saya adalah anak dari keluarga Winston" saut Gladys dengan datar.

Pak Bagus mengerutkan keningnya "Tapi bagaimana mungkin Nona, nama Nona sendiri pun sudah tercantum dengan nama keluarga Nona. Jadi saya tidak mungkin menutup identitas dari Nona, belum lagi semua dewan guru yang ada disini juga sudah tau tentang kedatangan Nona Gladys hari ini."

"Saya mau di kenal dengan nama Gladysia Roberts" putusnya dengan cepat.

"Tapi....."

"Orang tua saya sudah tau tentang hal itu." Potong Gladys dengan cepat dan membuat Pak Bagus tidak bisa melawannya.

"Baiklah kalau itu keinginan Nona. Saya akan panggilkan wali kelas Nona agar bisa langsung di antarkan ke kelas." Ucapnya dan di balas oleh anggukan dari Gladys.

✨✨✨

Sepanjang perjalanan di koridor dari ruang kepala sekolah menuju ke lantai 2 area kelas 11. Banyak sekali pasang mata yang memandang Bu Wina(wali kelas Gladys) dan Gladys yang sedang berjalan beriringan.

Melihat muka datar dari Gladys membuat Bu Wina sedikit was was, takut jika Gladys yang notabene nya anak pemilik sekolah ini eh ralat maksudnya Nona Muda Pemilik Sekolah ini merasa tidak nyaman.

"Nona, mohon maaf atas ketidaknyamanannya selama perjalanan di koridor sekolah ini. Memang namanya juga anak remaja pasti rasa keingintahuannya sangat tinggi." Ucap Bu Wina hati hati.

"Panggil saya Gladys jangan Nona" sautnya datar dan fokus pada jalannya.

Bu Wina yang takut salah bicara hanya menganggukan kepalanya dan kembali berjalan menuju kelasnya yaitu 11 Mipa 2.

Tok..tok...tokk....

Suara pintu yang di ketuk membuat semua mata di kelas 11 Mipa 2 yang tadinya fokus mencatat beralih pandang menuju pintu masuk di kelasnya.

Terlihat Bu Wina sedang berdiri disana sambil tersenyum ramah kepada Pak Abnu yang sedang mengajar di kelas itu.

"Ada apa Bu Wina? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Abnu sambil menghampiri Bu Wina di ambang pintu kelas.

"Mohon maaf menganggu Pak, disini saya mau mengantarkan siswi baru di kelas ini." Saut Bu Wina lalu mengarahkan pandangannya kepada Gladys.

Pak Abnu pun sudah tau siapa Gladys maka dari itu dia mempersilahkan untuk Bu Wina dan Gladys masuk ke kelas.

Masuknya Gladys membuat semua orang yang ada di kelas langsung melongo kecuali 1 gadis yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya karena kecantikan yang Gladys miliki, bagaimana tidak orang tuanya saja bule asli dan bule campuran. Jadi tidak heran jika Gladys memiliki aura kecantikan yang tidak ada tandingannya walaupun dalam wajah yang datar.

"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Wina dan langsung mendapat sahutan dari anak kelas 11 Mipa 2.

"Hari ini, Ibu ingin memperkenalkan siswi baru yang akan menjadi bagian dari kelas ini kepada kalian semua. Ibu harap kalian bisa menerima dia dengan baik di kelas ini" ucap Bu Wina lalu menatap Gladys "Silakan perkenalan diri kamu nak" ucapnya lembut.

Gladys hanya menghela nafas panjang, hal inilah yang dia tidak suka saat di suruh pindah oleh orang tuanya. Yaitu memperkenalkan diri.

"Saya Gladysia Roberts pindahan dari Horace Mann School New York" ucap Gladys dengan nada datarnya.

Gadis yang sedari tadi memainkan ponselnya itu langsung mengalihkan arah pandangnya ketika mendengar perkenalan diri dari Gladys, dia langsung memicingkan matanya untuk memastikan murid baru itu.

"Gladysss!!!!" teriaknya yang membuat semua mata jadi menoleh ke arahnya.

"Risa" gumam Gladys pelan.

Gadis yang bernama Risa itu yang terkenal dengan kehebohannya langsung berlari menghampiri Gladys dan memeluknya dengan sangat erat dan membuat semua siswa menjadi heran karena Gladys pun membalas pelukan Risa.

"Ya ampun akhirnya lo balik juga ke Indonesia, kenapa gak ngabarin gue sihh???" tanya Risa sambil melepaskan pelukannya dari Gladys.

"Risa, kamu apa apaan sih. Jaga sikap kamu" bukannya mendapat jawaban dari Gladys malah mendapat ceramah dari Bu Wina.

"Bu Wina, dia ini tu temen saya waktu di Bandung. Jadi wajar dong kalau saya melepaskan rasa rindu saya karena ditinggal sama dia." Jelas Risa sambil memeluk pinggang Gladys.

"Ya walaupun begitu kamu juga harus jaga sikap, Gladys ini kan....."

"Buk, saya rasa sudah cukup." potong Gladys dengan tatapan tajamnya dan membuat Bu Wina tidak melanjutkan kata katanya.

"Maaf, ya sudah kalau begitu Gladys bisa duduk dimana saja. Kalau ada apa apa beri tahu ibu ya. Ibu permisi dulu" ucap Bu Wina lalu meninggalkan kelas 11 Mipa 2.

"Lo duduk sama gue aja Dis, mumpung temen yang di sebelah gue gak sekolah. Besok gue suruh dia pindah aja." Ajak Risa antusias dan hanya mendapat anggukan dari Gladys.

Setelah perkenalan dari Gladys berakhir, semua siswa melanjutkan lagi pembelajaran yang tertunda dan berusaha fokus pada pelajaran.

"Dis, tadi gue denger nama lo kayak nggak lengkap, kenapa?" tanya Risa sedikit berbisik agar tidak ketahuan.

"Ntar gue jelasin, jangan sampai ada yang tau dulu." Sautnya datar.

Ternyata masih sama -batin Risa





Hay Hay Hayyyy

Setelah mengeluarkan prolog, aku langsung up cerita pertamanyaaa nihh

Gimana menurut kalian??

Gladys misterius ya??

Terus kira kira apa yang di pikirkan oleh Risa tentang Gladys yang masih sama??

Temukan jawabannya pada up selanjutnya..

Jangan lupa tekan tombol bintangnya yaa🤗🤗🖤

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang